KABARBURSA.COM - Pada Jumat, 30 Agustus 2024, harga emas mengalami penurunan tipis tetapi tetap berada pada jalur kenaikan untuk bulan kedua berturut-turut. Harga emas di pasar spot turun 0,05 persen menjadi USD2.520,04 per ons, sementara harga emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,29 persen menjadi USD2.553,00 per ons. Meskipun ada penurunan jangka pendek, harga emas telah melambung sekitar 3 persen sejauh bulan ini.
Menunggu Data Inflasi
Harga emas mengalami penurunan pada Kamis, 29 Agustus 2024, tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Investor saat ini fokus pada data inflasi dari AS untuk mencari petunjuk mengenai potensi besaran pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada September mendatang.
Harga emas spot turun 0,8 persen menjadi USD2.505,03 per ons, setelah sebelumnya sempat merosot hingga 1,1 persen pada awal perdagangan. Kontrak berjangka emas AS juga melemah, turun 0,6 persen menjadi USD2.537,8. Penguatan dolar AS sebesar 0,6 persen membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, menambah tekanan pada harga emas.
David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, menjelaskan bahwa penguatan dolar memberikan sedikit tekanan pada emas. Ia menambahkan bahwa pasar saat ini sedang menunggu informasi lebih lanjut terkait data inflasi yang akan datang, sehingga terjadi konsolidasi dan pengambilan untung menjelang laporan tersebut.
Investor juga menantikan laporan pendapatan kuartalan dari Nvidia yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu, serta data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat, 30 Agustus 2024. Analis senior di ActivTrades, Ricardo Evangelista, menyatakan bahwa jika angka PCE lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat meningkatkan harapan akan kebijakan moneter yang lebih dovish dari The Fed, yang pada gilirannya bisa memberikan dorongan kenaikan bagi harga emas.
Proyeksi pasar saat ini menunjukkan kemungkinan sekitar 63,5 persen untuk pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada September, dan 36,5 persen kemungkinan pemangkasan 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.
Selain itu, Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa ETF emas mencatat arus masuk bersih sebesar 8 ton metrik, senilai USD403 juta pada minggu lalu, dengan dana-dana dari Amerika Utara memimpin arus masuk tersebut. Sementara itu, impor emas bersih China melalui Hong Kong naik 17 persen pada Juli, menandai kenaikan pertama sejak Maret. China, sebagai konsumen utama emas, menunjukkan peningkatan permintaan yang bisa mendukung harga emas global.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 2,5 persen menjadi USD29,24 per ons, platinum merosot 2,1 persen menjadi USD933,90, dan paladium terpangkas 2,6 persen menjadi USD944,58.
Emas Antam Naik
Harga emas batangan bersertifikat Antam dari Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan pada hari Jumat, 30 Agustus 2024.
Menurut informasi dari situs Logam Mulia, harga emas Antam pecahan satu gram tercatat sebesar Rp 1.413.000 per gram. Kenaikan ini sebesar Rp 1.000 dari harga yang berlaku pada Kamis, 29 Agustus 2024, yang berada di angka Rp 1.412.000 per gram.
Sementara itu, harga buyback emas Antam berada pada level Rp 1.260.000 per gram, juga naik Rp 1.000 dibandingkan harga buyback pada Kamis lalu yang tercatat di Rp 1.259.000 per gram.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.