Logo
>

Emas Menguat Didukung Penurunan Greenback 0,5 Persen

Harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD3.378,22 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS tercatat naik 0,7 persen dan ditutup di USD3.399,20 per ons.

Ditulis oleh Yunila Wati
Emas Menguat Didukung Penurunan Greenback 0,5 Persen
Ilustrasi emas batangan. (Foto: Adobe Stock)

KABARBURSA.COM - Harga emas global mencatat kenaikan pada perdagangan Rabu, 5 Juni 2025, seiring dengan pelemahan dolar AS dan rilis data ekonomi yang mengecewakan dari Amerika Serikat. 

Kenaikan ini mencerminkan kembali peran emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian pasar yang terus membesar, baik dari sisi ekonomi domestik maupun dinamika geopolitik global.

Harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD3.378,22 per ons pada pukul 14.02 waktu New York, setelah sempat menyentuh level tertinggi harian dengan penguatan 1 persen. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS tercatat naik 0,7 persen dan ditutup di USD3.399,20 per ons.

Pendorong utama penguatan emas kali ini adalah pelemahan indeks dolar AS yang turun 0,5 persen. Melemahnya dolar membuat harga emas lebih murah bagi pembeli luar negeri dan secara historis menjadi pemicu kuat naiknya permintaan. 

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang juga ikut melemah memberikan tambahan daya dorong bagi pasar logam mulia.

Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh data ekonomi yang dirilis pada hari yang sama. Laporan dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor jasa AS, yang merupakan penyumbang sekitar dua pertiga dari aktivitas ekonomi negara itu, mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam satu tahun. 

Indeks non-manufaktur ISM tercatat di angka 49,9 untuk Mei, menjadi level terendah sejak Juni 2024. Tak hanya itu, laporan tenaga kerja dari ADP menunjukkan penambahan lapangan kerja swasta terendah dalam dua tahun terakhir.

"Pasar emas merespons cepat setelah laporan sektor jasa turun di bawah angka 50. Ini memberi sinyal bahwa ekonomi sedang kehilangan momentum," ujar analis logam independent Tai Wong. 

Ia menambahkan bahwa jika harga emas mampu ditutup di atas level USD3.400 per ons, peluang untuk mencetak rekor harga baru terbuka lebar.

Hubungan AS-China Kembali Memanas

Di tengah tekanan dari sisi ekonomi, ketegangan geopolitik juga terus membayangi. Situasi di Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, serta hubungan AS-China yang kembali memanas menjadi latar belakang yang mendorong investor mencari aset aman. 

Presiden Donald Trump kembali menyindir Presiden China Xi Jinping, menyebutnya “sulit diajak membuat kesepakatan,” tak lama setelah menuduh Beijing melanggar kesepakatan pengurangan tarif. 

Washington pun meningkatkan tekanan dengan menggandakan tarif baja dan aluminium serta mendesak mitra dagangnya untuk menyampaikan penawaran terbaik guna menghindari sanksi tambahan.

Semua perhatian kini tertuju pada laporan tenaga kerja resmi AS yang akan dirilis Jumat ini, 6 Juni 2025. Data tersebut diperkirakan akan menjadi acuan penting bagi arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve. 

Jika data kembali melemah, besar kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah. Ini akan menjadi sebuah kondisi yang umumnya menguntungkan harga emas.

Sementara itu, logam mulia lainnya mencatat pergerakan beragam. Harga perak turun tipis 0,1 persen ke USD34,45 per ons. Platinum menguat 1,5 persen ke USD1.089,99, sedangkan palladium turun 1 persen menjadi USD1.000,55 per ons.

Kombinasi antara pelemahan ekonomi, gejolak politik, dan ekspektasi suku bunga rendah terus mendorong emas berada di jalur naik. Di tengah pasar global yang kian tidak menentu, emas kembali menunjukkan daya tariknya sebagai pelindung nilai jangka panjang.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79