KABARBURSA.COM – Indeks FTSE 100 di Bursa London ditutup menguat pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, ditopang oleh lonjakan saham-saham sektor pertambangan. Fokus investor kini mengarah pada arah kebijakan suku bunga Bank of England (BoE) dalam waktu dekat.
Indeks FTSE 100 yang berorientasi internasional naik 0,2 persen, dipimpin oleh penguatan saham-saham tambang logam mulia. Subindeks penambang logam mulia melonjak 3,4 persen seiring dengan kenaikan harga emas. Saham Endeavour Mining melesat 4,1 persen, sementara Fresnillo naik 3,6 persen.
Saham sektor tambang industri juga menguat 3,1 persen, mengikuti reli harga bijih besi dan baja setelah pemerintah China mengumumkan dimulainya pembangunan proyek bendungan raksasa di Tibet, yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan baja konstruksi. Glencore naik 3 persen, Anglo American naik 3,3 persen, Antofagasta menguat 4,7 persen, dan Rio Tinto bertambah 2,7 persen.
Di sisi lain, saham sektor media menjadi pemberat indeks dengan penurunan 1,1 persen. Saham Informa turun 1,7 persen. Indeks sektor dirgantara dan pertahanan juga melemah 1 persen, dipimpin oleh penurunan saham BAE Systems sebesar 2 persen.
Sementara itu, indeks midcap FTSE 250 yang lebih berorientasi domestik naik 0,5 persen. Saham Oxford Nanopore Technologies melonjak 19,2 persen, tertinggi sejak Januari 2024, didorong ekspektasi pendapatan semester pertama yang lebih tinggi. Sebaliknya, MONY Group merosot 6,9 persen setelah margin kotor semester pertamanya turun menjadi 66 persen dari 68 persen setahun sebelumnya.
Menurut data LSEG, pelaku pasar kini memprediksi peluang sebesar 85 persen bahwa BoE akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan depan.
Di sisi lain, survei Deloitte menunjukkan sentimen konsumen Inggris mengalami penurunan tajam untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun terakhir, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan pekerjaan.
Sumber Reuters menyebutkan bahwa Bank of England telah meminta sejumlah bank untuk menguji ketahanan mereka terhadap potensi guncangan terkait dolar AS.
Dari sisi korporasi, BP menunjuk Albert Manifold, mantan CEO produsen material bangunan CRH, sebagai ketua baru perusahaan. Di sisi lain, Financial Times melaporkan bahwa London Stock Exchange Group sedang mempertimbangkan peluncuran jam perdagangan 24 jam dan tengah mengkaji kelayakannya. Saham LSEG turun 1,6 persen. (*)