KABARBURSA.COM - PT Blue Bird Tbk menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BTN, untuk merealisasikan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di 17.500 armada Bluebird.
Penggunaan QRIS di seluruh armada merupakan upaya Bluebird dalam memperluas pembayaran digital di sektor transportasi. Pembayaran melalui QRIS dinilai efektif mempermudah konsumen Bluebird dalam bertransaksi secara non tunai.
Kemudahan pembayaran jasa Bluebird juga bisa dinikmati melalui pengguna Aplikasi Wondr by BNI yang baru saja diluncurkan pada Juli lalu.
Senior Executive Vice President Retail Digital Solutions BNI menyebut kerja sama Bluebird dan BNI dalam mendukung pembayaran digital merupakan bentuk komitmen mendukung transformasi digital di sektor transportasi.
“Dengan QRIS di seluruh armada Bluebird, kami dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan sekaligus mendorong lebih banyak adopsi sistem pembayaran digital,” kata Rian di kantor Bluebird, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.
Rian menilai, kerja sama antara Bluebird dan BNI merupakan sesuatu yang ideal dan bukan sekadar business achievement atau capaian bisnis. Karena, menurutnya, capaian bisnis inilah yang akan diraih secara bersama-sama.
Ia juga mengungkapkan bahwa komitmen Bluebird dalam hal digitalisasi memberi dorongan semangat dan menantang pihak BNI untuk menghadirkan inovasi yang lebih baik di bidang digitalisasi di sektor transportasi serta memberikan solusi yang semakin baik.
“Prinsip dan komitmen Bluebird dalam memberikan yang terbaik bagi nasabah itu juga sama seperti kami di BNI. Kami melihat digitalisasi ini hanya alat, ujungnya adalah membantu nasabah dan karyawan Bluebird yang juga merupakan nasabah kami,” terangnya.
Terkait dengan progres penggunaan QRIS, lanjut dia, telah meningkat sebesar 20 kali lipat sejak bulan Juli 2024. Oleh karena itu, Rian menyatakan komitmennya untuk dapat menciptakan cashless society untuk seluruh karyawan Bluebird.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono mengatakan, kolaborasi antara Bluebird dengan BNI merupakan langkah strategis dan relevan dalam memfasilitasi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
“Kemudahan transaksi merupakan bagian dari layanan mobilitas standar nyaman indonesia (SNI). Dengan QRIS BNI, Bluebird menawarkan pengalaman mobilitas yang lebih praktis dan mudah bagi pelanggan. Hal ini sejalan dengan pilar transformasi digital kami, yakni multi-payment,” kata Andrianto.
Menurutnya, kerja sama ini dilakukan untuk mempermudah driver Bluebird dalam bertransaksi dengan konsumen karena tidak perlu menggunakan uang cash.
Andrianto juga memberikan apresiasi kepada BNI yang telah berpartner dengan Bluebird. Ia berharap Bluebird dan BNI dapat sama-sama maju lebih pesat, terutama dalam hal menghadirkan inovasi-inovasi yang berkaitan dengan digitalisasi di sektor transportasi.
Agar dapat menarik minat konsumen Bluebird, BNI menawarkan promo cashback 20 persen kepada pengguna Aplikasi Wondr by BNI dengan transaksi minimal sebesar Rp50.000.
Kerja sama ini juga ditandai dengan adanya branding di jendela belakang taksi Bluebird yang berisi promo penggunaan Aplkasi Wondr by BNI. Promosi berjalan ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bertransaksi dengan satu aplikasi untuk berbagai kebutuhan.
Pembayaran digital tidak hanya diaplikasikan untuk taksi Bluebird saja, tapi juga untuk Cititrans yang merupakan layanan shuttle antar kota milik Bluebird.
Disebutkan, kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari kerja sama sebelumnya dalam hal pengelolaan ekosistem cashless di internal Bluebird melalui layanan Cash Management dan API Services, pembukaan tabungan BNI dan TapCash bagi pengemudi dan penempatan ATM CRM di beberapa pool Bluebird, serta pembukaan tabungan BNI dan TapCash bagi pengemudi.
Sekadar informasi, kerja sama antara BNI dan Bluebird tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama yang diwakili oleh Andrew Arristianto selaku Chief Strategy Officer PT Blue Bird, Andrianto Djokosoetono selaku Direktur Utama PT Blue Bird, Mediko Azwar selaku Chief Marketing Officer PT Blue Bird, Mesah Roni Ginting selaku Head of Division Retail Digital Product and Partnership, dan Rian Eriana Kaslan selaku Senior Executive Vice President Retail Digital Solutions BNI.
Kerja sama ini juga ditandai dengan pemasangan promo Aplikasi Wondr by BNI di kaca belakang armada Bluebird serta berfoto bersama.
BTN Sepakati Harga Akuisisi Bank Syariah
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu mengumumkan bahwa perusahaan telah mencapai kesepakatan harga dengan calon bank syariah yang akan diakuisisi. Langkah ini merupakan bagian dari rencana strategis untuk mengembangkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah menjadi entitas yang berdiri sendiri.
“Prosesnya sedang berlangsung. Kami telah mencapai kesepakatan harga dengan calon akuisisi,” ujar Nixon saat ditemui di Menara BTN, Jakarta, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Nixon menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk menyelesaikan akuisisi.
“Kami berharap dapat menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) tahun ini, karena ada dua dokumen yang diminta oleh pemilik bank syariah tersebut yang sedang kami kerjakan,” tuturnya.
Target Nixon adalah agar akuisisi dapat terlaksana pada awal tahun depan, setelah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
“Transaksi ini akan dilakukan setelah adanya RUPS atau RUPSLB terkait dengan akuisisi ini. Waktu pelaksanaan RUPSLB sepenuhnya kami serahkan kepada pemilik atau pemerintah. Namun, kami berharap paling lambat pada awal tahun,” jelasnya.
Meskipun masih dalam tahap perencanaan, Nixon optimis proses akuisisi dapat diselesaikan paling lambat pada awal tahun 2025.
Setelah akuisisi, langkah berikutnya adalah melakukan spin off untuk memisahkan BTN Syariah sebagai entitas baru, yang ditargetkan berlangsung pada Juni atau Juli 2025.
“Setelah akuisisi selesai, kami akan merapikan semua aspek dan baru kemudian melakukan spin-off, dengan waktu sekitar enam bulan untuk memindahkan semua aset dari BTN ke BTN Syariah. Itulah ide dasarnya,” ungkapnya.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi BTN dalam sektor perbankan syariah, serta memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan ke depan.
Dengan adanya akuisisi dan spin off, BTN Syariah diharapkan dapat beroperasi lebih optimal dan memenuhi kebutuhan nasabah yang mencari layanan keuangan berbasis syariah. (*)