Logo
>

Harga Emas Naik 0,6 Persen, Didorong Melemahnya Dolar AS

Harga emas menguat ke USD3.293,55 per ons pada 1 Juli 2025 seiring pelemahan dolar AS dan antisipasi pasar terhadap data ekonomi AS dan arah kebijakan The Fed.

Ditulis oleh Syahrianto
Harga Emas Naik 0,6 Persen, Didorong Melemahnya Dolar AS
Ilustrasi: Setumpuk emas batangan (Foto: Unsplash/Jingming Pan)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Harga emas global menguat pada Senin, 30 Juni 2025, seiring pelemahan dolar AS dan sikap hati-hati investor menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat pekan ini. Emas spot tercatat naik 0,6 persen menjadi USD3.293,55 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 29 Mei di awal sesi.

    Kontrak berjangka emas AS (gold futures) juga ditutup menguat 0,6 persen ke level USD3.307,70 per ons. Ini menjadi kuartal kedua berturut-turut harga emas mencatat kenaikan, dengan total kenaikan sebesar 5,5 persen.

    “Pelemahan dolar hari ini memberikan sedikit dukungan. Tapi harga emas masih bergerak dalam rentang yang cukup sempit sejak pertengahan Mei,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus analis logam senior di Zaner Metals.

    Dolar AS memang tertekan terhadap euro dan franc Swiss karena pasar mempertimbangkan risiko membengkaknya defisit anggaran AS dan potensi kesepakatan dagang baru dengan mitra utama.

    Dari sisi perdagangan, Amerika Serikat dan China pekan lalu sepakat menyelesaikan sengketa ekspor logam tanah jarang dan magnet, memicu harapan akan pembicaraan lanjutan. Di saat yang sama, Kanada membatalkan rencana pajak layanan digital yang menyasar perusahaan teknologi AS, sebagai langkah membuka kembali negosiasi dagang yang buntu.

    Emas tetap menjadi pilihan utama investor dalam kondisi penuh ketidakpastian, apalagi di tengah lingkungan suku bunga rendah yang mendukung daya tarik aset non-yielding seperti emas.

    Fokus pasar kini tertuju pada data ketenagakerjaan ADP AS yang dijadwalkan rilis Rabu, serta klaim pengangguran mingguan pada Kamis, sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.

    Analis Citi dalam catatannya menyebut harga emas diperkirakan akan berkonsolidasi di kisaran USD3.100–USD3.500 sepanjang kuartal ketiga 2025. Mereka juga memperkirakan bahwa level puncak USD3.500 yang tercapai pada akhir April mungkin sudah menjadi titik tertinggi, seiring defisit pasar emas yang mulai mencapai batasnya.

    Sementara itu, harga perak spot turun tipis 0,1 persen ke level USD35,93 per ons. Harga platinum juga turun 0,3 persen menjadi USD1.334,70, dan paladium merosot 3,2 persen ke USD1.097,24. Meski begitu, ketiga logam masih mencatatkan tren kenaikan sejauh ini di kuartal berjalan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.