KABARBURSA.COM – Harga emas global menguat pada Senin, 30 Juni 2025, seiring pelemahan dolar AS dan sikap hati-hati investor menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat pekan ini. Emas spot tercatat naik 0,6 persen menjadi USD3.293,55 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 29 Mei di awal sesi.
Kontrak berjangka emas AS (gold futures) juga ditutup menguat 0,6 persen ke level USD3.307,70 per ons. Ini menjadi kuartal kedua berturut-turut harga emas mencatat kenaikan, dengan total kenaikan sebesar 5,5 persen.
“Pelemahan dolar hari ini memberikan sedikit dukungan. Tapi harga emas masih bergerak dalam rentang yang cukup sempit sejak pertengahan Mei,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus analis logam senior di Zaner Metals.
Dolar AS memang tertekan terhadap euro dan franc Swiss karena pasar mempertimbangkan risiko membengkaknya defisit anggaran AS dan potensi kesepakatan dagang baru dengan mitra utama.
Dari sisi perdagangan, Amerika Serikat dan China pekan lalu sepakat menyelesaikan sengketa ekspor logam tanah jarang dan magnet, memicu harapan akan pembicaraan lanjutan. Di saat yang sama, Kanada membatalkan rencana pajak layanan digital yang menyasar perusahaan teknologi AS, sebagai langkah membuka kembali negosiasi dagang yang buntu.
Emas tetap menjadi pilihan utama investor dalam kondisi penuh ketidakpastian, apalagi di tengah lingkungan suku bunga rendah yang mendukung daya tarik aset non-yielding seperti emas.
Fokus pasar kini tertuju pada data ketenagakerjaan ADP AS yang dijadwalkan rilis Rabu, serta klaim pengangguran mingguan pada Kamis, sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Analis Citi dalam catatannya menyebut harga emas diperkirakan akan berkonsolidasi di kisaran USD3.100–USD3.500 sepanjang kuartal ketiga 2025. Mereka juga memperkirakan bahwa level puncak USD3.500 yang tercapai pada akhir April mungkin sudah menjadi titik tertinggi, seiring defisit pasar emas yang mulai mencapai batasnya.
Sementara itu, harga perak spot turun tipis 0,1 persen ke level USD35,93 per ons. Harga platinum juga turun 0,3 persen menjadi USD1.334,70, dan paladium merosot 3,2 persen ke USD1.097,24. Meski begitu, ketiga logam masih mencatatkan tren kenaikan sejauh ini di kuartal berjalan. (*)