KABARBURSA.COM – Harga emas dunia jatuh ke level terendah dalam hampir tiga pekan pada perdagangan Senin, 22 Juli 2025, seiring sentimen risiko investor yang menguat setelah kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Sementara itu, pelaku pasar tengah menanti arahan kebijakan suku bunga dari pertemuan Federal Reserve pekan ini.
Seperti dilansir Reuters, harga emas spot melemah 0,8 persen menjadi USD 3.310,45 per troy ounce, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli di USD 3.301,29 per troy ounce.
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,7 persen ke USD 3.311,20 per troy ounce.
Kenaikan indeks dolar AS ke posisi tertinggi dalam lebih dari satu pekan membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.
“Semakin banyak kesepakatan dagang diumumkan, dolar makin menguat. Ini mendorong aksi jual emas karena sentimen pasar beralih ke aset berisiko,” kata analis Marex, Edward Meir.
Kesepakatan terbaru antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada akhir pekan menetapkan tarif 15 persen terhadap produk Uni Eropa, atau separuh dari ancaman tarif sebelumnya. Hal ini meredakan kekhawatiran pasar atas potensi eskalasi perang dagang global.
Perjanjian tersebut menyusul kesepakatan AS-Jepang pekan lalu. Adapun negosiator AS dan China dijadwalkan kembali bertemu di Stockholm pada Selasa untuk membahas kelanjutan gencatan dagang selama 90 hari ke depan.
Meski begitu, perwakilan dagang AS memperingatkan bahwa pertemuan itu tidak diharapkan menghasilkan terobosan besar, dan hanya akan membahas pemantauan komitmen yang telah disepakati.
“Penurunan harga emas tidak terlalu dalam karena kesepakatan-kesepakatan ini masih mungkin sulit diterapkan atau bahkan tidak realistis,” ujar Meir.
Pasar kini fokus pada hasil rapat Federal Reserve selama dua hari yang akan berakhir Rabu. Bank sentral AS diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen. Namun, sebagian pelaku pasar mulai memperkirakan adanya kemungkinan penurunan suku bunga pada September mendatang.
Secara historis, emas cenderung menguat di tengah suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi.
Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 0,3 persen ke USD 38,04 per troy ounce, platinum anjlok 1,1 persen ke USD 1.386,03, sementara palladium naik 1,5 persen menjadi USD 1.238,18 per troy ounce. (*)