Logo
>

IHSG Melemah Tipis di Sesi I, DEPO Tampil Perkasa

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Melemah Tipis di Sesi I, DEPO Tampil Perkasa

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada sesi pertama perdagangan Jumat, 19 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penurunan tipis sebesar 0,99 poin atau 0,01 persen, mengakhiri sesi di level 7.904,3. Pergerakan IHSG hari ini bervariasi, dengan indeks berada di kisaran 7.800 hingga 7.910 sepanjang sesi awal.

    Pada menit-menit awal perdagangan, IHSG mencatat volume transaksi yang cukup tinggi dengan 1,24 miliar saham telah diperdagangkan. Nilai perdagangan mencapai Rp615,3 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 38.856 kali transaksi. Data ini menunjukkan bahwa pasar cukup aktif meskipun IHSG mengalami sedikit koreksi.

    Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 208 saham berhasil mencatatkan kenaikan harga, sementara 98 saham terkoreksi, dan 225 saham stagnan. Meski IHSG mengalami penurunan, beberapa saham masih menunjukkan performa yang kuat.

    Pergerakan IHSG pada sesi pertama ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk sentimen pasar global dan domestik. Berita mengenai kebijakan moneter di beberapa negara besar serta dinamika harga komoditas turut mempengaruhi arah pasar. Di sisi lain, investor masih melakukan aksi jual terbatas, yang turut menekan IHSG.

    Meskipun IHSG terkoreksi tipis pada sesi pagi, masih ada peluang bagi indeks untuk berbalik arah di sesi selanjutnya. Beberapa analis pasar memperkirakan bahwa IHSG akan tetap bergerak dalam rentang konsolidasi, dengan support di kisaran 7.800 dan resistance di sekitar 7.910. Dengan sentimen pasar yang dinamis, pergerakan IHSG di sisa sesi perdagangan hari ini akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan berita ekonomi dan hasil perdagangan komoditas global.

    Dalam kondisi yang variatif seperti ini, investor diharapkan untuk tetap waspada dan mencermati peluang yang ada, terutama pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat.

    Saham yang Melesat

    Salah satu saham yang mencuri perhatian di tengah melemahnya IHSG adalah PT Carutkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) melejit 8,9 persen. Saham ini menjadi salah satu dari lima saham yang melesat signifikan pada perdagangan pagi hari ini. Kinerja positif DEPO memberikan optimisme bagi sebagian investor meskipun kondisi pasar secara umum cenderung variatif.

    Berikut adalah analisis singkat mengenai kinerja saham DEPO berdasarkan data yang dikutip dari Stockbit:

    1. Harga Saham

      • Harga penutupan terbaru: 330, mengalami kenaikan signifikan sebesar 13.79 persen atau +40 poin dibandingkan harga sebelumnya yang berada di 290. Kenaikan ini menunjukkan adanya sentimen positif di pasar yang mendorong harga saham DEPO naik tajam.

    2. Rentang Perdagangan

      • Harga tertinggi (High): 338
      • Harga terendah (Low): 300
      • Saham DEPO diperdagangkan dalam rentang 300 hingga 338, yang menunjukkan volatilitas dalam perdagangan. Kenaikan tajam di tengah volatilitas ini mungkin dipengaruhi oleh minat beli yang tinggi.

    3. Volume dan Nilai Transaksi

      • Volume: 170.000 lot (17 juta lembar saham)
      • Nilai transaksi: Rp 5,5 miliar
      • Volume perdagangan yang besar mencerminkan minat beli yang signifikan terhadap saham DEPO. Nilai transaksi yang mencapai Rp 5,5 miliar menunjukkan adanya partisipasi aktif dari investor.

    4. Indikator Kunci

      • Average Price (Avg): 323, mendekati harga penutupan di 330. Ini menunjukkan bahwa mayoritas transaksi terjadi di sekitar harga ini, dan tren menguat ke arah 330.
      • ARA (Auto Rejection Atas): 362, yang berarti batas maksimal kenaikan harga saham DEPO dalam satu hari perdagangan.
      • ARB (Auto Rejection Bawah): 218, batas bawah yang tidak disentuh oleh saham DEPO, menandakan kuatnya tren kenaikan.

    Saham DEPO menunjukkan performa yang sangat positif dengan kenaikan 13.79 persen dan perdagangan yang aktif. Kenaikan ini didukung oleh minat beli yang kuat, terlihat dari volume perdagangan yang besar dan harga yang mendekati batas atas. Namun, volatilitas tinggi juga menandakan adanya risiko koreksi dalam waktu dekat. Investor sebaiknya memperhatikan support di level 300 dan resistensi di sekitar 338-362 untuk perdagangan selanjutnya.

    Valuasi DEPO

    Current PE Ratio (TTM) 26.24, menunjukkan valuasi yang cukup tinggi dibandingkan IHSG yang memiliki median PE Ratio TTM sebesar 7.89. Ini mengindikasikan bahwa saham ini diperdagangkan dengan premium dibandingkan pasar.

    Price to Sales (TTM) 0.82, artinya harga saham relatif murah dibandingkan pendapatan yang dihasilkan perusahaan. Price to Book Value: 1.77, menunjukkan harga saham hanya sedikit lebih tinggi dari nilai bukunya, yang umumnya dianggap wajar atau undervalued.

    Price to Free Cash Flow (TTM) -7.85, menandakan adanya arus kas bebas negatif, yang bisa menjadi perhatian bagi investor karena menunjukkan perusahaan sedang mengalami masalah likuiditas.

    Profitabilitas

    Gross Profit Margin (Quarter) 19.99 persen, menandakan profitabilitas yang moderat. Biaya produksi relatif tinggi dibandingkan pendapatan. Net Profit Margin (Quarter) 2.56 persen, menunjukkan margin laba bersih yang sangat kecil. Artinya, perusahaan menghasilkan laba yang rendah dari total penjualannya.

    Return on Equity (ROE TTM) 6.73 persen, menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan modal pemegang saham untuk menghasilkan laba. Angka ini cukup rendah dibandingkan standar industri.

    Pertumbuhan (Growth)

    Revenue YoY Growth (Quarter) 2.38 persen, menandakan pertumbuhan pendapatan yang lambat. Net Income YoY Growth (Quarter) -11.61 persen, yang berarti laba bersih mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan potensi masalah dalam operasional perusahaan atau peningkatan biaya.

    Saham ini saat ini dinilai dengan premium berdasarkan rasio PE yang tinggi, namun memiliki pertumbuhan laba bersih yang negatif dan arus kas bebas yang negatif. Meskipun perusahaan menunjukkan likuiditas yang baik dengan utang yang rendah, profitabilitas masih rendah.

    Pertumbuhan pendapatan yang lambat dan volatilitas harga saham juga menjadi perhatian. Bagi investor, saham ini mungkin menarik untuk jangka panjang, tetapi ada risiko jangka pendek karena masalah arus kas dan pertumbuhan yang rendah.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79