KABARBURSA.COM - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) optimis bahwa pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto akan melanjutkan prestasi era Presiden Joko Widodo dalam memajukan industri meeting, incentive, conference, exhibition (MICE).
"Kondisi saat ini sangat menggembirakan dan menciptakan iklim yang kondusif bagi booming-nya business conference, business exhibition, dan berbagai business event termasuk musik dan olahraga," kata Ketua Umum DPP INCCA, Iqbal Alan Abdullah, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 26 Juli 2024.
"Saya sangat yakin Indonesia akan menjadi destinasi MICE terdepan di Asia Pasifik dan dunia."
Menurut Iqbal, prospek bisnis MICE dan special event, termasuk musik dan olahraga, semakin cerah di Indonesia. Stabilitas ekonomi global dan transisi pemerintahan yang mulus dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, serta keyakinan akan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan mendorong pertumbuhan industri ini menjadi semakin pesat.
Iqbal menilai bahwa dengan mendekati peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024, masa depan industri MICE dan event di Indonesia akan semakin cerah, terutama dengan pergantian pemerintahan ke Presiden Prabowo Subianto pada Oktober 2024.
Menurut lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ini, stabilitas ekonomi global, yang untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir mulai pulih, menjadi pondasi kuat bagi peningkatan bisnis MICE dan event. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada 2025-2026.
"Business conference, business exhibition, dan special event seperti musik atau olahraga sangat bergantung pada stabilitas ekonomi dan politik. Saya optimis bisnis MICE dan event kita bisa tumbuh di atas 15 persen, jauh melebihi pertumbuhan di Asia Pasifik yang berkisar 7,4 persen," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tahun 2023 wisata MICE tumbuh 12-15 persen dan diperkirakan meningkat hingga 20 persen pada tahun 2024.
"Saya percaya dengan pemerintahan baru nanti, pertumbuhan bisa signifikan di atas 15-20 persen, melihat optimisme dari Presiden terpilih Prabowo Subianto terhadap pertumbuhan ekonomi," sambung Iqbal.
Optimisme Iqbal juga didasari pada daya saing Indonesia dalam mendapatkan event-event penting, baik business event maupun meeting antarpemerintahan dan nonpemerintahan, sebagaimana ditunjukkan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Ma'ruf Amin.
Selain itu, pertumbuhan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara yang masif membuat Indonesia siap menjadi tuan rumah berbagai kegiatan MICE.
Indonesia juga memiliki sumber daya manusia (SDM) di industri MICE dan event yang sangat kompetitif, apalagi dengan perkembangan pendidikan formal di bidang MICE dan event yang tumbuh di berbagai kampus.
Iqbal mengapresiasi capaian di era Presiden Jokowi dalam membawa banyak event ke Indonesia dan berharap keberhasilan ini akan semakin sukses di tangan pemerintahan baru Prabowo Subianto.
"Feeling saya sangat kuat bahwa beliau dan para menteri nanti bisa mendorong Indonesia memenangkan lebih banyak kegiatan MICE dan business event," harap Iqbal.
Namun, Iqbal juga menekankan perlunya pemerintah untuk terus memberikan berbagai insentif bagi penyelenggara kegiatan pertemuan, khususnya business conference, business exhibition, dan special event musik atau olahraga.
"Baik itu insentif pajak, akses kredit ke perbankan, maupun insentif langsung kepada penyelenggara yang membawa peserta atau tamu ke Indonesia, sebagaimana dilakukan oleh negara-negara lain," lanjut Iqbal. "Kita masih perlu memberikan insentif agar makin banyak kegiatan atau business event diadakan di Indonesia. Harus ada sinergi lintas kementerian dengan industri untuk membuat kita menjadi destinasi yang kompetitif."
KEK Kesehatan Pertama
Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berkomitmen untuk menghadirkan “The Sanur” sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan pertama di Indonesia berstandar Internasional. KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 ini merupakan inisiatif strategis Pemerintah untuk memanfaatkan potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan dengan menjadikan Bali sebagai landmark dalam peningkatan dan diversifikasi perekonomian Indonesia.
The Sanur mengoptimalisasi area seluas 41,6 Ha menjadi “World Class Medical and Wellness Destination” sebagai Pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Baru Terpadu kelas dunia yang berstandar internasional. Dalam 2 tahun sejak pertama dicanangkan, seluruh Kawasan telah terisi oleh partner-partner international. Di dalam kompleks international medical facility ini akan beroperasi berbagai center of excellence dari seluruh penjuru dunia. Meliputi Bali International Hospital, cell therapy, aesthetic & plastic surgery, fertility treatments, eye care, organ transplants dan hair transplants clinic.
Selain itu, The Sanur juga memiliki fasilitas pendukung lainnya diantaranya sarana akomodasi hotel bintang 5 yang dilengkapi dengan 457 kamar, Ethnomedicinal Botanical Garden, area komersial, sentra UMKM, restaurant, serta berbagai fasilitas lainnya.
Untuk menjawab kebutuhan akan international conference tingkat dunia, dihadirkan pula Bali Beach Convention. Pengembangan convention ini mengembalikan visi awal Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata Meeting, Incentives, Conference and Exhibitions (MICE) yang juga menjadi salah satu convention center terbesar di Bali dengan kapasitas 5.000 pax yang memiliki pemandangan yang indah dengan menghadap langsung ke area pantai.
Untuk menunjang kenyamanan, The Sanur dilengkapi command center, kendali operasional terpusat dengan teknologi terkini. Water treatment dan waste management di seluruh kawasan terkontrol. Menjadi kompleks kesehatan terintegrasi pertama di Indonesia yang mengusung konsep wellness, green dan fully accessible.