KABARBURSA.COM – Pemerintah mempercepat pembanguan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Adapun percepatan pembangunan dilakukan dengan harapan kawasan IKN dapat digunakan sebagai lokasi upacar memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Kendati demikian, diketahui belum ada investor asing yang resmi menanamkan modalnya dalam pembangunan IKN hingga saat ini. Menjelang rencana perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 tahun, investasi IKN masih mengandalkan sejumlah investor dalam negeri.
Nasib pembangunan IKN di periode pemerintahan mendatang pun menjadi sorotan. Pasalnya, keterbatasan ruang fiskal dan jumlah hutang negara yang kian membengkak memaksa pemerintah untuk benar-benar menyusun program prioritasnya.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Presiden terpiliha dalam Pemilu 2024 Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka, Anggawira, tak menampik investasi pembangunan IKN masih didominasi oleh para investor swasta dalam negeri.
Padahal, kata Angga, skema investasi yang diharapkan TKN Prabowo-Gibran tergolong sederhana. Seandainya para investor sudah mencapai quick win, lanjut Angga, penanaman modal bisa langsung disegerakan.
“Sebenarnya kita harapkan kalau sudah ada quick win meraka bisa ada trust yang langsung bisa (menanamkan modal). Karena kan yang baru sekarang, real-nya menanamkan modal baru investor dalam negeri ya, swasta dalam negeri,” kata Angga kepada wartawan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin, 29 Juli 2024.
Ke depan, kata Angga, pembangunan IKN masih tetap mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara saat ini, pembangunan IKN resmi telah dimasukkan ke dalam rencana APBN tahun 2025.
“Ya kalau IKN ini kan bisa berjalan pastinya dengan anggaran pemerintah ya,” jelasnya.
Sementara untuk menarik minat investasi dalam pembangunan IKN, Angga menilai para investor tengah melihat jumlah penduduk atau kapasitas orang yang akan tinggal di kawasan IKN nantinya.
“(Investor) swasta mau masuk pastinya kan akan melihat jumlah penduduknya berapa, ya mereka akan selalu menghitungnya return of investment dan break event point-nya gitu. Dan return of investment dan break event point itu tergantung daripada kapasitas daripada orangnya,” jelasnya.
Meski tak dapat memastikan target nilai investasi asing dalam pembangunan IKN, Angga meyakini pemerintahan Prabowo-Gibran akan tetap mempertimbangkan tren investasi swasta dalam mega proyek tersebut.
“Kita lihat aja trennya dalam satu tahun ke depan, berapa tingkat orang yang bisa masuk ke dalam IKN. Kalau itu sesuai dengan target, saya rasa kepercayaan dari pihak swasta akan meningkat dan mungkin partisipasinya akan tetap besar,” tutupnya.
Klaim Jokowi 300 Investor Asing Antri
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap, sudah banyak komitmen yang diterimanya terkait investasi asing dalam pembangunan IKN. Dia mengungkap, terdapat sekitar 300 investor asing yang hendak menanamkan modalnya dalam pembangunan IKN.
“Sudah banyak komitmen, 300-an (investor asing) tetapi kita memang masih menunggu regulasi yang ada di OIKN (Otoritas IKN). Sekarang sudah selesai, ini baru nanti membuka yang letter of intens, letter of inters sudah masuk, sudah masuk,” kata Jokowi dikutip dalam YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 29 Juli 2024.
Jokowi juga menyebut, regulasi investasi dalam pembangunan IKN juga akan ditandatangani bersama investor asing dalam nota perjanjian kerja sama (PKS). Dia pun tak menampik, penandatanganan PKS itu akan dilakukan setelah perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 tahun mendatang.
“Doakan mulai diundang lagi (setelah HUR RI) untuk melihat (IKN). Dan kita lihat memang berubahnya, kecepatannya sekarang kelihatan. Iya nanti akan kita kumpulkan (investor asing) lagi dan juga tandangan PKS-nya sudah terealisasi semua,” tutupnya.
IKN Diramal 'Hidup Segan, Mati Tak Mau'
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto meramal nasib proyek IKN yang ‘Hidup Segan Mati Tak Mau’. Pasalnya, anggaran pemerintah untuk pembangunan IKN akan terhalang besarnya utang negara kendati Prabowo-Gibran berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan tersebut.
“Di sisi lain, secara realistis uangnya juga nggak ada gitu loh, nggak banyak uangnya yang bisa diinveskan untuk ke situ. Sehingga, mungkin dugaan saya IKN ini akan hidup segan mati tak mau. Pokoknya, ada lah palingan Rp10 hingga Rp15 triliun tiap tahun dialirkan ke situ (pembangunan IKN),” kata Eko di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024.
Meski tetap dianggarkan, Eko menilai pembangunan IKN tidak seakseleratif yang direncanakan. Menurutnya, sulit melakukan perpindahan ibu kota dalam jangka waktu yang relatif menengah sebagaimana yang direncanakan Jokowi.
“Saya juga belum pernah tuh melihat, event negara maju sekalipun, yang memindahkan ibu kota dengan segala macam ambisinya itu hanya dalam waktu yang jangka menengah,” jelasnya.
Eko menegaskan, beban utang negara sebesar Rp800 triliun yang jatuh tempo pada tahun 2025 tidak bisa dinegosiasikan. Karenanya, anggaran pemerintah akan terlebih dahulu dialokasikan untuk membayar utang tersebut.
“Jadi pajak kita dimasukkan ke negara, terus dipotong dulu Rp800 triliun. Nggak boleh diotak-atik,” tegasnya.
Dia menuturkan, anggaran pembangunan IKN bisa tetap dialokasikan melalui perubahan alokasi pada program pemerintah lainnya. Tetapi, kata Eko, alokasi anggaran untuk membayar utang tidak bisa lagi ditunda.
Di sisi lain, Eko juga mengungkap ada fenomena menarik di balik jumbonya utang negara. Dia menyebut, 70 persen utang negara merupakan Surat Berharga Negara (SBN). Seandainya pemerintah menunda pembayaran utang, kata dia, Indonesia akan dihakimi pasar internasional.
“Kalau kayak dulu mungkin bisa dinegosiasikan dengan lembaga-lembaga internasional dan lain-lain. Ini (utang) langsung dengan pasar. Ya, siap-siap kalau berhadapan dengan pasar tapi nggak komit (membayar), ya dihakimi,” ungkapnya.
Lebih jauh, Eko memprediksi, IKN tidak akan mangkrak di pemerintahan selanjutnya. Hanya saja, kata dia, alokasi anggaran pemerintah untuk pembangunan IKN seadanya. “Jadi tidak dimatikan, tidak dimangkrakkan, tapi diberi anggaran alakardarnya, kayanya seperti itu yang terjadi,” tutupnya.(*)