Logo
>

Joe Biden Batal Bertarung di Pilres, Dolar AS Melemah

Ditulis oleh KabarBursa.com
Joe Biden Batal Bertarung di Pilres, Dolar AS Melemah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Senin, 22 Juli, Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan sebagai respons awal terhadap keputusan Presiden AS Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonannya di Pilpres AS. Hal ini mempengaruhi pergerakan dolar terhadap beberapa mata uang utama lainnya.

    Di sesi perdagangan awal Asia, dolar AS melemah sebesar 0,08 persen terhadap yen Jepang, mencapai 157,38 yen. Selain itu, dolar AS juga melemah sebesar 0,11 persen terhadap euro, menjadi USD1,0895. Di sisi lain, pound Inggris menguat 0,15 persen, mencapai USD1,293, sementara dolar Australia menguat 0,08 persen, menjadi USD0,6691.

    Namun, dolar AS menunjukkan kestabilannya terhadap yuan China, tetap berada pada level 7,2881 yuan, setelah Bank Sentral China (PBoC) menurunkan tingkat repo tujuh hari menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 1,8 persen.

    Langkah ini dilakukan untuk mendukung operasi pasar terbuka dan memperkuat ekonomi riil China.

    Joseph Capurso, seorang ahli strategi dari Commonwealth Bank of Australia, mengingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan terlalu jauh terkait reaksi dolar AS terhadap situasi politik saat ini.

    “Peluang penurunan untuk kemenangan Donald Trump dapat melemahkan dolar AS, namun sebaliknya juga berlaku. Kemungkinan Kamala Harris sebagai kandidat yang lebih kuat juga tidak serta-merta akan membalikkan tren tersebut,” ujar Capurso.

    Joe Biden secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan pada hari Minggu, mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai penggantinya untuk menjadi kandidat dari Partai Demokrat pada pemilu November 2024 mendatang.

    Sementara itu, mantan Presiden Trump, yang mencalonkan diri dari Partai Republik, saat ini unggul dalam pasar taruhan menyusul kritik terhadap performa Joe Biden dalam debat bulan lalu dan kekhawatiran mengenai kompetensi mentalnya.

    Nilai Tukar Rupiah

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan pada pagi Senin, 22 Juli 2024. Keputusan Joe Biden untuk mundur dari pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan pelemahan kurs rupiah.

    Sejak dibukanya perdagangan pagi hari ini, kurs rupiah langsung mengalami depresiasi. Pukul 09.25 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkoreksi sebesar 0,26 persen menjadi Rp16.234 per dolar AS.

    Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, menjelaskan bahwa keputusan Joe Biden untuk mundur dari pilpres menjadi katalis yang mempengaruhi dolar AS.

    Menurut dia, keputusan tersebut meningkatkan peluang bagi calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, untuk memenangkan pilpres.

    “Kebijakan pro AS yang diterapkan oleh Donald Trump kemungkinan akan mendorong penguatan dolar AS ke depannya,” kata Ariston.

    Ariston menambahkan, maka dengan adanya sentimen ini, rupiah berpotensi untuk mengalami konsolidasi ke depannya. Namun, dia memproyeksikan bahwa kurs mata uang Indonesia masih berada dalam zona merah dalam pekan ini.

    “Ada kemungkinan rupiah akan mengalami perubahan jika data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini menunjukkan penurunan,” tuturnya.

    Joe Biden mengumumkan keputusannya untuk mundur dari pencalonannya di Pilpres AS 2024 melalui akun media sosialnya, @JoeBiden, pada Senin, 22 Juli 2024.

    “Dengan semua kejujuran, meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin demi kepentingan terbaik partai saya dan negara, saya harus mundur dan hanya fokus pada tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan saya,” tulis Biden dalam unggahan tersebut.

    Biden, yang menjabat sebagai presiden AS sejak 20 Januari 2021, awalnya berencana untuk bertarung dalam Pilpres 2024 melawan Donald Trump dari Partai Republik.

    Harga Emas Naik

    Sementara itu, pada awal perdagangan pekan ini, Senin, 22 Juli 2024, terjadi kenaikan harga emas. Pukul 06.50 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2024 di Commodity Exchange berada di USD2.459,50 per ons troi. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,52 persen dari harga akhir pekan sebelumnya yang mencapai USD2.446,80 per ons troi.

    Harga emas mengalami kenaikan karena pasar sedang mempertimbangkan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk tidak mencalonkan diri kembali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

    Keputusan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang dampaknya terhadap peluang Donald Trump untuk kembali terpilih sebagai presiden, sehingga mempengaruhi sentimen pasar terhadap stabilitas politik dan ekonomi di masa depan.

    Menurut laporan, harga emas mengalami kenaikan karena minat terhadap aset safe haven meningkat di tengah ketidakpastian yang tinggi mengenai kampanye pemilihan presiden AS.

    Biden mengatakan dirinya akan tetap menyelesaikan sisa masa jabatannya tahun ini, sambil memberikan dukungan kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk maju sebagai calon presiden (capres) dari Partai Demokrat.

    Para trader meyakini jika Donald Trump memenangi Pilpres AS 2024 makan akan dapat menyebabkan pelemahan mata uang AS, sedangkan penguatan dolar AS umumnya berdampak negatif terhadap harga emas batangan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi