KABARBURSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan membuka Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 ke-2 pada 5 September di Jakarta. Ajang ini akan mempertemukan para pemimpin dunia, CEO, dan pakar keberlanjutan untuk mendorong terobosan bisnis dalam mengatasi perubahan iklim.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, menyatakan bahwa dunia kini berada dalam momen penentuan, "a make-or-break moment," di mana setiap langkah kecil dapat berarti kemajuan atau kemunduran dalam menangani krisis iklim.
Sebagian besar emisi gas rumah kaca global berasal dari bisnis dan industri, sehingga keterlibatan aktif sektor swasta dalam agenda keberlanjutan menjadi krusial. Rachmat menekankan bahwa dunia bisnis harus berani melangkah, berinovasi, dan memimpin menuju masa depan yang berkelanjutan.
“Masa depan yang lebih hijau dan inklusif dapat tercapai melalui upaya kolaboratif yang akan diungkapkan dalam ISF 2024,” ucap Rachmat. ISF juga akan menyediakan informasi terkini tentang proses dekarbonisasi Indonesia, yang merupakan inti dari komitmen iklim negara ini.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menambahkan bahwa sektor bisnis global memegang peran penting dalam mempromosikan praktik dan agenda keberlanjutan. "Kita dihadapkan pada keadaan darurat yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak, termasuk dunia korporat," ujarnya.
Mengadopsi keberlanjutan melalui standar Environmental Social Governance (ESG) menawarkan keuntungan bisnis yang kuat. Perusahaan yang berfokus pada ESG tidak hanya berkontribusi positif terhadap keberlanjutan, tetapi juga menarik lebih banyak investasi. Selain itu, perusahaan tersebut dapat mencapai kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik dan mengelola risiko dengan lebih efektif.
"Oleh karena itu, sekaranglah saatnya bagi komunitas bisnis untuk menjadikan keberlanjutan sebagai strategi inti," ujar Shinta.
ISF 2024 merupakan ajang resmi pemerintah Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan dukungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia). Lebih dari 5.000 peserta diharapkan hadir, menjadikannya perhelatan isu keberlanjutan terbesar di Asia-Pasifik setelah COP29 di Baku, Azerbaijan.
Forum ini juga diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang akan dibawa ke COP29 pada November mendatang. Beberapa tokoh yang akan menjadi pembicara utama antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Industri dan Teknologi Informasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Jin Zuanglong, Menteri Lingkungan Hidup RRT Huang Rungqiu, serta Menteri Lingkungan Hidup Republik Demokratik Kongo Eve Bazaiba.
Selain itu, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kelautan Peter Thomson dan Direktur Divisi Perubahan Iklim di United Nations for Environment Programme (UNEP) Dechen Tsering juga dijadwalkan menjadi pembicara.
Bahwa Transisi Utama
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi menegaskan bahwa transisi energi akan menjadi sorotan utama dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada 4–6 September.
“Topik transisi energi di Indonesia sangat menarik,” ujar Deputi Koordinator Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dalam Konferensi Pers ISF 2024 di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.
Rachmat menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi fosil yang besar dan wilayah yang luas, sebuah kondisi yang berbeda dengan negara-negara maju yang telah beralih dari energi fosil.
“Isu-isu yang muncul tentunya akan sangat berbeda. Ini perlu diperhatikan dengan serius,” tambah Rachmat.
Terkait industri hijau, Rachmat menyatakan bahwa pembahasan akan mencakup hilirisasi mineral kritis, kendaraan listrik, dan topik terkait.
“Misalnya, untuk kendaraan listrik, diperlukan baterai yang tentunya membutuhkan mineral kritis,” ujar Rachmat.
ISF 2024 juga akan membahas topik konservasi alam, gaya hidup berkelanjutan, dan ekonomi kelautan.
“Ekonomi kelautan, sebagai negara maritim, juga sangat penting,” tegas Rachmat.
ISF 2024, yang diselenggarakan oleh Kemenko Marves dan Kadin Indonesia, diharapkan akan menjadi wadah pertemuan bagi pemangku kebijakan, ahli, dan investor global untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau.
Diperkirakan sekitar 250 pembicara dan pejabat global tingkat tinggi, termasuk kepala negara dan menteri dari berbagai negara, akan menghadiri ISF 2024.
Butuh Pasokan Listrik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Singapura membutuhkan pasokan listrik dari Indonesia. Oleh karena itu, ia mengundang produsen tenaga surya asal China untuk terlibat dalam upaya ini.
Salah satu upaya yang diajukan adalah dengan mendirikan pabrik panel tenaga surya di Indonesia.
“Dengan potensi tenaga surya yang besar yang dimiliki Indonesia, yakni mencapai 3000 GW, serta permintaan signifikan dari negara tetangga seperti Singapura sebesar 11 GW hingga tahun 2035, saya mendorong produsen tenaga surya dan rantai pasokan dari Tiongkok untuk mendirikan pabrik di Indonesia,” ujar Luhut dikutip dari akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada Senin, 17 Juni 2024.
Ajakan ini disampaikan Luhut saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, H.E Wang Yi, di kawasan Geopark Changai Shan, China. Keduanya membahas beberapa hal terkait usulan kerja sama tiga arah yang disepakati dalam pertemuan High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia-China keempat di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada April 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut juga menekankan dua langkah penting dalam meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan China. Pertama, pembentukan gugus tugas untuk mendorong kerja sama di bidang ketahanan pangan dan kesehatan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.