Logo
>

Kemenperin Dorong Pembaruan Mesin Industri Kayu dan Furnitur

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Kemenperin Dorong Pembaruan Mesin Industri Kayu dan Furnitur

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali meluncurkan program restrukturisasi mesin dan peralatan untuk industri kayu olahan dan furnitur, bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi sektor ini dalam mendukung ekonomi nasional.

    Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengungkapkan bahwa program ini memiliki tiga tujuan utama: memperkuat rantai nilai industri kayu olahan dan furnitur melalui optimalisasi teknologi, meningkatkan efisiensi produksi, serta meningkatkan daya saing industri dengan fokus pada produktivitas, kualitas produk, dan peningkatan nilai ekspor.

    Program ini diimplementasikan berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 42 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 31 Tahun 2024, dengan mekanisme pelaksanaan melalui potongan harga atau penggantian (reimburse) atas pembelian mesin dan perlengkapan yang digunakan oleh perusahaan.

    Hingga 27 Agustus 2024, tujuh perusahaan telah diseleksi sebagai penerima manfaat dari program ini melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Stella Mobili, PT Karya Mitra Seraya, PT Indah Desain Indonesia, PT Gracia Kreasi Rotan, PT Batara Mega Krida Kencana, PT Bahana Bhumipala Persada, dan PT Bika Parama Cipta.

    Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Setia Diarta, menambahkan bahwa sejak 2022, 24 perusahaan pengolahan kayu dan furnitur telah ikut serta dalam program ini, dengan total anggaran sebesar Rp10 miliar. Pada fase pertama tahun 2024, anggaran sebesar Rp3,33 miliar telah disalurkan. Program ini dilaporkan telah meningkatkan efisiensi perusahaan sebesar 10-30 persen, meningkatkan mutu produk sebesar 10-30 persen, dan meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 20-30 persen.

    Melalui program restrukturisasi ini, diharapkan sektor industri kayu olahan dan furnitur dapat terus tumbuh dengan dukungan teknologi yang lebih efisien dan modern.

    Catatan Komitmen Ekspor

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa sektor furnitur nasional berhasil mencatatkan komitmen ekspor senilai Rp17 miliar dalam Pameran IndexPlus Delhi 2024 di India. Capaian ini menjadi bukti nyata perluasan pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.

    “Nilai komitmen bisnis yang berhasil dicapai dari partisipasi Indonesia pada pameran tersebut adalah sebesar Rp17 miliar,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024.

    Putu menjelaskan bahwa pada ajang yang berlangsung 9-11 Agustus tersebut, Indonesia diwakili oleh enam perusahaan dan desainer furnitur, yaitu Cocoon Asia dan Handyanto Hardian, Chakra Naga Furniture dan Chyntia Margareth, Wisanka dan Suskariyanto, Dekor Asia Jayakarya dan Gege Noby, Satori Rattan dan Zulyo Kumara, serta Nafarrel Furniture dan Vincentius Aldi Masella.

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Ignatius Warsito, menyebutkan bahwa India memiliki potensi pasar yang besar dan prospektif.

    Data dari IndexPlus mengungkapkan bahwa pasar konsumen India diprediksi akan menjadi yang terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027.

    Selain itu, persentase populasi perkotaan di India telah meningkat menjadi 37 persen dan terus bertambah. Nilai pasar furnitur di negara tersebut kini mencapai 41 miliar dolar AS.

    “Kami berharap potensi pasar yang besar dan dinamika tren furnitur di India dapat menjadi perhatian bagi seluruh pelaku industri furnitur, termasuk para desainer, yang memiliki peran penting dalam menciptakan desain furnitur yang menarik di pasar,” katanya.

    Selain memperluas pasar ke India, Kemenperin juga mengupayakan penetrasi ekspor ke negara-negara nontradisional lainnya. Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global pada tahun 2023 tercatat sebesar 629 miliar dolar AS, dan diproyeksikan tumbuh 5 persen pada tahun 2024.

    Sebelumnya, Kemenperin melaporkan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri furnitur pada semester I tahun 2024 mencapai 0,50 persen. Hal ini menjadi kabar baik, mengingat dalam dua tahun terakhir industri ini mengalami kontraksi.

    Catatan Transaksi

    Suatu kebanggaan, produk furnitur buatan anak bangsa laku keras di mancanegara. Dalam pameran internasional INDEZ di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), furnitur Indonesia berhasil mencatatkan transaksi yang luar biasa, yaitu senilai Rp99,46 miliar.

    Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Dewi Rokhayati, menyampaikan bahwa produk furnitur Indonesia terus menjadi primadona di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Hal ini terbukti dari peningkatan transaksi yang signifikan pada acara INDEX 2024, mencapai 454 persen dibandingkan dengan transaksi pada INDEX 2023 yang tercatat sebesar 1,1 juta dolar AS.

    “Daya tarik produk furnitur Indonesia masih sangat besar. Partisipasi produk furnitur Indonesia berhasil mencatatkan transaksi sebesar 6,11 juta dolar AS atau sekitar Rp99,46 miliar,” ujar Dewi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Produk-produk yang diminati antara lain console table, kursi dan stool dari kayu dan rotan, keranjang rotan, dekorasi dinding, furnitur luar ruang dari kayu, aksesori dekoratif, dan peralatan dapur.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.