Logo
>

Kementerian Investasi Genjot PMDN di Pariwisata untuk Kemandirian Ekonomi

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Kementerian Investasi Genjot PMDN di Pariwisata untuk Kemandirian Ekonomi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Investasi/BKPM terus mengupayakan peningkatan investasi berkelanjutan di sektor pariwisata dalam negeri. Salah satu fokus utamanya adalah mendorong penanaman modal dalam negeri (PMDN) agar dapat mengimbangi bahkan melampaui penanaman modal asing (PMA) di sektor ini.

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi, Nurul Ichwan, menegaskan pertumbuhan PMDN sangat penting karena keuntungan bisnis yang dihasilkan akan tetap berada di dalam negeri, termasuk modal, aset, dan keahlian lokal.

    “Seluruh kegiatan usaha yang kita lakukan, mulai dari asetnya, modalnya, expertise lokalnya, itu semua milik di dalam negeri. Termasuk kalau ada keuntungan ataupun dividen dari kegiatan bisnisnya, bisa dipertahankan di dalam negeri berbeda dengan PMA,” ujar Nurul di Jakarta, Sabtu, 21 September 2024.

    Untuk mendukung hal ini, Kementerian Investasi kembali menggelar Regional Investment Forum (RIF) di Legian, Bali. Forum investasi tahunan ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan yang sebelumnya diadakan di Batam dan Makassar. Forum tersebut bertujuan untuk memperkenalkan peluang investasi di sektor pariwisata dari berbagai daerah di Indonesia.

    Acara di Bali dikemas dalam bentuk presentasi proyek investasi dan diskusi panel dengan tema “Memperkenalkan Keunggulan Alam dan Budaya: Meningkatkan Investasi Berkelanjutan di Sektor Pariwisata”. Forum ini menjadi ajang bagi pemerintah daerah untuk mempromosikan peluang penanaman modal, terutama di bidang pariwisata, kepada para pelaku usaha.

    Lebih dari 100 peserta menghadiri kegiatan ini, termasuk perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari berbagai provinsi dan kabupaten di dalam dan luar Bali, asosiasi pelaku usaha di sektor pariwisata, serta perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk menanamkan modal.

    Salah satu kegiatan penting dalam forum ini adalah pertemuan one-on-one meeting, di mana para investor dapat mendalami peluang investasi yang ditawarkan oleh sejumlah instansi, seperti Badan Pelaksana Otorita (BPO) Borobudur, Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, serta pemerintah provinsi dari Bali, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, hingga Kalimantan Tengah.

    Kepala DPMPTSP Kabupaten Badung, I Made Agus Aryawan, yang hadir mewakili Bupati Badung, memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum ini di Bali. Ia berharap semakin banyak potensi pariwisata yang dikenal luas, semakin besar pula peluang investasi yang masuk.

    Pada semester pertama tahun ini, Provinsi Bali mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp18 triliun, hampir setara dengan capaian tahun sebelumnya. Dalam lima tahun terakhir, sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran, menyumbang Rp31 triliun atau sekitar 36,3 persen dari total investasi di Bali. Dari angka tersebut, realisasi investasi PMDN mencapai Rp15,19 triliun atau 48,7 persen dari total investasi di sektor pariwisata.

    Pacu Industri Pariwisata

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya menekankan pentingnya peran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dalam memacu promosi wisata dan komoditas unggulan daerah.

    Dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu 14 Juli 2024, Sandiaga mengapresiasi kontribusi Apkasi dalam memajukan pariwisata melalui promosi potensi daerah dan pemanfaatan platform digital seperti e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

    “Ini kita harapkan mampu meningkatkan strategi, termasuk optimalisasi berbagai promosi komoditas unggulan daerah dan UMKM daerah,” kata Sandiaga.

    Sandiaga menyebutkan bahwa salah satu kegiatan signifikan yang digelar oleh Apkasi adalah pameran Apkasi Otonomi Expo (AOE) dan Apkasi Procurement Network (APN) 2024, yang berlangsung di JCC Senayan Jakarta pada 10-12 Juli.

    Acara ini dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung dan mendapat apresiasi karena kemasan kreatifnya serta “side event” yang menarik, seperti fesyen show dari model finalis Putri Otonomi Indonesia (POI) 2024.

    Senada dengan Menparekraf, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa pameran seperti ini penting bagi peserta untuk meningkatkan promosi potensi unggulan daerah dan memberikan kesempatan kepada putra-putri daerah untuk menunjukkan kreativitas mereka, seperti dalam tarian seni budaya.

    “Kita bisa lihat di sini bagaimana perkembangan kemajuan kabupaten se-Indonesia. Yang terpenting, bagaimana semua bupati, kepala dinas dan jajarannya menjadikan ini sebagai ajang pertemuan dan saling bertukar informasi dan opportunity,” ujar Dito.

    Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan juga menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta dan pengunjung yang memeriahkan acara tahunan Apkasi. Ia berharap melalui acara seperti ini, Apkasi dapat terus memberikan kontribusi bagi pemajuan wisata Indonesia.

    “Saya juga mengapresiasi semua peserta eksibitor yang memberikan warna-warni, sehingga setiap stan terlihat menarik. Saya berharap tahun depan kita bisa laksanakan yang lebih meriah,” katanya.

    Melantai di BEI

    Para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Untuk mengimplementasikan itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan PT. Samuel Sekuritas Indonesia untuk memperkuat indeks saham di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk mengedukasi pemangku kepentingan parekraf terkait investasi di sektor parekraf yang ada di Bursa Efek Indonesia.

    “Maka melalui kerja sama dengan Samuel Sekuritas ini bisa kita arahkan sehingga ada masukan, nasehat, atau semacamnya agar mereka bisa mengakses pasar modal, kami juga ada Direktorat Akses Pembiayaan yang akan menindaklanjuti kerja sama ini,” kata Sandiaga.

    Ruang lingkup kesepahaman bersama meliputi pembentukan daftar emiten pariwisata dan ekonomi kreatif, pembahasan emiten pariwisata dan ekonomi kreatif, peluang emiten pariwisata dan ekonomi kreatif di pasar modal, dan kerja sama atau kegiatan lain sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing pihak.

    Sandiaga berharap, kerja sama yang terjalin ini bisa meningkatkan investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    Kerja sama ini juga diharapkan bisa mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana atau yang lebih dikenal dengan nama Initial Public Offering (IPO).(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).