KABARBURSA.COM - Industri perbankan Indonesia diramaikan oleh berbagai aksi konsolidasi, mulai dari merger hingga akuisisi sepanjang tahun 2024. Namun, bagaimana dengan industri perbankan pada tahun 2025?
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae melihat tren ini akan terus berlanjut seiring dengan kebutuhan penguatan modal dan daya saing perbankan nasional.
“OJK terus mengoordinasikan upaya konsolidasi perbankan dengan tetap memperhatikan kesiapan masing-masing bank dan dinamika pasar, baik global maupun domestik. Tujuannya agar konsolidasi melahirkan perbankan yang lebih sehat, efisien, dan kompetitif,” ujar Dian dalam keterangan resminya dikutip, Rabu 25 Desember 2024.
Aksi korporasi besar di sepanjang tahun 2024 meliputi rencana merger MNC Bank dan Bank Nobu. Selain itu, aksi korporasi besar lainnya yang terjadi pada 2024 adalah akuisisi bank syariah oleh Bank BTN yang diproyeksikan rampung pada 2025.
Namun, Dian menegaskan bahwa semua proses tetap bergantung kepada pengajuan dan kesiapan di masing-masing bank.
“Jika ada bank yang mengajukan permohonan, OJK akan segera mengevaluasi dan memprosesnya sesuai ketentuan yang berlaku,” tambahnya.
Konsolidasi ini merupakan bagian dari strategi memperkuat permodalan bank dan mendorong stabilitas ekonomi nasional. Dengan penerbitan POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, OJK membuka berbagai skema konsolidasi, mulai dari penggabungan, peleburan, integrasi, hingga pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).
“OJK mendorong bank umum untuk memiliki modal inti minimum Rp3 triliun, paling lambat 31 Desember 2024. Skema konsolidasi, seperti pembentukan KUB, diharapkan memberikan manfaat sinergi yang meningkatkan efisiensi dan nilai tambah bagi pelaku industri perbankan,” jelas Dian.
Meski target modal inti terus dikejar, Dian optimistis jika program konsolidasi ini akan memberi dampak positif bagi industri perbankan.
“Konsolidasi yang baik akan memperkuat ketahanan industri, meningkatkan daya saing, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan,” tutupnya.