Logo
>

Leuwipanjang Dijadikan Projek Percontohan Terminal Tipe A

Ditulis oleh KabarBursa.com
Leuwipanjang Dijadikan Projek Percontohan Terminal Tipe A

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Terminal Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat, menjadi model percontohan pengembangan terminal tipe A di Indonesia. Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

    Terminal tipe A ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap, seperti ruang tunggu yang nyaman, area komersial, dan panggung pertunjukan.

    Rencananya, terminal tipe ini tidak hanya sebagai pusat transportasi, tetapi juga sebagai pusat aktivitas masyarakat.

    "Terminal Leuwipanjang dapat dijadikan model percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan terminal yang modern dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan konektivitas antar moda transportasi dan mengintegrasikan berbagai layanan publik di terminal," kata Menhub Budi Karya dalam siaran persnya, Minggu, 29 September 2024.

    Budi Karya menyebutkan, tampilan Terminal Leuwipanjang yang bersih, rapi, dan nyaman seperti mal, adalah arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menghilangkan stigma negatif terminal bus.

    "Presiden (Jokowi) memberi arahan kepada kami, buatlah terminal yang aman dan nyaman, jangan jadi tempat yang menakutkan, orang jadi takut datang. Di Terminal Leuwipanjang saya lihat bagus, dingin, gembira, digitalisasi, jauh dengan apa yang digambarkan selama ini," tuturnya.

    Budi Karya juga memberikan apresiasi terhadap keberhasilan implementasi sistem digitalisasi di Terminal Leuwipanjang. Dengan adanya sistem pembelian tiket online dan integrasi dengan layanan Samsat, masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi dengan lebih mudah dan efisien.

    "Digitalisasi telah mengubah wajah transportasi publik. Masyarakat kini dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan praktis. Kami akan terus mendorong pengembangan sistem serupa di terminal-terminal lainnya di seluruh Indonesia," ujarnya.

    Sebelum meninjau Terminal Leuwipanjang, Menhub dan rombongan berangkat menggunakan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (Whoosh) dari Stasiun Halim menuju Stasiun Bandung. Menhub mengatakan, perjalanannya kali ini adalah bagian dari evaluasi terhadap kereta api cepat pertama di Indonesia ini.

    10 Tahun Kemenhub Bangun 1.731 Jalur Kereta Api

    Selain itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membangun dan mereaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.731 km/sp di 55 lokasi di seluruh Indonesia.

    "Total panjang jalur kereta api yang telah dibangun mencapai 1.731,34 kilometer, tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yang meliputi pembangunan jalur dwi ganda, jalur ganda, jalur baru, dan reaktivasi," kata Budi Karya di Jakarta, Minggu, 29 September 2024.

    Selain pembangunan dan reaktivasi, Kemenhub juga telah melaksanakan perbaikan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 1.900 km di 25 lokasi, serta melakukan elektrifikasi pada jalur sepanjang 522 km.

    Adapun untuk pembangunan dan rehabilitasi sektor perkeretaapian selama 2015-2024, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp223,870 triliun.

    Pemerintah juga telah memberikan kewajiban pelayanan publik (PSO) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai bagian dari pelayanan publik di sektor perkeretaapian, dengan total anggaran mencapai Rp26,027 triliun selama periode 2015-2024.

    "Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi kereta api di seluruh Indonesia," ujarnya.

    Kemenhub, lanjut Budi Karys, juga mendorong pengembangan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sektor perkeretaapian. Berbagai inovasi yang telah dilakukan untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia, diantaranya ada tiga transportasi massal, baik perkotaan maupun antar kota, yang saat ini telah beroperasi yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek dan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung.

    "Terus berinovasi dalam pelayanan dan teknologi, serta meningkatkan kinerja guna memenuhi harapan masyarakat, karena inovasi yang ditingkatkan dapat membawa citra yang baik bagi pengembangan transportasi," ucap Budi Karya.

    Anggaran Kemenhub 2025 Bertambah Rp6,69 Triliun

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapat tambahan anggaran sebesar Rp6,69 triliun untuk tahun 2025. Dengan tambahan ini, Pagu Anggaran Penyesuaian Kementerian Perhubungan menjadi sebesar Rp31,45 triliun di tahun depan, dari sebelumnya Rp24,76 triliun.

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tambahan anggaran tersebut dialokasikan untuk pemenuhan kegiatan strategis di enam unit Eselon I.

    "Tambahan anggaran digunakan untuk pemenuhan kegiatan antara lain layanan angkutan umum, antarmoda, keamanan dan keselamatan, pemenuhan pengoperasian dan perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (infrastructure maintanece and operation-IMO), serta keperintisan dan kegiatan strategis lainnya,” terang Budi Karya.

    Adapun rincian alokasi penambahan anggaran pada tiap Eselon I antara lain Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebesar Rp1,68 triliun, untuk pengadaan bus, pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, layanan angkutan jalan perintis, angkutan perkotaan, angkutan antarmoda, angkutan barang perintis, serta angkutan penyeberangan perintis.

    Sementara, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mendapat anggaran sebesar Rp3,32 triliun yang akan digunakan untuk layanan perintis, subsidi angkutan motor melalui kereta api, serta pengoperasian dan perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (IMO).

    Sedangkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mendapat anggaran sebesar Rp1,47 triliun yang rencananya digunakan untuk kegiatan keperintisan, keselamatan dan keamanan penerbangan, serta pekerjaan pemenuhan fasilitas sisi darat Bandar Udara Khusus VVIP IKN.

    Dan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebesar Rp133,3 miliar untuk kegiatan pelayanan angkutan kapal ternak, layanan angkutan rede, serta pelayanan angkutan Lebaran, Natal, dan tahun baru.

    Kemudian, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek mendapat anggaran sebesar Rp61,12 miliar, untuk kegiatan subsidi angkutan umum perkotaan di wilayah Jabodetabek, penyediaan angkutan umum dengan skema Buy The Service, pengadaan dan pemasangan marka jalan di ruas jalan nasional, serta operasional terminal tipe A.

    Lalu, Badan Kebijakan Transportasi sebesar Rp8,19 miliar, dan digunakan untuk kegiatan tinjauan dokumen naskah akademis Sistranas, analisis kebijakan jaringan lintas angkutan barang yang berkeselamatan, serta evaluasi kebijakan pengangkutan barang berbahaya dan beracun. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi