Logo
>

Lewat BLTS Kesra, BRI Perkuat Pemerataan Kesejahteraan Nasional

BRI siap menyalurkan BLTS Kesra 2025 lewat jaringan digital dan agen BRILink untuk memperkuat daya beli rakyat serta mendukung pemerataan kesejahteraan nasional.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Lewat BLTS Kesra, BRI Perkuat Pemerataan Kesejahteraan Nasional
BRI siap menyalurkan BLTS Kesra 2025 dari pemerintah. Berikut strategi penyalurannya. Foto: dok. BRI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI siap menjadi mitra pemerintah dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra).

    Langkah ini menegaskan keseriusan BRI dalam memperkuat pemerataan kesejahteraan dan mempercepat realisasi Asta Cita Nasional, khususnya pilar Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat dan Menghapus Kemiskinan Ekstrem.

    Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan, keikutsertaan BRI dalam program BLTS Kesra menjadi bukti nyata peran bank pelat merah ini dalam menopang ketahanan ekonomi masyarakat bawah.

    “BRI memiliki jaringan layanan yang luas dan infrastruktur digital yang andal untuk memastikan setiap bantuan pemerintah tersalurkan dengan cepat, tepat sasaran, dan transparan. Kami siap berkolaborasi dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait agar penyaluran BLTS Kesra benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya lewat keterangan resmi, Rabu 29 Oktober 2025.

    Kemudian dengan jangkauan layanan yang paling luas di Indonesia, BRI telah menyiapkan strategi operasional terpadu untuk mendukung kelancaran program BLTS Kesra.

    Perseroan dengan kode saham BBRI ini, akan mengandalkan lebih dari 7.000 kantor unit, serta lebih dari 1 juta agen BRILink di seluruh penjuru negeri untuk memastikan penyaluran bantuan merata hingga ke pelosok.

    Hery menambahkan, program ini bukan sekadar penyaluran bantuan tunai sementara, tetapi menjadi bagian penting dari strategi nasional memperkuat daya beli masyarakat, menjaga stabilitas sosial, dan menciptakan fondasi pertumbuhan ekonomi inklusif.

    “BRI melihat bahwa penyaluran BLTS Kesra bukan hanya program jangka pendek, tetapi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat daya beli masyarakat, menjaga stabilitas sosial, serta menciptakan fondasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” jelas Hery.

    Bagian dari Paket Ekonomi Nasional

    Sebelumnya, pada 17 Oktober 2025, pemerintah resmi meluncurkan dua program paket ekonomi nasional, yakni BLT Kesra dan Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi.

    Keduanya dirancang untuk memperkuat daya beli masyarakat, membuka peluang kerja bagi lulusan baru, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

    Untuk program BLT Kesra, bantuan akan disalurkan mulai Oktober hingga Desember 2025 kepada 35 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

    Program ini diharapkan dapat menjadi bantalan ekonomi sekaligus mempercepat agenda penghapusan kemiskinan ekstrem yang menjadi fokus utama pemerintah.

    “Kami percaya kesejahteraan rakyat adalah inti dari Asta Cita. Karena itu, BRI berkomitmen hadir di setiap lini kehidupan masyarakat, dari pemberdayaan desa hingga digitalisasi layanan dengan tujuan memastikan tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju Indonesia sejahtera,” tutup Hery Gunardi.

    Melalui dukungan infrastruktur digital yang kuat, jaringan BRILink yang masif, serta pengalaman panjang dalam penyaluran program pemerintah, BRI siap menjadi tulang punggung utama penyaluran BLTS Kesra yang diharap dapat berlangsung cepat, transparan, dan tepat sasaran.

    BRI Peduli Dorong Urban Farming Lewat Program BRInita di Hari Pangan Sedunia

    Selain itu, Bank BRI Peduli juga berupaya mendukung ketahanan pangan berkelanjutan lewat program BRInita (BRI Bertani di Kota).

    Progrqm BRInita juga hadir sebagai upaya tindak lanjut atas menyempitnya lahan dan ruang hijau di tengah pesatnya pembangunan perkotaan.

    Kini dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2025, BRI Peduli menggelar Panen Raya BRInita di Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran, Bandung, Jawa Barat.

    Kegiatan ini turut melibatkan Karang Taruna, kelompok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), serta warga sekitar yang selama ini aktif mengembangkan konsep pertanian urban farming di kawasan padat penduduk.

    Program BRInita diharap jadi solusi cerdas bagi masyarakat perkotaan untuk memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan produktif, sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga dan menekan dampak perubahan iklim.

    Lebih lanjut, Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran merupakan salah satu lokasi penerima program BRInita. Tak hanya memberikan bantuan infrastruktur seperti green house dan bibit tanaman, BRI juga menyediakan pelatihan pemberdayaan masyarakat agar warga setempat dapat mengelola kebun mereka secara mandiri dan berkelanjutan.

    Beragam aktivitas digelar dalam Panen Raya BRInita, mulai dari sosialisasi pentingnya urban farming, pelatihan budidaya buah-buahan, hingga panen hasil kebun bersama warga.

    Kegiatan ini menjadi ajang edukasi sekaligus momentum memperkuat gotong royong dan kepedulian terhadap pangan lokal.

    Menurut Corporate Secretary BRI, Dhanny, peringatan Hari Pangan Sedunia menjadi momentum penting bagi BRI untuk meneguhkan komitmennya pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

    “Melalui kegiatan ini, masyarakat ikut langsung panen sehingga merasa memiliki hasilnya. Panen bisa dipakai untuk pangan keluarga, dijual untuk tambah penghasilan, atau ditukar dalam program sosial sebagai apresiasi,” ujarnya lewat keterangan resmi, Sabtu 18 Oktober 2025.

    Dhanny menambahkan, kegiatan urban farming yang diinisiasi BRI Peduli tidak hanya meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi juga membantu mengurangi polusi, memperindah lingkungan, dan mengurangi sampah rumah tangga.

    Dhanny melanjutkan, program BRInita juga menjadi bagian dari upaya BRI mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam mewujudkan kemandirian pangan, energi, dan ekonomi hijau.

    “Di Hari Pangan Sedunia 2025 ini, mari kita dukung dan kembangkan urban farming sebagai bagian dari solusi modern menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim. Bersama, kita wujudkan kota yang sehat dan berkelanjutan, demi masa depan pangan yang lebih baik untuk seluruh generasi,” imbuhnya.

    Sementara itu, Neni, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Buruan Sae Pajajaran Hegar, mengungkapkan bahwa keberadaan program BRInita membawa manfaat nyata bagi warga.

    “Tadinya kami tidak punya lokasi untuk menanam, sekarang sudah ada wadahnya. Kami sangat gembira tentunya, bisa menikmati hasil panen bersama,” katanya.

    Diketahui, Sejak diluncurkan pada 2022, program BRInita telah hadir di 31 lokasi dan mampu memberi manfaat bagi lebih dari 1.160 jiwa. Program ini turut berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 86,48 persen secara umum dan 20,16 persen bagi perempuan.

    Capaian BRInita yang diinisiasi Bank BRI ini bukan itu saja. 

    Sebab program ini telah menghasilkan sederet hasil positif, mulai dari 9.544 kilogram (kg) sayuran segar hasil panen, 112 tanaman obat keluarga (TOGA), 3.982 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco-enzim, 64 produk olahan pupuk, 80 kg maggot BSF (Black Soldier Fly), dan 238,61 kg CO₂-eq (Carbon dioxide equivalent) untuk upaya penghematan emisi gas rumah kaca.

    Lebih jauh lagi, program BRInita juga berkontribusi menurunkan angka stunting hingga 11,27 persen, sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas di kawasan perkotaan.

    Lewat inisiatif hijau seperti BRInita, BRI Peduli membuktikan peran aktifnya sebagai salah satu usaha perubahan menuju ekonomi hijau dan masyarakat yang mandiri pangan. (info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.