KABARBURSA.COM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung layanan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para tenaga kerja di Indonesia.
Kali ini, BNI melakukan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menghadirkan solusi digital terintegrasi lewat BNIdirect Cash.
Bagi yang belum tahu, BNIdirect Cash adalah platform cash management berbasis teknologi yang menghadirkan efisiensi, transparansi, serta keamanan tingkat tinggi dalam transaksi keuangan.
Direktur Corporate Banking BNI, Agung Prabowo menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan kini telah memanfaatkan BNIdirect Cash sebagai bagian dari ekosistem BNIdirect. Tujuannya untuk memperluas fleksibilitas pembayaran iuran peserta.
“Dengan BNIdirect Cash, kami menghadirkan solusi pengelolaan kas yang efisien dan terintegrasi bagi BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Agung lewat keterangan resmi, Senin 13 Oktober 2025.
Solusi Digital untuk Tata Kelola Keuangan yang Lebih Andal
Kolaborasi ini mencakup dukungan layanan keuangan secara menyeluruh, mulai dari penerimaan iuran, pembayaran manfaat, hingga pengelolaan dana BPJS dan DJS.
Dengan integrasi sistem yang solid, BNI turut memperkuat tata kelola keuangan BPJS Ketenagakerjaan agar transaksi berjalan lebih aman, akurat, dan efisien.
Agung menambahkan, BNIdirect Cash dilengkapi sistem otorisasi berlapis dengan mekanisme multi-level approval, dari maker, approver, hingga releaser. Sistem ini diklaim dapat meningkatkan keamanan dan meminimalkan potensi kesalahan atau penyalahgunaan dana.
Selain itu, BNIdirect Cash memudahkan badan usaha peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan pembayaran iuran secara otomatis dan terjadwal, sehingga risiko keterlambatan pembayaran dapat ditekan.
“Hal ini pada akhirnya dapat mengurangi risiko keterlambatan pembayaran yang berdampak pada perlindungan pekerja, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi,” jelas Agung.
Dukung Perlindungan Pekerja dan Efisiensi Pembayaran
Melalui fitur billing payment, perusahaan kini dapat membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan langsung melalui BNIdirect Cash.
“Kami berharap efisiensi dalam pembayaran iuran ini dapat memperkuat peran BPJS Ketenagakerjaan sebagai pelindung utama bagi para pekerja. Fitur ini menjadi bentuk nyata dukungan kami di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang,” tutur Agung.
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan memiliki 324 kantor cabang di seluruh Indonesia yang aktif memberikan layanan optimal bagi pekerja. Mulai dari pendaftaran hingga penyaluran manfaat.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko BPJS Ketenagakerjaan Asep Rahmat Suwandha turut mengapresiasi langkah BNI melalui layanan digital BNIdirect Cash.
“Layanan yang diberikan BNIdirect Cash telah sejalan dengan komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan pelayanan optimal bagi peserta, khususnya dalam kemudahan pembayaran iuran. Ini menjadi sinergi yang sangat positif dalam peningkatan pelayanan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Asep.
Sinergi antara BNI dan BPJS Ketenagakerjaan ini memperkuat langkah BNI sebagai mitra strategis pemerintah dalam digitalisasi layanan publik dan pengelolaan keuangan nasional.
Melalui BNIdirect Cash, BNI berkomitmen mendukung sistem pembayaran yang efisien, transparan, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ekosistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia.
Elnusa (ELSA) Naikkan Kredit BNI ke USD70 Juta
Aktivitas transportasi BBM dan logistik energi menjadi penggerak utama bisnis PT Elnusa Tbk (ELSA) pada paruh pertama 2025.
Di saat yang sama, perseroan mengambil langkah memperkuat likuiditas melalui peningkatan plafon fasilitas kredit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dari USD50 juta menjadi USD70 juta dengan tenor 24 bulan hingga 14 Agustus 2027.
Direktur Keuangan Elnusa, Nelwin Aldriansyah, menjelaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk memperkuat fleksibilitas pendanaan operasional.
“Peningkatan plafon kredit BNI membuat fasilitas pembiayaan lebih fleksibel, bisa digunakan baik untuk cash loan maupun non-cash loan. Hal ini memberi ruang bagi perseroan untuk mengakses dana secara cepat dan mendukung keberlangsungan operasional,” ujarnya dalam laporan keterbukaan informasi, dikutip Rabu, 17 September 2025.
Dalam Public Expose Live 2025, manajemen Elnusa menyampaikan pendapatan konsolidasian semester I 2025 mencapai Rp6,9 triliun, naik 10 persen dibanding periode sama tahun lalu. Segmen distribusi dan logistik menyumbang porsi terbesar, yaitu 56 persen dari total pendapatan.
Namun, laba bersih justru turun 24 persen menjadi Rp336 miliar. EBITDA tercatat Rp742 miliar atau terkoreksi 4 persen secara tahunan. Manajemen menjelaskan penurunan laba terutama akibat faktor non-operasional, seperti hilangnya pendapatan bunga one-off tahun lalu dan pelemahan kurs.
Kinerja segmen menunjukkan pergeseran penopang bisnis ke hilir. Lini hulu migas mencatat penurunan pendapatan 11 persen dan laba bersih anjlok 55 persen, sementara distribusi dan logistik tumbuh 22 persen dengan kenaikan laba bersih 2 persen. Layanan pendukung migas justru melesat dengan pertumbuhan pendapatan 30 persen dan laba bersih 64 persen.
Secara operasional, volume transportasi BBM tercatat 11,8 juta kiloliter dengan utilisasi armada laut 80 persen. Layanan pergudangan dan manajemen data mencapai utilisasi 95 persen.
Selain penguatan likuiditas, Elnusa juga menyiapkan rencana belanja modal Rp594 miliar pada 2025 dengan realisasi per Juni sebesar 39 persen. Dana diarahkan untuk peralatan hulu, kendaraan tangki distribusi, dan docking kapal.
Perseroan melanjutkan inisiatif transisi energi, termasuk pipeline integrity management, solusi idle well, ekosistem kendaraan listrik, hingga penjajakan teknologi carbon capture and storage (CCUS). (info-bks/*)