KABARBURSA.COM – Di balik gemuruh ombak Selat Makassar, Pulau Satangnga, Kecamatan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, selama ini hanya mengandalkan genset yang hidup terbatas di malam hari. Namun kini, denyut kehidupan di pulau kecil itu berubah. Terang tak lagi hanya milik malam tertentu, melainkan hadir sepanjang hari, menyatu dengan harapan baru warganya.
Lewat sentuhan tangan PT PLN (Persero), sembilan fasilitas umum di Pulau Satangnga kini disinari energi bersih melalui pemasangan sembilan unit mikro Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terintegrasi dengan energy storage bernama SuperSUN. Ini merupakan solusi elektrifikasi karya anak bangsa yang menjadi bukti komitmen PLN dalam menghadirkan terang ke pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Dengan akses melalui kapal selama 1,5 jam dari daratan Sulawesi bagian selatan, tantangan geografis tak menyurutkan semangat PLN. SuperSUN hadir memberi perubahan nyata, bukan hanya sekadar lampu yang menyala, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan.
“Alhamdulillah, seperti mimpi. Dulu, kalau mau salat atau anak-anak belajar malam hari, kami harus pastikan genset hidup dan BBM tersedia. Sekarang, kami bisa menikmati listrik 24 jam. Ekonomi, pendidikan, dan kehidupan kami akan jauh lebih baik," tutur Muhammad Arif, Camat Kepulauan Tanakeke.
Tak hanya kenyamanan, kehadiran listrik juga membawa efisiensi. Jika sebelumnya Arif harus mengeluarkan Rp75 ribu per hari untuk genset yang menyala selama 4 jam, kini cukup Rp5 ribu per hari untuk listrik bersih yang tersedia sepanjang waktu. Ia pun kini bisa menggunakan pompa air, kulkas, dan lampu belajar anak-anak tanpa waswas.
Apresiasi juga datang dari Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, yang turut hadir dalam penyalaan SuperSUN tersebut. “Kehadiran General Manager PLN di sini menunjukkan keseriusan dalam menghadirkan listrik. Terima kasih PLN telah memperjuangkan SuperSUN untuk masyarakat kami. Ini bukan hanya tentang lampu menyala, tapi tentang semangat hidup yang kembali tumbuh," ucapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri, Komisaris Jenderal Polisi Mohammad Fadil Imran, yang menilai bantuan infrastruktur kelistrikan ini memperkuat fondasi sosial masyarakat.
"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat memperkuat aktivitas pendidikan ekonomi dan membangkitkan semangat nasionalisme di Tanakeke. Ini adalah bentuk nyata bahwa Tanakeke tidak sendiri. Negara ada, negara hadir dan selalu bersama rakyatnya," ucap Mohammad Fadil.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa kehadiran listrik yang bersumber dari energi bersih melalui program SuperSUN ini merupakan bagian dari misi besar PLN untuk menyediakan akses energi yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. 
“Listrik bukan sekadar cahaya. Ia adalah jembatan menuju masa depan,” ungkap Darmawan.
Dirinya melanjutkan, langkah ini juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap jengkal negeri ini merasakan kehadiran negara, merasakan keadilan energi. SuperSUN adalah wujud dari teknologi terbarukan, karya anak bangsa, yang menghadirkan listrik bersih dan andal di tempat-tempat yang selama ini sulit dijangkau," pungkasnya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Edyansyah, menjelaskan bahwa SuperSUN menjadi simbol bahwa pembangunan tidak boleh berhenti hanya di kota-kota besar. Ia juga menekankan bahwa listrik telah mendorong aktivitas ekonomi baru, seperti usaha es, penyimpanan hasil laut, dan kenyamanan ibadah. 
“Cahaya di malam hari di Pulau Satangnga bukan sekadar penerangan, tapi simbol harapan dan masa depan yang berpijar. Kami berharap masyarakat ikut menjaga aset listrik ini agar dapat digunakan secara berkelanjutan,” ucapnya.
SuperSUN merupakan inovasi berbasis PLTS rooftop yang dipadukan dengan Battery Energy Storage System (BESS) serta smart meter berkapasitas 450 VA, 900 VA, hingga 1300 VA di mana pemakaian listriknya dapat dipantau secara daring melalui smartphone. Hingga Mei 2025, sebanyak 1.181 unit SuperSUN telah terpasang dan membangkitkan ekonomi masyarakat di daerah 3T kepulauan Sulawesi Selatan.
Hadirkan Listrik Andal 24 Jam Nonstop
PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau sukses menghadirkan listrik andal 24 jam nonstop untuk 769 keluarga di dua desa di Pulau Parit, Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Upaya ini selaras dengan komitmen perseroan dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh Tanah Air.
Salah satu warga Desa Parit, Suprihatin, yang sehari-hari merupakan ibu rumah tangga dan pemilik warung makan tak mampu menyembunyikan rasa harunya. Kini dirinya bisa berjualan dan beraktivitas dengan nyaman setelah sebelumnya listrik di desanya hanya menyala 14 jam setiap hari.
“Dulu kalau mau masak nasi harus cepat-cepat sebelum listrik padam. Kulkas pun hanya di malam hari saja dan aktivitas di siang hari sangat terbatas. Tapi sekarang listrik sudah menyala 24 jam. Kami sangat senang bisa beraktivitas lebih leluasa. Terima kasih Bapak Gubernur, Bupati, dan PLN,” ujar Suprihatin.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas peningkatan jam nyala layanan listrik di Desa Parit dan Desa Selat Mendaun di Pulau Parit. Menurutnya, ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah dan PLN dalam mewujudkan pemerataan akses energi hingga ke pulau-pulau terdepan.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan masyarakat Karimun, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang telah menghadirkan layanan listrik 24 jam di Selat Gelam. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi kita untuk pemerataan pembangunan di Kepulauan Riau," ujar Ansar.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk memastikan hadirnya akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat. Untuk itu, PLN akan terus mendorong elektrifikasi di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“PLN terus mendukung Pemerintah dengan memperluas akses listrik secara merata ke seluruh pelosok negeri sebagai bentuk nyata dari keadilan sosial bagi seluruh warga Indonesia. Ketika listrik menyala 24 jam, yang tumbuh bukan hanya penerangan, tapi juga masa depan. Anak-anak bisa belajar tanpa batas waktu, usaha kecil bisa berkembang, dan warga bisa terkoneksi dengan dunia. Itulah makna sebenarnya dari keadilan energi," ucap Darmawan.
General Manager PLN UID Riau dan Kepulauan Riau, Khairullah menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan PLN menghadirkan listrik 24 jam di Pulau Parit. Dirinya juga berterima kasih kepada para pemangku kepentingan yang telah berkolaborasi dan memberikan dukungan penuhnya selama ini.
“Kami bersyukur dapat mewujudkan harapan masyarakat Pulau Parit untuk menikmati listrik sepanjang hari. Ini bukan hanya hasil kerja keras insan PLN, namun juga buah kolaborasi yang kuat dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, masyarakat dan stakeholder lainnya. Semangat gotong royong inilah yang akan menjaga terang tetap menyala, siang dan malam," ungkap Khairullah.
Saat ini suplai listrik di pulau dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan tersebut menggunakan sistem isolated dengan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 320 kilowatt (kW) dan Beban Puncak (BP) sebesar 192 kW. Suplai listrik dari pembangkit disalurkan ke 769 pelanggan melalui 8,25 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan rendah (JTR) yang membentang di wilayah Pulau Parit.(info-bks/*)
 
      