Logo
>

Mamasa Dicanangkan sebagai Kawasan Anggrek Indonesia

Ditulis oleh KabarBursa.com
Mamasa Dicanangkan sebagai Kawasan Anggrek Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kabupaten Mamasa dicanangkan sebagai kawasan Anggrek di Indonesia, sebab memiliki 400 jenis anggrek dan setiap saat melahirkan varietas baru.

    Di daerah yang memiliki ketinggian 2000 kaki dari permukaan laut tersebut, anggrek dapat hidup di mana pun. Bahkan hutan-hutannya dipenuhi anggrek. Termasuk terdapat jenis anggrek yang tidak ditemui di negara lain, yakni anggrek trichosoa.

    Trichotosia Andreas memiliki bulu-bulu halus berwarna putih dan hijau sepanjang batangnya. Bahkan kehadiran Anggrek di Mamasa memaksa sejumlah pemuda membentuk berbagai komunitas anggrek.

    Melihat fenomena tersebut, Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mendorong Pemda Mamasa dan masyarakat agar menjadilkan anggrek sebagai komoditas unggulan.

    “Harus skala industri dan besar. Jangan sekedar melakukan penangkaran saja. Harus skala industri agar dunia menatap Mamasa,” jelas Bahtiar saat launching Gerakan Konservasi Anggrek Mamasa, Desa Tondok bakaru Kecamatan Mamasa, seperti dikutip dari Kabarmakassar.com, 16 Juli 2024.

    Pada saat melaunching gerakan konservasi anggrek, ikut pula hadir sejumlah komunitas pemuda yang selama ini hoby merawat anggrek di Mamasa.

    Mereka memperlihatkan kepada Bantiar ratusan jenis tanaman anggrek yang dipelihara di penangkaran anggrek tersebut. Diantaranya jenis anggrek Phalaenopsis, anggrek Vanda, Jenis Araceae, dan Jenis tanaman Hoya. Para petani anggrek ini selama ini meraup keuntungan ratusan juta setiap tahun.

    Kepada komunitas, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar menyampaikan agar hal ini tidak hanya sekedar hoby, tetapi bagaimana caranya agar terbentuk sistem dalam skala bisnis atau industri. Maka dari itu pihaknya akan melibatkan pihak perbankan seperti KUR.

    “Saya sudah kontak OJK. Minta bantuan perbankan. Tidak akan bisa berkembang kalau selalu berharap bantuan dan uluran tangan. Harus skala usaha dan bisnis,” tandas Bahtiar.

    Sementara itu, Andreas dari pihak komunitas Anggrek Mamasa menyambut gembira, sebab Pj Bahtiar membukakan jalan bagi mereka untuk menjadikan anggrek sebagai komoditas bisnis di Mamasa melalui Gerakan Konservasi Anggrek.

    Menurutnya, pikiran mereka terbuka setelah diarahkan oleh Bahtiar Baharuddin.

    “Mewakili teman teman saya mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur karena benar benar konsen pada pengembangan tanaman hias sebagai produk hortikultura yang selama ini kami kembangkan sejak tahun 2017,” ujar Andreas.

    Ia menambahkan, dirinya bersama komunitasnya bangga sebab telah disupport oleh Pemprov Sulbar.

    “Kami benar benar bangga sebab baru kali ini mendapat support dan program yang bisa mendorong kami untuk naik level sehingga kami bisa memproduksi lebih banyak anggrek. Karena terus terang selama ini dengan cara homogen, tidak terfokus sehingga kata Gubernur sangat sedikit,” katanya.

    Kedepannya, lanjut Andre, atas support Bahtiar, pihaknya akan mengembangkan anggrek secara continue, penuh perhitungan sehingga meningkatkan nilai pendapatan bagi mereka dan tentunya untuk Mamasa.

    Mamuju jadi Kawasan Pariwisata Nasional

    Di kesempatan berbeda, Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bachtiar Baharuddin, mendorong Kabupaten Mamuju, khususnya kawasan Teluk Mamuju, menjadi kawasan strategis pariwisata nasional.

    "Saya mendorong agar Kabupaten Mamuju, khususnya kawasan Teluk Mamuju ini, dapat menjadi kawasan strategis pariwisata nasional," kata Bahtiar.

    Kabupaten Mamuju, menurut Bahtiar, memiliki potensi alam yang cukup besar, mencakup laut, kawasan pesisir, hingga daratan.

    "Walaupun penduduknya tidak banyak, yakni hanya sekitar 300 ribu jiwa, namun potensi Mamuju ini luar biasa, mulai dari lautnya, daratannya serta pesisirnya, yang dapat menjadi potensi pariwisata," kata Bahtiar.

    Selain kawasan strategis pariwisata nasional, Bahtiar juga mendorong Pelabuhan Belang-belang Mamuju menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan kawasan ekonomi khusus.

    "Saya juga berharap agar landas pacu (runway) Bandara Tampa Padang diperpanjang dan mestinya harus ada lampunya. Sampai sekarang, bandara kita belum punya lampu runway. Akibatnya, kalau cuaca agak kurang bagus, pesawat tidak bisa mendarat," jelas Bahtiar.

    Bahtiar menambahkan bahwa pemerintah memiliki tantangan besar di depan mata, yaitu membuka akses dan konektivitas Mamuju dengan wilayah ekonomi sekitarnya, terutama akses ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, baik melalui jalur udara maupun laut.

    "Ini menjadi tantangan kita bersama, bagaimana agar Kabupaten Mamuju, yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, menjadi daerah yang maju dan berkembang seperti daerah lainnya di Indonesia," tegas Bahtiar.

    Bahtiar juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat untuk mewujudkan rencana ini. Pembangunan infrastruktur yang memadai dan promosi wisata yang gencar diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Mamuju, serta menarik investasi yang dapat mendongkrak perekonomian lokal.

    "Mamuju memiliki segala potensi untuk menjadi destinasi wisata unggulan. Kita hanya perlu mengelola dan mempromosikannya dengan baik agar dapat bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia," tutup Bahtiar. (ant/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi