Logo
>

Marak Kecelakaan Pesawat, Menteri Erick Tinjau Keselamatan Maskapai

Ditulis oleh Harun Rasyid
Marak Kecelakaan Pesawat, Menteri Erick Tinjau Keselamatan Maskapai

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir soroti sejumlah kecelakaan pesawat yang marak terjadi di penghujung tahun 2024.

    Ia telah melakukan pertemuan bersama Manajemen BUMN di bidang aviasi, mulai dari Garuda Indonesia, Citilink, Angkasa Pura, Pelita Air, dan AirNav Indonesia untuk membahas kondisi pesawat.

    Diketahui ada beberapa kecelakaan pesawat yang menyita perhatian dunia, mulai dari insiden Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada 29 Desember lalu yang mengakibatkan 179 orang meninggal dunia.

    Kemudian peristiwa jatuhnya Azerbaijan Airlines di dekat Kota Aktau, Kazakhstan pada 25 Desember 2024. Insiden ini juga mengkhawatirkan karena mengakibatkan 38 orang meninggal dunia.

    Selain itu ada peristiwa tergelincirnya pesawat Air Canada di Bandara Internasional Halifax, Kanada pada 29 Desember, serta pesawat KLM Royal Dutch Airlines yang juga tergelincir pada 28 Desember di Bandara Bandara Oslo Torp Sandefjord, Norwegia.

    Atas beberapa insiden tersebut, Erick telah meninjau tingkat keselamatan pesawat dari pihak-pihak maskapai demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    "Terdapat kecelakaan di Kanada hingga di Norwegia, saya tidak akan sebutkan pesawat terbangnya dan juga jumlahnya. Nah tentu tadi kita review dan memastikan bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai (di Indonesia) ini supaya benar-benar kita jaga," ujarnya dalam sesi doorstop kepada awak media di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025.

    Selain kondisi pesawat, Erick juga memastikan hal-hal lain yang mempengaruhi keamanan operasional pesawat.

    "Tingkat kelelahan kru juga di-review. Dan saya juga mengingatkan tadi untuk bandara, kita pastikan keselamatannya seperti apa di beberapa bandara yang bisa kita dorong.

    Selama ini Alhamdulillah. Kalau (penerbangan) Jakarta-Bali compliance-nya sangat tinggi dari internasional, tetapi beberapa bandara sedang di-review lagi. Termasuk tadi ada beberapa antisipasi karena beberapa kecelakaan juga itu karena di luar batasan. Ya ada faktor udara, ada burung yang masuk ke mesin," terang Erick.

    Tidak sampai di situ, Menteri BUMN juga telah berkoordinasi ke pihak

    AirNav, lembaga penyedia jasa navigasi penerbangan internasional untuk memastikan keamanan penerbangan di Indonesia.

    "Tadi juga kita udah sampaikan ke Airnav untuk juga early warning. Kalau memang ya ada hal-hal yang kita bisa antisipasi," kata Erick.

    Kesiapan Pelayanan Pesawat Saat Lebaran

    Erick menyebut, pihaknya juga akan mengantisipasi situasi penerbangan saat bulan Ramadan hingga lebaran pada Maret 2025.

    "Persiapan tentu untuk lebaran. Ya karena memang kan Nataru (Natal dan Tahun Baru) mungkin tanggal 4 ini sudah terjadi penurunan. Nah tetapi kalau kita ingat nanti ada Ramadan, Lebaran ini kan di bulan Maret kita harus antisipasi," jelasnya.

    "Jadi saya minta tadi dari pihak airport, dari penerbangan mulai coba memetakan dengan masing-masing jumlah pesawat yang dimiliki. Supaya pada saat Lebaran nanti kita bisa antisipasi yang hari ini sudah baik, lebih baik lagi. Karena dibandingkan Nataru ini, mungkin (saat lebaran) bisa lima kali lipat," tambah Erick.

    Ia lalu berharap, segenap pihak bisa mengkondisikan lonjakan penumpang di bulan Ramadan mendatang.

    "Saya berharap juga nanti bagaimana stakeholders management yang ada di bandara. Baik penerbangan, Airnav, imigrasi, bea cukai, kereta bandara, hingga semuanya.

    Ini mungkin 6 bulan ke depan sudah punya roadmap. Supaya kenyamanan, keamanan, dan hal-hal yang bisa mengefisiensikan daripada seluruh sinergisitas ini," pungkas Erick.

     Insiden Jatuhnya Pesawat Boeing 737-800

    Saham Boeing Co. (NYSE: BA) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,19 persen pada perdagangan Kamis, 28 Desember 2024 yang dilihat pukul 16.25 WIB, dengan harga penutupan di USD180,72 (setara dengan Rp2.891.520, jika kurs Rp16.000). Kenaikan ini terjadi meskipun perusahaan tengah menghadapi tekanan berat setelah insiden jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air di Korea Selatan beberapa waktu lalu.

    Berdasarkan data Investing, harga saham Boeing bergerak dalam rentang harian USD179,40 hingga USD181,43 (Rp2.870.400–Rp2.902.880), sedikit di bawah performa tertingginya dalam 52 minggu terakhir yang mencapai USD258,59 (Rp4.137.440). Dengan kapitalisasi pasar mencapai USD135 miliar (Rp2.160 triliun), Boeing tetap menjadi salah satu raksasa industri penerbangan global meskipun tantangan terus mengintai.

    Volume perdagangan saham Boeing tercatat mencapai 6,807 juta lembar, sementara rata-rata volume tiga bulan terakhir berada di angka 13,214 juta lembar. Namun, secara fundamental, Boeing menghadapi tantangan besar, terlihat dari rasio P/E negatif di -13,9x dan rasio EV/EBITDA di -45,7x.

    Saham Boeing masih berada di bawah tekanan akibat sentimen negatif yang dipicu oleh insiden di Korea Selatan yang menewaskan 179 orang. Insiden ini menjadi perhatian global karena melibatkan model Boeing 737-800, salah satu produk andalan perusahaan. Meskipun demikian, analis melihat investor masih optimis terhadap potensi pemulihan jangka panjang Boeing, yang tetap memegang posisi strategis dalam industri penerbangan global.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.