Logo
>

Masuknya Apple Diyakini Picu Investasi Asing ke Indonesia

Ditulis oleh Cicilia Ocha
Masuknya Apple Diyakini Picu Investasi Asing ke Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Rencana investasi Apple di Indonesia masih belum menunjukkan kejelasan. Padahal, investasi ini menjadi syarat utama agar iPhone 16 bisa dipasarkan di dalam negeri. Di tengah kebuntuan itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Apple pada 7-8 Januari mendatang untuk membahas tawaran investasi senilai USD1 miliar (Rp15,95 triliun).

    Pengamat pasar modal, Teguh Hidayat, menilai langkah Apple menanamkan modalnya di Indonesia dapat membuka jalan bagi investor asing lainnya. Ia pun meyakini investasi Apple akan menjadi sentimen positif yang mendorong masuknya penanaman modal lain ke dalam negeri.

    "Tapi asal ada deal (antara Indonesia dengan Apple), Apple boleh jualan di sini, lalu Apple berinvestasi di sini, itu akan menjadi sentimen yang positif banget dan itu bisa mendorong investasi-investasi dari luar negeri untuk masuk lagi ke Indonesia," ujar Teguh kepada KabarBursa.com di Jakarta, Selasa 7 Januari 2025.

    [caption id="attachment_109975" align="alignnone" width="1800"] 20 Perusahaan Teratas Berdasarkan Kapitalisasi Pasar (nilai dalam miliar USD). Apple menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar tertinggi di dunia.[/caption]

    Tertundanya keputusan investasi Apple akibat gagal memenuhi syarat kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) menjadi kabar buruk bagi iklim investasi di Indonesia. "Karena jadi preseden negatif bagi seluruh perusahaan atau investor asing untuk menempatkan investasinya di Indonesia," katanya.

    Meski begitu, Teguh mengakui permintaan pemerintah perihal pemenuhan TKDN oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk Apple adalah hal yang sah dan wajar. "Pasar kita kan besar, populasi penduduk kita banyak, produk Apple sangat populer di sini," kata penulis buku The Calm Investor ini.

    Teguh menyayangkan tertundanya rencana investasi Apple di Indonesia. Sebab, sentimen ini turut mempengaruhi minat perusahaan-perusahaan besar lain untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. "Waktu kemarin Apple tidak jadi (Investasi), imbasnya tidak bisa jualan Iphone 16 di sini. Maka kena tuh yang lainnya. Tesla juga enggak jadi investasi di sini, Nvidia nggak jadi investasi di sini, malah investasinya di Vietnam," jelas Teguh.

    [caption id="attachment_109976" align="alignnone" width="1600"] Gedung Endeavor milik Nvidia di Santa Clara, California. Foto: nvidia.com.[/caption]

    Teguh berharap, meskipun kesepakatan antara pemerintah dan Apple tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan TKDN, tercapainya kerja sama tetap akan membawa pengaruh positif bagi iklim investasi di Indonesia. "Yang penting ada titik temu antara kedua belah pihak. Jika Apple bisa berinvestasi dan menjual produk di Indonesia, itu bakal menjadi sinyal positif untuk investasi asing lainnya," kata Teguh.

    Masih Kaji Proposal

    [caption id="attachment_102281" align="alignnone" width="1200"] CEO Apple Tim Cook (tengah) didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi (kiri) dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 17 April 2024. Foto: ANTARA /Hafidz Mubarak[/caption]

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pemerintah masih mengkaji proposal investasi Apple di Indonesia. Agus menjelaskan bahwa meskipun dokumen tersebut sudah dipelajari, proposal itu belum diajukan secara resmi kepada pemerintah. Ia menambahkan, Apple hanya menyampaikan rencana tersebut melalui jalur nonformal tanpa komitmen jelas untuk mendirikan pabrik di Indonesia.

    “Belum secara resmi, jadi belum tertulis. Masih melalui jalur nonformal. Namun, yang ingin saya tekankan, berdasarkan informasi yang saya terima, belum ada rencana dari mereka untuk membangun pabrik,” jelas Agus di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.

    Agus berujar, Apple bakal mengalami kerugian jika tidak segera berinvestasi di Indonesia. Selain itu, distribusi resmi produk terbaru mereka, iPhone 16, terancam terganggu jika tidak ada investasi yang dilakukan. “Yang rugi kan mereka,” ujarnya.

    Soal kabar Apple berencana membangun pabrik pada 2026, Agus mengaku dirinya belum mendapatkan informasi resmi. Ia menyebut informasi itu berasal dari sumber tidak resmi dan belum tertuang dalam dokumen formal.

    Minat Apple untuk berinvestasi di Indonesia sebelumnya menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Apple disebut berencana menanamkan modalnya sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp15,8 triliun.

    Agus mengatakan dirinya telah berkomunikasi secara intensif dengan Menteri Investasi Rosan Roeslani untuk membahas skema terbaik agar Apple dapat merealisasikan komitmen investasi tersebut. Ia dan Roesan bersepakat kehadiran fasilitas produksi Apple di Indonesia harus bisa mendorong pertumbuhan perusahaan tersebut sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

    Vietnam Jadi Pusat Produksi Utama Apple

    Berbeda dengan pendekatannya di Indonesia, Apple menunjukkan komitmen yang jauh lebih besar di Vietnam, terutama dalam pengembangan fasilitas produksi. Di negara tersebut, Apple tidak hanya berinvestasi dalam sektor pendidikan, tetapi juga membangun pusat produksi berskala besar.

    Laporan resmi Apple menyebutkan bahwa perusahaan ini meningkatkan anggaran untuk para pemasok di Vietnam sekaligus mendukung program lingkungan setempat. Berdasarkan berbagai sumber, Apple telah mengucurkan dana sekitar 400 triliun dong Vietnam atau setara Rp255 triliun. Investasi besar ini membuka lapangan kerja bagi sekitar 200.000 orang di Vietnam.

    Tak hanya itu, Apple bersama beberapa mitra pemasoknya telah memindahkan 11 fasilitas produksi dari berbagai negara, khususnya dari China, ke Vietnam. Langkah ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi rantai pasokan global Apple guna mengurangi ketergantungan pada China dan mengantisipasi gangguan rantai pasokan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

    [caption id="attachment_99055" align="alignnone" width="1200"] Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda usai menghadiri diskusi media di Kantor Amar Bank, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa).[/caption]

    Ekonom Center of Economics and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, mengatakan kontribusi TKDN Indonesia dalam produk Apple masih sangat kecil dibandingkan Vietnam. Komponen asal Indonesia hanya mencakup dua hingga empat item dalam produk Apple. Sementara itu, Vietnam telah menyuplai sekitar 70 persen komponen yang digunakan dalam produk perusahaan tersebut.

    “Dari 280-320 komponen yang dibutuhkan dalam satu produk Apple, industri manufaktur di Indonesia hanya bisa mensuplai 2-4 komponen saja. Artinya sangat rendah sekali. Vietnam sudah mensuplai hingga 70 persen,” kata Huda saat dihubungi KabarBursa.com, Selasa, 26 November 2024, lalu.

    Komponen Apple paling banyak dibuat oleh China. Ketika pabrik komponen pindah dari China, kata Huda, Apple akan memilih negara yang menyuplai komponen terbanyak. “Maka dari itu, Indonesia enggak dipilih untuk ditanamkan investasi manfakturnya. Bagi Apple, lebih untung investasi di Vietnam. Kadang Indonesia ini cukup aneh, minta yang tinggi tapi enggak lihat kemampuan industri dalam negeri yang masih buruk,” ujarnya.

    Huda menyarankan pemerintah seharusnya realistis dan tidak menuntut seluruh komponen Apple berasal dari Indonesia. Ia menyarankan agar fokus diarahkan pada peningkatan pasokan komponen-komponen kecil secara bertahap. “Maka kemarin ketika ada rencana investasi Apple membangun pabrik komponen, menurut saya, hal tersebut cukup bagus. Sambil kita melihat peluang pengembangan dalam negeri juga ikut terdorong,” kata Huda.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Cicilia Ocha

    Seorang jurnalis muda yang bergabung dengan Kabar Bursa pada Desember 2024. Menyukai isu Makro Keuangan, Ekonomi Global, dan Energi. 

    Pernah menjadi bagian dalam desk Nasional - Politik, Hukum Kriminal, dan Ekonomi. Saat ini aktif menulis untuk isu Makro ekonomi dan Ekonomi Hijau di Kabar Bursa.