KABARBURSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku optimis aktivitas perjalanan wisata masyarakat tetap tumbuh ketika ada tantangan ekonomi nasional.
"Akan tetapi perjalanan atau paket wisata yang dipilih masyarakat adalah yang lebih terjangkau, yang masuk ke budget mereka terutama bagi generasi z dan milenial. Wisata yang masuk ke budget akan semakin populer," kata Sandiaga seperti dilansir dari laman Kemenparekraf, Jumat, 13 September 2024.
Hal tersebut menjadi perhatian Sandiaga karena sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan kelas menengah di tahun 2023. Yakni dari 23 persen menjadi 18,82 persen terhadap total penduduk di Indonesia.
Secara khusus, Sandiaga menyoroti masyarakat kelas menengah dianggap berpotensi menjadi penopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global.
"Karena itu Kemenparekraf mendorong program-program yang disesuaikan, salah satunya produk desa wisata," ujar Sandiaga.
Lebih jauh Menparekraf mengatakan, Kemenparekraf dalam menghasilkan program ataupun kebijakan didasarkan dengan data-data yang ada.
Salah satu capaian target terbesar adalah peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF).
Peringkat Travel and Tourism Development Index (TTDI) Indonesia pada 2024 meningkat di posisi ke-22 dari 119 negara di dunia atau naik 10 peringkat dibanding tahun sebelumnya.
"Kita di posisi 22 dunia, nyaris tembus 20 besar. Data driven policy, dan kita mengucapkan terima kasih kepada Tiket.com atas supply data apa yang disukai wisatawan sehingga dapat menghadirkan pariwisata yang berkualitas," ujar Menparekraf Sandiaga.
Industri MICE Jadi Andalan Pariwisata
Sebelumnya, Sandiaga mengungkapkan bahwa industri MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) menjadi salah satu industri andalan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam tiga tahun berturut-turut.
Menparekraf mengungkapkan hal ini tidak lepas dari peran Indonesia saat menjadi tuan rumah dari sederet event bergengsi dunia. Indonesia di antaranya menjadi tuan rumah mulai dari KTT G20, Keketuaan ASEAN, World Water Forum 2024, World Conference on Creative Economy (WCCE) hingga High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 tahun 2024.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjuang sehingga kita ada di titik ini. MICE ini menjadi andalan dalam tiga tahun berturut-turut,” ujar Sandiaga.
Sandiaga mengungkapkan kedatangan di pintu internasional sendiri menunjukkan angka positif, yang terus meningkat antara 15 sampai 20 persen. Data BPS menunjukkan wisatawan mancanegara sudah mencapai 7,7 juta dan 45 persen di antaranya masuk ke Bali.
“Ini menunjukkan pariwisata Indonesia stabil, jauh dari angka sebelum pandemi,” kata Sandiaga.
MICE Indonesia berada di posisi ke-4 di kawasan Asia Tenggara, dan Bali masih menjadi salah satu destinasi MICE pilihan untuk berbagai penyelenggaraan event international, bahkan masuk ke dalam top 3 negara tujuan perjalanan insentif se-Asia Pasifik.
Dana Abadi Pariwisata
Selain itu, Sandiaga mengumumkan rencana pemerintah untuk membentuk Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF) yang akan mengelola dana abadi sebesar Rp2 triliun.
“Rapat memutuskan, atas arahan Bapak Presiden, bahwa Indonesia Quality Tourism Fund akan dibentuk dan pada bulan Agustus dirampungkan dari segi regulasi dengan dana awal kelolaan dalam bentuk dana abadi sekitar Rp2 triliun,” kata Sandiaga, beberapa waktu lalu.
Sandiaga menjelaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mendukung acara bertaraf internasional yang memiliki dampak ekonomi signifikan dan dapat meningkatkan citra Indonesia. Hanya acara yang mendapat arahan langsung dari Presiden yang akan menerima dana ini.
“Dana tersebut akan dialokasikan di RAPBN 2025, sehingga dari sisi pengelolaannya nanti akan dipastikan bahwa event-event berkualitas internasional yang memiliki dampak ekonomi besar, membantu pergerakan wisatawan, dan mampu mengangkat nation branding Indonesia yang akan didanai,” terang Sandiaga.
Pemerintah berharap dana abadi ini dapat membantu meningkatkan pariwisata Indonesia, yang saat ini berada di peringkat 22 dunia. Selain itu, perbaikan pengelolaan sampah dan pengurangan emisi karbon di sektor pariwisata juga menjadi bagian dari program ini.
“Kita harapkan Indonesia terus membangun pariwisatanya dan meningkatkan kunjungan pariwisata yang berkualitas menuju Indonesia emas,” ucap Sandiaga.
Sandiaga juga menyebut bahwa event yang akan didanai oleh IQTF ini harus mendapatkan arahan langsung dari Presiden, untuk memastikan bahwa dana abadi ini digunakan dengan tepat sasaran dan mendukung acara yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian dan citra Indonesia di kancah internasional. (*)