Logo
>

Mentan Amran Ajak Mahasiswa Jadi Wirausahawan Pertanian

Ditulis oleh KabarBursa.com
Mentan Amran Ajak Mahasiswa Jadi Wirausahawan Pertanian

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Para mahasiswa diminta untuk tidak ragu untuk menjadi wirausaha pertanian. Alasannya, potensi pasar pertanian sangat menjanjikan.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan delapan dari 10 atau 80 persen pengusaha terkaya bergerak di sektor pertanian.

    "Tekad kuat dan kerja keras, mengubah nasib mereka, sehingga mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi masa lalu," kata Amran dalam siaran persnya secara tertulis, Minggu, 15 September 2024.

    Hal senada dikatakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti yang menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda di sektor pertanian.

    Idha Widi menyebutkan saat ini petani-petani di Indonesia sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit.

    "Karena itu sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," ujar Santi.

    Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Inneke Kusumaty dalam kuliah umumnya kepada 2.000 mahasiswa baru Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah mengatakan bahwa petani selama ini hanya fokus pada produksi, sehingga ketika produksi melimpah, mereka bingung bagaimana harus memasarkannya.

    "Hasil pertanian harus diolah sehingga dapat meningkatkan daya jualnya," kata Inneke.

    Menurutnya, perguruan tinggi dan mahasiswa sebagai calon wirausaha muda pertanian memiliki peran penting. Yaitu sebagai inovator berbagai teknologi pengembangan pertanian. Mulai dari budidaya, pra tanam, panen, pasca panen, hingga pemasaran.

    "Tidak hanya menghasilkan jurnal, tetapi inovasi tepat guna yang bisa digunakan. Sudah tidak zamannya sifatnya yang konsep atau teoritis tapi implementatif. Mahasiswa teknik menghasilkan prototype yang harus bisa digunakan di lapangan," jelasnya.

    Inneke juga berharap Unissula dapat menjadi inkubator bisnis untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.

    "Kita berharap adanya inkubator bisnis di kampus Unissula sebagai inkubasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi di bidang masing-masing yang itu bisa semakin kuat dengan adanya riset dan pengayakan di pengabdian masyarakat dari para pendidik di kampus ini," jelasnya.

    Para mahasiswa juga dapat berperan sebagai pendamping petani dalam menerapkan praktek budidaya dan pasca panen. Sehingga meskipun tidak ada fakultas pertanian mahasiswa Unissula tetap dapat berperan di bidang pertanian.

    "Meskipun tidak ada fakultas pertanian diharapkan mahasiswa Unissula bisa mendukung program-program menuju swasembada pangan dan lumbung pangan di tahun 2050," tuturnya.

    Diharapkan Bantu Tingkatkan Ekspor Pertanian

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan bahwa petani milenial siap berkontribusi untuk meningkatkan hasil dan nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia.

    Menurut Sudaryono, sektor pertanian memainkan peran strategis dalam perekonomian nasional, tidak hanya dalam ketahanan pangan, tetapi juga dalam peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan, dan pertumbuhan agroindustri yang mendorong ekspor dan meningkatkan devisa negara.

    "Kita perlu mempromosikan pengusaha lokal untuk mendukung ekspor komoditas pertanian nasional. Tidak masalah, meski hanya satu atau dua kontainer, yang penting adalah nilai tambahnya," ujar Sudaryono di Jakarta, Minggu, 8 September 2024.

    Dalam kunjungannya ke Belanda, Sudaryono bertemu dengan Duta Besar RI untuk Belanda, H.E Mayerfas, serta diaspora dan mahasiswa Indonesia di Belanda. Dia menegaskan bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk meningkatkan hasil produk pertanian dan nilai ekspor komoditas pertanian nasional.

    "Terima kasih Pak Dubes dan jajaran atas sambutannya. Saya akan mem-follow up ekspor impor untuk milenial, terutama ekspor komoditas pertanian untuk meningkatkan devisa negara," kata Sudaryono saat bertemu dengan H.E Mayerfas di Den Haag.

    Sudaryono juga menyampaikan keinginan Kementerian Pertanian untuk mencetak petani milenial dan eksportir muda baru untuk meningkatkan hasil pertanian dan memperbesar pangsa pasar di luar negeri.

    "Misalnya saat ini nilai transaksinya 10, kita akan tingkatkan. Yang penting adalah penambahan dari hari ke hari, bulan ke bulan. Target kita adalah menciptakan dan menambah pelaku ekspor baru," tuturnya.

    Pertemuan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi diaspora Indonesia dalam memasarkan produk nasional di Belanda, agar Kementerian Pertanian dapat mengatasi risiko terkait ekspor komoditas pertanian.

    "Kita diskusi untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi. Pemerintah berkomitmen untuk memajukan pertanian Indonesia dan memastikan ekspor legal ke berbagai tempat," pungkasnya.

    Ekspor Pertanian RI Meningkat

    Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pertanian Indonesia pada Januari hingga Juli 2024 mengalami pertumbuhan positif yang mencapai 10,55 persen.

    Ekspor pertanian meningkat di saat ekspor non migas maupun ekspor lainya cendrung menurun alias lesu.

    BPS mencatat, komponen utama yang mendongkrak naiknya ekspor pertanian di antaranya adalah komoditas buah-buahan hasil panen tahunan. Adapun kontribusi ekspor pertanian pada Januari-Juli 2024 meningkat 1,88 persen jika dibanding periode yang sama pada Januari-Juli 2023 yang hanya 1,68 persen.

    Sementara itu, ekspor Juli 2024 baik secara tahunan (year on year/yoy) maupun secara bulanan (mtm) meningkat karena ekspor komoditas kopi juga meningkat.

    Plt Kepala BPS Amalia Widyasanti mengatakan, perkembangan ekspor non migas Indonesia berdasarkan sektor pada Juli 2024 cenderung membaik, yaitu total ekspor nonmigas mencapai USD20,79 miliar. Apabila dirinci, sektor pertanian berkontribusi sebesar USD0,50 miliar.

    “Saya ingin menyampaikan bahwa perkembangan ekspor nonmigas Indonesia berdasarkan sektor pada Juli 2024, sektor pertanian kehutanan dan perikanan berkontribusi USD0,50 miliar,” kata Amalia, 15 Agustus 2024.

    Menurut Amalia, tujuan ekspor Indonesia sejauh ini masih didominasi negara China, Jepang dan Amerika Serikat (AS). Sebagian data tersebut, ekspor nonmigas secara keseluruhan mengalami peningkatan secara bulanan.

    Adapun nilai ekspor Indonesia pada Juli 2024 mencapai USD22,21 miliar atau naik 6,55 persen jika dibandingkan ekspor Juni 2024. Kenaikan ini juga terjadi apabila dibandingkan Juli 2023, di mana nilai ekspor pada saat itu hanya 6,46 persen.

    Sedangkan untuk ekspor nonmigas pada Juli mencapai USD20,79 miliar atau naik 5,98 persen dibanding Juni 2024 mtm dan naik 5,87 persen jika dibandingkan ekspor nonmigas Juli 2023.

    Kerja sama dengan masyarakat Eropa, terutama dalam bidang pangan, diharapkan mampu meluaskan sektor pertanian di Indonesia dan berkembang semakin pesat guna memenuhi kebutuhan dalam negeri juga melakukan ekspor ke sejumlah negara.

    Sektor pertanian sendiri sudah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, di mana hingga pertengahan 2024 ini tercatat telah mengalami pertumbuhan sebesar 1,88 persen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi