Logo
>

Menuju NZE 2060: PLTS Jadi Andalan Transisi Energi Indonesia

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Menuju NZE 2060: PLTS Jadi Andalan Transisi Energi Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam (ESDA) Lana Saria mengungkapkan pentingnya memberikan sosialisasi terkait regulasi dan capaian pemerintah merealisasikan net zero emission (NZE) tahun 2060 kepada masyarakat.

    Karena, menurut dia, pemerintah sedang fokus dengan kebijakan transisi energi di mana prosesnya butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Karena, menurutnya, masyarakat harus menjadi salah satu pendukung kebijakan pemerintah dalam hal transisi energi.

    Lana mengungkapkan, output utama dari kebijakan transisi energi adalah mengurangi ketergantungan kepada energi fosil dan beralih memanfaatkan media air sebagai salah satu energi terbarukan. Seperti dikutip, 13 September 2024.

    Total potensi air di Indonesia mencapai 89,37 GW dan tersebar di 293 lokasi. Sementara untuk potensi bendungan bisa mencapai 14.701,71 MW dan tersebar di 257 lokasi.

    Sementara untuk potensi air di danau seluruh Indonesia juga punya cadangan energi sebesar 74.665,25 MW di 36 lokasi. Berbekal potensi tersebut Indonesia memiliki peluang dalam meningkatkan pemanfaatan sumber daya air.

    Oleh karena itu, PLTS menjadi proyek percontohan energi terbarukan di Indonesia. PLTS dianggap potensi energi yang paling mencerminkan pergeseran menuju sumber energi bersih berkelanjutan. Keberadaan PLTS juga disebut dapat menjadi solusi perubahan iklim.

    “Salah satu contoh nyatanya adalah Pembangunan PLTS Terapung Cirata sebagai PLTS terbesar se-Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia,” kata Lana di forum Bakohumas Kementerian ESDM bertajuk Cirata Mendunia: Membangun Reputasi Global Kejar Target Net Zero Emission pada Kamis, 12 September 2024.

    PLTS berkapasitas 145 MW Ac atau setara 192 MWp ini dibangun di Waduk Cirata yang luasnya mencapai 200 hektare. Area waduk ini ada di tiga kabupaten, yakni Cianjur, Purwakarta dan Bandung Barat. Waduk ini berada di 13 pulau dengan luasan panel suryanya mencapai 130 hektare.

    Kerja Sama dengan Berbagai Negara

    Agar dapat merealisasikan transisi energi pemerintah menjalin kerja sama dengan berbagai negara. Kerja sama ini diwujudkan dengan penyelenggaraan Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting.

    Forum ini disebut sebagai bentuk komitmen inisiatif pengurangan emisi di kawasan Asia dan Australia dan The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF). Kendati demikian Lana mengakui jika implementasi NZE 2060 memiliki tantangan tersendiri.

    Salah satu tantangan itu adalah pengurangan emisi dari pembangkit listrik, pensiun dini PLTU, hingga optimalisasi sumber energi baru dan terbarukan, menjadi tantangan program ini.

    “Untuk mengatasi tantangan-tantangan itu, Pemerintah telah menetapkan rencana untuk pengembangan 367 gigawatt (GW) pembangkit listrik EBT pada tahun 2060. Kapasitas PLTS akan menjadi 115 GW, pembangkit listrik terbesar, diikuti oleh PLTA (46 GW), PLT Amonia (41 GW), dan PLTB (37 GW). Selain itu, tidak ada tambahan pembangkit listrik batu bara setelah tahun 2030, kecuali yang sedang dalam tahap konstruksi,” tandas Lana.

    Pada kesempatan yang sama Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Hasyim Gautama, mengungkapkan hasil survei dari Independent Research Institute Network (IRIS) tahun 2023 menunjukkan bahwa meskipun 93 persen masyarakat Indonesia merasa khawatir akan dampak perubahan iklim, sebanyak 82 persen dari mereka percaya bahwa dampak tersebut masih bisa ditanggulangi.

    “Dengan situasi ini, selain upaya dalam mengelola energi baru dan terbarukan, partisipasi dari berbagai sektor, khususnya Humas, sangat diperlukan untuk menyampaikan narasi besar Program NZE secara jelas kepada masyarakat,” ungkap Hasyim.

    Ia berharap agar anggota Bakohumas mampu menciptakan konten yang menarik dan mendidik untuk membangkitkan optimisme serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mendukung program NZE guna memperlambat laju perubahan iklim.

    Resmikan PLTS Purwakarta

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ground-Mounted 100 MWp yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.

    Adapun PLTS ground-mounted menjadi yang terbesar di Indonesia dengan muatan simbol sejarah baru dalam upaya transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu menuturkan, peresmian PLTS menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan energi surya.

    “Peresmian PLTS Ground-Mounted 100 MWp ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi surya,” ujar Jisman Dalam keterangannya, Jum’at, 30 Agustus 2024.

    Jisman menuturkan, pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan mengedepankan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan. Adapun hal itu bertujuan untuk menjamin kebutuhan tenaga listrik nasional dalam jumlah yang cukup, berkualitas dengan harga yang wajar.

    “Indonesia memiliki potensi energi surya yang luar biasa, mencapai 3.295 GW. Namun, hingga saat ini, kita baru memanfaatkan sekitar 270 MW,” ungkap Jisman.

    Potensi tersebut, kata Jisman, memberikan peluang bagi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi di tingkat regional dan global. Meski begitu, dia menegaskan perlu optimalisasi dalam perencanaan penyediaan tenaga listrik yang lebih bersih dan tetap andal.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.