Logo
>

Midcap Inggris Naik 11 Persen, FTSE 100 Justru Melemah

Saham midcap Inggris cetak kuartal terbaik dalam hampir lima tahun terakhir dengan kenaikan 11 persen, sementara indeks FTSE 100 justru turun tipis 0,4 persen.

Ditulis oleh Syahrianto
Midcap Inggris Naik 11 Persen, FTSE 100 Justru Melemah
Ilustrasi: Layar yang menampilkan beberapa indeks saham dunia. (Foto: Open Grid Scheduler/Grid Engine)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks FTSE 100 ditutup turun 0,4 persen pada Senin, 1 Juli 2025, seiring memudarnya reli akibat meredanya ketegangan geopolitik dan kekhawatiran tarif Amerika Serikat. Di sisi lain, indeks midcap FTSE 250 justru mencetak kenaikan kuartalan terbesar dalam hampir lima tahun terakhir.

    Indeks FTSE 100, yang berfokus pada perusahaan multinasional, masih mencatat kenaikan lebih dari 7 persen sepanjang tahun ini, melampaui capaian tahunan sejak 2021. Sementara itu, FTSE 250 yang lebih berorientasi pada pasar domestik ditutup turun 0,4 persen dalam perdagangan harian, namun naik 11 persen lebih selama kuartal II 2025.

    Saham midcap Inggris dinilai lebih tahan terhadap gangguan tarif karena eksposur perdagangan internasional yang lebih rendah. Inggris juga masih menjadi satu-satunya negara yang memiliki perjanjian dagang aktif dengan Amerika Serikat.

    Secara bulanan, FTSE 100 turun tipis 0,1 persen, sedangkan FTSE 250 menguat 2,8 persen. Saham sektor kedirgantaraan dan pertahanan naik 1,2 persen, didorong oleh penguatan saham Rolls-Royce sebesar 1,4 persen. Penguatan ini terjadi setelah kesepakatan dagang AS-Inggris mulai berlaku, menghapus tarif 10 persen untuk mesin dan komponen pesawat terbang.

    Investor kini mengamati dengan saksama kesepakatan dagang lanjutan yang mungkin diumumkan sebelum tenggat 9 Juli yang ditetapkan Presiden Donald Trump.

    Data terbaru menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh dalam laju tercepat dalam setahun pada kuartal I 2025. Namun, analis memperkirakan pertumbuhan akan melambat sepanjang sisa tahun ini.

    Dari sisi emiten, saham WH Smith anjlok 3,4 persen setelah perusahaan menyatakan akan menerima dana lebih kecil dari penjualan bisnis toko ritel di Inggris kepada Modella Capital, pemilik merek hobi dan kerajinan tangan Hobbycraft.

    Saham raksasa farmasi GSK turun 1,1 persen setelah seorang senator Amerika Serikat menyatakan akan menyelidiki keputusan perusahaan menghentikan produksi inhaler asma anak-anak yang banyak digunakan.

    Sementara itu, saham perusahaan gas Centrica turun 1,2 persen setelah J.P. Morgan memangkas rekomendasi terhadap saham tersebut. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.