KABARBURSA.COM – Indeks saham Nikkei Jepang untuk pertama kalinya menembus level 44.000 pada Selasa, 9 September 2025, terdorong optimisme terkait perdagangan dan potensi peningkatan belanja stimulus yang menyebar di pasar.
Indeks Nikkei 225 naik 0,9 persen ke 44.018,78 pada awal perdagangan, mencetak rekor tertinggi baru. Indeks Topix yang lebih luas naik 0,4 persen.
Kepala negosiator tarif Jepang, Ryosei Akazawa, menyampaikan dalam unggahan di X pada Selasa, 9 September 2025, bahwa tarif AS untuk mobil Jepang akan diturunkan pada 16 September.
Kepastian ini mengakhiri ketidakjelasan terkait kesepakatan perdagangan yang sempat terjadi pada Juli.
Saham-saham melanjutkan reli kuat sejak Senin setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang dikenal berhaluan fiskal ketat mengumumkan pengunduran diri.
Sanae Takaichi, yang mendukung stimulus pemerintah dan pelonggaran moneter, memutuskan maju dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal, menurut laporan Kyodo News yang mengutip sumber.
Pada indeks Nikkei, terdapat 144 saham menguat dan 77 saham melemah.
Pencetak kenaikan terbesar adalah Advantest yang melonjak 6,7 persen, diikuti Tokuyama yang naik 5 persen.
Sementara itu, penurunan terbesar dialami Citizen Watch yang turun 5,8 persen, setelah dipastikan akan dikeluarkan dari indeks Nikkei pada Oktober. Takeda Pharmaceutical juga melemah 2,4 persen. (*)
 
      