Logo
>

OJK Yakin Pasar Modal Indonesia di 2025 Bertumbuh, tapi Waspadai Hal ini

Ditulis oleh Yunila Wati
OJK Yakin Pasar Modal Indonesia di 2025 Bertumbuh, tapi Waspadai Hal ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang tahun 2025 sebagai peluang emas bagi pasar modal Indonesia untuk terus tumbuh. Dengan dinamika ekonomi global yang tak menentu, OJK tetap optimis tetapi memperingatkan agar semua pihak tetap waspada terhadap risiko eksternal. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, di Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024, menekankan pentingnya antisipasi terhadap ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi negara-negara besar yang berpotensi memberikan tekanan pada pasar domestik.

    Secara khusus, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 12 Desember 2024 memberikan gambaran pemulihan yang nyata. Dengan nilai Year-to-Date (YTD) mencapai 1,67 persen pada level 7.394,24, IHSG berhasil bangkit dari posisi akhir November yang mencatatkan penurunan hingga -2,18 persen. Kenaikan ini menunjukkan daya tahan pasar Indonesia sekaligus mengindikasikan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi nasional.

    Untuk memperkuat basis investor, OJK merancang berbagai strategi, termasuk peningkatan edukasi keuangan kepada masyarakat. Program literasi investasi yang mulai diperkenalkan pada 2025 ini bertujuan memperluas partisipasi investor ritel sekaligus meningkatkan pemahaman publik terhadap risiko dan peluang investasi. Di samping itu, OJK mendorong pengembangan produk-produk inovatif, seperti investasi berbasis syariah yang kian diminati oleh masyarakat Indonesia. Langkah ini tidak hanya memperkaya pilihan investasi tetapi juga sejalan dengan tren pertumbuhan ekonomi syariah secara global.

    Meski demikian, jalan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan tidak bebas hambatan. Risiko eksternal, termasuk perubahan kebijakan moneter di negara-negara maju dan ketidakpastian ekonomi global, terus mengintai. Namun, dengan langkah mitigasi yang terarah, OJK yakin pasar modal Indonesia dapat menjaga stabilitasnya dan terus tumbuh positif pada tahun mendatang.

    Selain mendukung sektor pasar modal, OJK juga menilai perlunya sinergi antara kebijakan domestik dan tren global untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, keberhasilan Indonesia menjaga fundamental ekonomi dan daya saing pasar akan menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan eksternal.

    Dengan momentum pemulihan yang sedang berlangsung, pasar modal Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi nasional. Strategi yang adaptif, disertai komitmen OJK dalam menjaga transparansi dan kepercayaan publik, menjadi fondasi penting untuk mencapai tujuan ini. Tahun 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi pasar modal, mengokohkannya sebagai barometer ekonomi yang kuat dan stabil di Asia Tenggara.

    Pasar Modal di Zona Merah

    Di akhir pekan kemarin, Jumat, 13 Desember 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup melemah 69 poin atau turun 0,94 persen ke level 7,324 pada perdagangan Jumat, 13 Desember 2024. Merujuk data perdagangan RTI Business, pergerakan IHSG terpantau bervariasi dengan level tertinggi di level 7,399 dan level terendah 7,324.

    Adapun sebanyak 189 saham terpantau menguat, 397 saham melemah, dan 206 saham mengalami stagnan. Sementara, mengutip Stockbit hari ini, saham-saham yang bertengger di lima besar top gainer ialah POLU (+24,79 persen), SKBM (+24,74 persen), SSTM (+24,65 persen), ENAK (+24,53 persen), dan TRUS (+24,52 persen).

    Walau begitu, ada sejumlah saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah SAPX (-24,86 persen), TIRA (-22,76 persen), PNSE (-22,05 persen), GEMA (-14,68 persen), MYOH (-10,80 persen).

    Senada dengan melemahnya IHSG, seluruh sektoral turut berada di zona merah. Sektor yang memerah paling dalam yakni basic ind (-1,64 persen), transportasi (-1,29 persen), finance (-0,96 persen), dan health (-0,90 persen).

    Analis: Perbaikan Hubungan Antar Negara

    Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun dengan tatanan global yang baru, terutama bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia. Perubahan besar ini tentu akan mempengaruhi hubungan bilateral dan multilateral antar negara, baik dengan pemerintahan yang baru maupun dengan para mitra dagang utama di dunia.

    Dalam konteks ini, ekonomi global dan Indonesia akan menghadapi tantangan serta peluang yang besar, yang menciptakan potensi volatilitas dan dinamika di pasar keuangan.

    Henan Putihrai Sekuritas melihat, salah satu fenomena utama yang diperkirakan akan terjadi adalah kembalinya perang dagang. Namun, harapannya, ketegangan ini akan lebih berupa persaingan ekonomi yang menggantikan ketegangan bersenjata yang sempat memanas di berbagai belahan dunia.

    Ketegangan tersebut akan berpotensi mengubah alur perdagangan global, yang akan memberikan dampak langsung pada kawasan Asia, termasuk Indonesia. Dampak dari perang dagang ini diperkirakan akan mengalihkan rute perdagangan tradisional, yang dapat mengubah peta ekonomi dan strategi perdagangan negara-negara di kawasan ini.

    Sementara itu, Indonesia tetap berpotensi mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 5,05 hingga 5,1 persen pada tahun 2025, meskipun sedikit lebih rendah dari proyeksi APBN 2025 yang mengharapkan pertumbuhan sebesar 5,2 persen.

    Penopang utama ekonomi Indonesia di tahun 2025 diperkirakan datang dari belanja negara dan ekspansi sektor swasta yang berpotensi menciptakan lapangan kerja serta mendorong konsumsi domestik.

    Inflasi, meskipun terkendali, diperkirakan akan berada sedikit lebih tinggi dari target pemerintah. Diperkirakan inflasi akan berkisar antara 2,6 hingga 2,7 persen, yang sedikit lebih tinggi dari asumsi dalam APBN yang sebesar 2,5 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79