Logo
>

PEFINDO Naikkan Peringkat Semen Indonesia idAAA: Prospek Stabil

Ditulis oleh Pramirvan Datu
PEFINDO Naikkan Peringkat Semen Indonesia idAAA: Prospek Stabil

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PEFINDO meningkatkan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menjadi idAAA dengan prospek stabil, naik dari peringkat sebelumnya idAA+ dengan prospek positif.

    Peringkat Obligasi Berkelanjutan (PUB) I dan PUB II juga ditingkatkan menjadi idAAA dari idAA+. Langkah ini merefleksikan ekspektasi bahwa SMGR akan terus menerapkan kebijakan keuangan yang ketat dengan metrik kredit yang sesuai dengan kategori peringkat AAA.

    Peringkat ini mencerminkan peran strategis SMGR bagi pemerintah, dominasi kuat SMGR di industri semen nasional, diversifikasi fasilitas produksi dan logistik yang terkelola baik, serta profil keuangan yang konservatif. Meski demikian, peringkat tersebut dibatasi oleh tingginya persaingan di pasar.

    Penurunan peringkat dapat terjadi jika metrik kredit SMGR melemah akibat peningkatan utang yang lebih besar dari proyeksi tanpa diimbangi oleh peningkatan pendapatan, atau jika profitabilitas terganggu secara signifikan akibat kenaikan biaya produksi atau terbatasnya fleksibilitas harga.

    Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika terdapat indikasi melemahnya dukungan pemerintah, seperti divestasi yang substansial, kendali yang lebih rendah, atau tidak adanya dukungan luar biasa dari pemerintah saat SMGR mengalami kesulitan keuangan.

    Didirikan pada 1957, SMGR adalah produsen semen terbesar di Indonesia dengan kapasitas domestik terpasang per 30 Juni 2024 sebesar 54,2 juta ton dan pangsa pasar domestik sekitar 49 persen. SMGR mengoperasikan sembilan pabrik semen terpadu yang tersebar di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Selatan. Produk yang ditawarkan meliputi ordinary Portland (OPC), Portland composite (PCC), Portland Pozzolan (PPC), special blended (SBC), super masonry (SMC), oil well (OWC), Portland mixed, dan semen putih. Selain itu, SMGR juga memproduksi kantong semen dan beton siap pakai.

    Hingga 30 Juni 2024, 51,2 persen saham SMGR dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sementara sisanya dimiliki oleh publik.

    Konstituen Grade Index

     PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) telah ditetapkan sebagai konstituen Pefindo Investment Grade Index (Indeks PEFINDO i-Grade) untuk periode Juli – Desember 2024 oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyambut positif penetapan ini sebagai bentuk pengakuan atas kemampuan SIG dalam menjaga pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan dan memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

    “Perusahaan mengapresiasi dan menyambut positif keputusan Pefindo yang telah menetapkan SIG sebagai konstituen Indeks Pefindo i-Grade. Penetapan ini menjadi motivasi bagi SIG untuk meningkatkan kapabilitas dalam menjaga kepemimpinan di pasar dengan fundamental yang kuat dari inovasi dan efisiensi, peningkatan operational excellence, hingga pengelolaan finansial yang baik,” ujar Vita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 14 Juli 2024.

    Indeks Pefindo i-Grade adalah layanan indeks berbasis peringkat dari Pefindo yang telah terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberikan alternatif acuan indeks saham bagi pelaku pasar modal. Konstituen Indeks Pefindo i-Grade terdiri dari 30 perusahaan yang tercatat di bursa dan memiliki peringkat idAAA sampai dengan idBBB- dengan kinerja yang terbaik. Sejak periode base date (28 Desember 2012), kinerja Indeks Pefindo i-Grade secara konsisten menunjukkan capaian yang unggul dibandingkan indeks-indeks saham acuan lain di BEI, dengan pengembalian (return) sebesar 126,51 persen, jauh di atas indeks lainnya.

    Pada 10 Agustus 2023, Pefindo menaikkan peringkat SIG menjadi idAA+ Positif dari sebelumnya idAA+ Stabil. Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar SIG yang kuat, fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, serta profil keuangan yang sehat.

    Pefindo juga menetapkan peringkat IdAA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019, dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh SIG, menunjukkan kemampuan kuat perusahaan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia.

    Proyeksi Penerbitan Obligasi

    PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi akan berkisar antara Rp80 triliun hingga Rp90 triliun pada semester II-2024, mengikuti nilai jatuh tempo yang diperkirakan mencapai Rp85 triliun pada periode ini.

    “Kami optimis penerbitan akan berada di kisaran Rp80 triliun hingga Rp90 triliun,” ujar Kepala Divisi Riset Pefindo, Suhindarto di Jakarta, Selasa 9 Juli 2024.

    Suhindarto menjelaskan bahwa penerbitan obligasi korporasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai jatuh tempo. Nilai jatuh tempo pada semester II-2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan semester II-2023.

    “Kami memperkirakan penerbitan di semester II-2024 akan lebih tinggi dibandingkan semester II tahun lalu,” ujar Suhindarto.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.