Logo
>

Pelantikan Trump: Saham Eropa Tetap Datar, FTSE 100 Cetak Rekor

Ditulis oleh Syahrianto
Pelantikan Trump: Saham Eropa Tetap Datar, FTSE 100 Cetak Rekor

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham-saham Eropa ditutup mendatar pada Senin, 20 Januari 2025, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi tiga bulan dengan harapan Donald Trump tidak akan langsung menaikkan tarif pada mitra dagang Amerika Serikat (AS) segera setelah ia dilantik sebagai presiden.

    Seperti dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup mendatar di 523,87 poin, setelah naik lebih dari 2 persen selama pekan lalu.

    Sektor otomotif, yang sangat sensitif terhadap berita tentang tarif, naik 1,1 persen.

    Donald Trump diperkirakan akan mengeluarkan memorandum perdagangan luas pada Senin yang mengarahkan badan-badan federal untuk mengevaluasi hubungan dagang AS dengan China, Kanada, dan Meksiko, daripada langsung menerapkan tarif pada hari pertamanya menjabat, menurut seorang pejabat pemerintahan Trump yang baru.

    Sebagai tanggapan, dolar AS melemah 1 persen, sementara euro naik 1,2 persen.

    "Ada rasa bahwa pendekatan Trump akan lebih terukur, dan ini menjadi kabar baik bagi pasar. Inilah yang kami butuhkan setelah berbulan-bulan kekhawatiran tentang seberapa agresif ia akan menerapkan tarif perdagangan," kata Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index.

    Namun, kenaikan itu tidak bertahan lama karena kehati-hatian muncul saat Trump mengucapkan sumpah jabatan pada Senin, 20 Januari 2025.

    Saham-saham Eropa sebelumnya mengalami volatilitas akibat kekhawatiran bahwa kebijakan proteksionis Trump dapat memicu inflasi di AS dan Eropa.

    "Masih ada unsur ketidakpastian," tambah Cincotta.

    Jerman menjadi salah satu negara yang rentan terhadap tarif. Menteri Keuangan Jerman Joerg Kukies mengatakan Berlin akan mengadopsi pendekatan menunggu dan melihat terhadap tindakan presiden AS yang baru.

    Indeks saham acuan Jerman naik 0,4 persen.

    Indeks perbankan zona euro naik 1,2 persen, kenaikan tertinggi di antara semua sektor, diikuti oleh kenaikan 1,2 persen pada sektor sumber daya dasar.

    Sebaliknya, sektor utilitas turun 1,1 persen, penurunan tertinggi di antara sektor-sektor lainnya.

    Di antara saham-saham lainnya, Nemetschek melonjak 10,4 persen setelah pengembang perangkat lunak asal Jerman tersebut melaporkan hasil tahunannya.

    Siemens Energy turun 3,4 persen, dengan pedagang menunjuk pada penurunan peringkat oleh UBS menjadi "jual."

    Dari sisi makroekonomi, harga produsen Jerman naik lebih rendah dari perkiraan pada Desember, meningkat 0,8 persen secara tahunan.

    Pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) Robert Holzmann mengatakan bank sentral dapat merusak kredibilitasnya jika memotong suku bunga saat inflasi naik lebih cepat dari perkiraan, bahkan jika itu hanya sementara.

    ECB diperkirakan secara luas akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 30 Januari.

    Pertemuan tahunan para pemimpin politik, bisnis, dan keuangan dunia di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, menjadi agenda yang juga diawasi ketat minggu ini.

    FTSE 100 Cetak Rekor Tertinggi, Investor Pantau Kebijakan Trump

    Indeks FTSE 100, yang mencakup perusahaan-perusahaan papan atas Inggris, mencetak rekor tertinggi pada Senin, 20 Januari 2025 untuk sesi kedua berturut-turut, karena investor menunggu kebijakan Donald Trump terkait tarif dan hubungan internasional setelah kembali ke Gedung Putih.

    FTSE 100 naik 0,2 persen ke puncak penutupan baru, meskipun sempat turun dari level tertingginya sepanjang sesi. Volume perdagangan tipis karena libur pasar AS.

    Trump, yang berjanji untuk menandatangani serangkaian perintah eksekutif tentang imigrasi, energi, dan tarif pada hari pertamanya menjabat, tengah dilantik sebagai presiden AS.

    Pedagang sebelumnya khawatir bahwa ancaman tarif Trump terhadap China dan negara lain akan memicu inflasi dan membebani pertumbuhan global. Namun, pasar global merasa lega pada Senin setelah Trump dikutip mengatakan bahwa ia tidak akan langsung memberlakukan tarif AS dalam pelantikannya.

    Fokus minggu ini juga tertuju pada pertemuan tahunan di Davos serta laporan keuangan perusahaan.

    Pasar saham global melonjak pekan lalu setelah tanda-tanda perlambatan inflasi di AS dan Inggris mendorong pedagang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve dan Bank of England.

    Pedagang saat ini memperkirakan kemungkinan 81 persen adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Bank of England awal bulan depan, dan total penurunan suku bunga sebesar 62 basis poin hingga akhir 2025.

    Indeks FTSE 250, yang mencakup saham perusahaan menengah, turun 0,5 persen setelah mencatatkan kenaikan selama empat sesi berturut-turut.

    Di antara saham individu, Reach melonjak 21 persen untuk hari terbaiknya dalam lebih dari empat tahun, setelah penerbit Daily Mirror memperkirakan laba operasional fiskal 2024 akan melampaui ekspektasi pasar, didukung oleh kuartal keempat yang kuat.

    Sanderson Design Group merosot 11 persen setelah kelompok desain interior dan furnitur mewah itu mengeluarkan peringatan laba, terdampak oleh penjualan produk bermerek yang lebih rendah dan akhir tahun fiskal yang lemah di Inggris.

    Penyedia titik pengisian kendaraan listrik, Pod Point Group, anjlok sekitar 35 persen setelah memperingatkan tahun yang penuh tantangan dan memangkas perkiraan pendapatan 2024 karena permintaan kendaraan listrik yang melemah. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.