Logo
>

Peluang Rupiah Melonjak, Arus Modal Masuk RI Makin Deras

Ditulis oleh KabarBursa.com
Peluang Rupiah Melonjak, Arus Modal Masuk RI Makin Deras

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Rupiah kembali membuka peluang besar untuk menguat menuju level tertinggi tahun lalu, didukung oleh semakin dekatnya langkah perubahan kebijakan moneter oleh Federal Reserve (The Fed). Langkah ini diperkirakan akan terjadi pada pertengahan bulan ini dan membawa angin segar bagi pasar.

    Rencana pelonggaran moneter yang akan diambil oleh The Fed, sebagai bank sentral paling berpengaruh di dunia, memberikan ruang yang lebih luas bagi Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti langkah serupa.

    Penurunan suku bunga acuan dari The Fed tentunya akan memicu BI untuk menyesuaikan kebijakannya, menciptakan kondisi yang lebih mendukung bagi perekonomian domestik.

    Kebijakan ini sangat dinanti setelah Indonesia mengalami periode pengetatan moneter yang dimulai pada tahun 2022. Dengan suku bunga yang lebih rendah, perekonomian akan mendapatkan stimulus yang dibutuhkan untuk bergerak lebih cepat, terutama di sektor investasi.

    Obligasi Indonesia, sebagai salah satu instrumen yang paling diuntungkan dari penurunan suku bunga, diprediksi akan semakin menarik bagi para investor asing.

    Agustus lalu menandai kebangkitan signifikan bagi rupiah, yang mencatat penguatan sebesar lima persen. Ini menjadikannya salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di kawasan Asia.

    Sentimen positif di pasar meningkat seiring keyakinan bahwa periode pengetatan moneter global akan segera berakhir. Sentimen inilah yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

    Faktor Ekonomi Global

    Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut sedang melemah, terutama terlihat dari lesunya sektor tenaga kerja dan kontraksi yang dialami aktivitas manufaktur. Pelemahan ini menambah keyakinan bahwa The Fed perlu segera mengambil langkah pelonggaran moneter untuk menghindari resesi. Beberapa pejabat The Fed juga telah menyampaikan pandangan serupa, bahwa suku bunga harus segera dipangkas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

    Dengan semakin besarnya ekspektasi akan terjadinya pivot The Fed, atau perubahan arah kebijakan dari pengetatan menuju pelonggaran, aliran modal asing ke negara berkembang seperti Indonesia semakin terbuka lebar. Dolar AS mulai kehilangan daya tariknya, dan yield Treasury yang terus menurun membuat imbal hasil investasi di Indonesia menjadi jauh lebih kompetitif.

    Pada bulan Agustus, investor asing memborong Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp38,7 triliun, jumlah yang merupakan pembelian bulanan terbesar sejak Januari 2023. Di pasar saham, arus modal asing juga sangat besar, dengan total pembelian mencapai Rp11,2 triliun. Ini merupakan angka tertinggi yang dicapai setidaknya dalam lima tahun terakhir. Jika tren ini terus berlanjut, rupiah berpeluang besar untuk kembali menembus level di bawah Rp15.400 per USD.

    Kendala yang Mungkin Menghambat Penguatan Rupiah

    Namun, ada beberapa faktor yang dapat menghambat laju penguatan rupiah. Pertama, normalisasi harga komoditas global dapat memperlebar defisit transaksi berjalan Indonesia. Ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan batu bara, yang selama ini menjadi penyumbang utama bagi surplus neraca perdagangan Indonesia, mungkin hanya memberikan dukungan terbatas dalam jangka pendek hingga menengah. Hal ini disebabkan oleh risiko penurunan harga komoditas yang semakin besar.

    Menurut dua analis, Stephen Chiu dan Chunyu Zhang, kontribusi CPO dan batu bara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 2 hingga 3 persen pada tahun 2023. Kenaikan harga komoditas dalam dua tahun terakhir memang telah mendukung neraca perdagangan Indonesia, tetapi normalisasi harga dapat menjadi risiko negatif bagi perekonomian ke depan.

    Kedua, kebijakan fiskal di bawah pemerintahan baru yang akan dilantik pada Oktober mendatang juga menimbulkan kekhawatiran. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, telah menyatakan niatnya untuk menaikkan rasio utang menjadi 50 persen dari PDB, dibandingkan posisi saat ini yang berada di angka 39 persen. Berbagai program ambisius yang direncanakan dalam masa kampanye, dengan biaya yang besar, dinilai bisa menjadi beban tambahan bagi keuangan negara.

    Para investor mungkin akan menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai program pembiayaan pemerintah baru sebelum memutuskan untuk kembali mengalirkan modalnya ke Indonesia. Hal ini bisa membatasi arus modal masuk dan menahan penguatan rupiah, menurut para analis.

    Prospek Penguatan Rupiah

    Jika faktor-faktor penghambat tersebut dapat diatasi, arus modal asing diperkirakan akan semakin deras. Mengingat bahwa posisi investasi asing di Indonesia saat ini belum sepenuhnya pulih ke level sebelum pandemi, ada peluang besar bagi penguatan rupiah yang lebih signifikan ke depan.

    Sebuah analisa mencatat bahwa rupiah menghadapi resistensi di level Rp15.751 per USD dan dukungan teknikal di Rp15.301 per USD, berdasarkan level Fibonacci. Dengan semakin lemahnya dolar AS akibat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, peluang rupiah untuk menguat semakin terbuka.

    Meski demikian, ketidakpastian di pasar global serta berbagai isu geopolitik masih menyisakan risiko pelemahan rupiah hingga di atas Rp16.000 per USD. Gubernur BI, Perry Warjiyo, sebelumnya memprediksi bahwa rupiah memiliki potensi untuk menguat pada kuartal ketiga 2024 di kisaran Rp16.000 per USD, dan bergerak ke level Rp15.800 per USD pada akhir tahun.

    Prediksi ini hampir terlampaui dengan rupiah spot yang sempat menyentuh Rp15.399 per USD pada perdagangan hari ini, mendekati level penutupan tahun lalu di Rp15.397 per USD. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi