Logo
>

Penerimaan Pajak Anjlok 10,3 Persen Mei 2025

Jumlah ini mencatat penurunan sebesar 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1.123,52 triliun

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Penerimaan Pajak Anjlok 10,3 Persen Mei 2025
Ilustrasi pajak. Foto:Abbas/KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Keuangan mencatat hingga 30 Mei 2025, penerimaan pajak nasional mencapai Rp683,3 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 10,3 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu yang berada di kisaran Rp760,38 triliun.

    Di sisi lain, penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai justru mencatatkan pertumbuhan positif. Hingga akhir Mei, total yang terkumpul dari pos ini mencapai Rp122,9 triliun, naik 12,6 persen dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp109,13 triliun.

    "Realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp806 triliun, dan realisasi PNBP (penerimaan negara bukan pajak) Rp188,7 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta, Selasa, 17 Juni 2025.

    Jika dibandingkan dengan Mei 2024, total penerimaan perpajakan menurun 7,3 persen dari sebelumnya Rp869,5 triliun. Sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mengalami penurunan lebih tajam, yakni 24,9 persen, dari Rp251,35 triliun menjadi Rp188,7 triliun pada tahun ini.

    Secara total, pendapatan negara yang berhasil dihimpun hingga akhir Mei 2025 mencapai Rp995,3 triliun. Jumlah ini mencatat penurunan sebesar 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1.123,52 triliun.

    Pada sisi belanja negara, realisasi hingga Mei 2025 tercatat sebesar Rp1.016,3 triliun. Angka tersebut juga menunjukkan kontraksi sebesar 11,26 persen dibanding belanja negara pada Mei 2024 yang mencapai Rp1.145,27 triliun.

    Meski pendapatan dan belanja sama-sama mengalami penurunan, pemerintah masih mampu menjaga posisi defisit anggaran di level yang relatif terkendali. Per Mei 2025, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tercatat sebesar Rp21 triliun atau sekitar 0,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Jumlah ini sedikit lebih rendah dibanding defisit Mei 2024 yang mencapai Rp21,76 triliun atau setara dengan 0,1 persen dari PDB.

    "Keseimbangan primer APBN per Mei 2025 mengalami surplus Rp192,1 triliun, dengan pembiayaan anggaran mencapai Rp324,8 triliun," ujar Sri Mulyani.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.