Logo
>

Penjualan Suku Cadang & Aksesori Dongkrak Ritel Agustus 2025

pertumbuhan penjualan terutama ditopang oleh kelompok suku cadang dan aksesori yang melonjak 15,8 persen yoy

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Penjualan Suku Cadang & Aksesori Dongkrak Ritel Agustus 2025
Kawasan perkantoran Sudirman, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa.com/Abbas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Agustus mencatat kenaikan 2,7 persen year on year (yoy) ke level 221,7. Angka ini melambat dibanding Juli 2025 yang sempat tumbuh 4,7 persen yoy dan mencapai 222,3.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan, pertumbuhan penjualan terutama ditopang oleh kelompok suku cadang dan aksesori yang melonjak 15,8 persen yoy, lebih tinggi dari Juli yang tercatat 12,6 persen yoy. Bahan bakar kendaraan bermotor juga tumbuh 12 persen yoy, namun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 14,4 persen yoy.

    Sektor barang budaya dan rekreasi justru melesat 19,7 persen yoy, jauh melampaui capaian Juli yang hanya 5,25 persen.

    Secara bulanan, penjualan ritel pada Agustus 2025 diperkirakan menyusut tipis 0,3 persen month to month (mtm). Meski terkontraksi, hasil ini lebih baik ketimbang Juli yang merosot 4,1 persen mtm.

    “Kinerja ini ditopang penjualan kelompok makanan, minuman, tembakau, serta subkelompok sandang,” jelas Denny, Kamis (11/9).

    Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kontraksi ringan 0,5 persen mtm. Sebaliknya, subkelompok sandang justru mencatat pertumbuhan 5,1 persen mtm.

    Pada Juli 2025, IPR tumbuh 4,7 persen yoy, meningkat dari Juni yang hanya 1,3 persen yoy. Kenaikan itu ditopang suku cadang dan aksesori (12,6 persen yoy), perlengkapan rumah tangga lainnya (3,8 persen yoy), serta subkelompok alat tulis yang melonjak hingga 20,3 persen yoy.

    Namun secara bulanan, penjualan Juli tetap menyusut 4,1 persen mtm. BI menilai penurunan tersebut seiring berakhirnya masa libur panjang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah.

    Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan ke depan—Oktober 2025—diperkirakan tetap stabil. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tercatat 134,8, nyaris sama dengan periode sebelumnya 134,7.

    Namun, pada Januari 2026, tekanan inflasi diperkirakan meningkat. IEH naik ke 169,3, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 163,4.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.