KABARBURSA.COM – Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan avtur di dalam negeri dalam kondisi aman.
Ketersediaan avtur sebagai bahan bakar pesawat juga untuk mendukung gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Selain itu, langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan penerbangan menuju Lombok, baik penumpang maupun logistik, selama periode balap bergengsi dunia tersebut.
Adapun ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang terdiri dari Moto3, Moto2, MotoE dan MotoGP, bakal berlangsung pekan ini tepatnya mulai 3 sampai 5 Oktober .
Kebutuhan Avtur Diprediksi Naik 54 Persen
Pertamina Patra Niaga mencatat kebutuhan avtur selama periode 29 September hingga 8 Oktober 2025 diperkirakan melonjak signifikan hingga 54 persen.
Proyeksi lonjakan avtur tersebut berdasarkan tingkat konsumsi normal harian yang sebanyak 91 kiloliter (KL), menjadi sekitar 140 KL.
Untuk mengantisipasi lonjakan itu, Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan penambahan stok avtur melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Lombok (BIL). Selain itu, koordinasi dengan maskapai penerbangan dan otoritas bandara juga diperkuat agar distribusi energi berjalan lancar.
“Untuk mendukung dan mengantisipasi lonjakan penerbangan selama event internasional ini, kami menyiapkan tambahan stok Avtur di BIL. Pertamina Patra Niaga memastikan kesiapan distribusi agar seluruh maskapai dapat beroperasi optimal dalam penyelenggaraan event bergengsi dunia ini,” jelas Roberth MV Dumatubun, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.m lewat keterangan resmi, Rabu 1 Oktober 2025.
Dukungan Energi untuk Sport Tourism Nasional
Lebih lanjut, Roberth menegaskan bahwa dukungan ini bukan hanya soal memastikan operasional maskapai berjalan lancar, tetapi juga bagian dari kontribusi Pertamina terhadap pengembangan sport tourism di Indonesia.
“Kami ingin memastikan bahwa kehadiran wisatawan domestik maupun mancanegara di Mandalika dapat terlayani dengan baik. Energi yang terjamin bukan hanya mendukung maskapai, tetapi juga menopang pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat citra Indonesia sebagai tuan rumah ajang balap kelas dunia,” tutupnya.
Ajang MotoGP Mandalika 2025 diperkirakan akan menyedot puluhan ribu penonton dari berbagai negara. Lonjakan wisatawan ini menjadi peluang besar bagi sektor pariwisata sekaligus ujian kesiapan energi nasional.
Pertamina Patra Niaga Gandeng Vivo, Jamin Pasokan BBM Tetap Aman
Upaya menjaga ketahanan energi nasional terus diupayakan Pertamina Patra Niaga, salah satunya dengan menjalin kolaborasi dengan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo).
Kerja sama Pertamina dan Vivo kali guna melaksanakan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.
Sinergi ini merupakan tindak lanjut arahan Pemerintah melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, agar distribusi energi lebih merata dan stabil di tengah kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Vivo Serap 40 Ribu Barel dari Kargo Impor
Dalam kesepakatan awal, Vivo sepakat menyerap 40 ribu barel (MB) dari total 100 ribu barel kargo impor yang ditawarkan Pertamina Patra Niaga. BBM tersebut akan digunakan untuk melayani kebutuhan konsumen Vivo di Indonesia.
Langkah ini menjadi sinyal positif bahwa sektor energi kini dikelola dengan semangat kolaborasi antar badan usaha, baik BUMN maupun swasta.
Komitmen Transparansi Pertamina
Pertamina Patra Niaga dan Vivo menegaskan komitmen bersama menjalankan kerja sama ini secara transparan, sesuai prinsip good corporate governance (GCG), serta tetap mengutamakan kepatuhan regulasi.
Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyampaikan apresiasinya atas sinergi ini dengan Vivo tersebut.
“Kami menyambut baik semangat kolaborasi yang terjalin dengan Vivo. Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik,” ujarnya lewat keterangan resmi, Sabtu 27 September 2025.
Ia menambahkan, mekanisme penyediaan pasokan kepada Vivo akan tetap mengikuti prosedur sesuai aturan yang berlaku.
“Harapan kami, dengan niat baik ini Vivo dapat berkolaborasi, dengan tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN,” jelasnya.
Uji Kualitas dan Gotong Royong Energi
Tahapan berikutnya adalah pengujian kualitas dan kuantitas BBM oleh surveyor independen yang telah disepakati bersama.
Menurut Roberth, kerja sama dengan badan usaha swasta merupakan bukti nyata bahwa menjaga energi tidak bisa dilakukan sendirian.
“Kolaborasi dengan badan usaha swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama. Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Selain Vivo, terdapat empat badan usaha swasta lain yang tengah berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing untuk menyusul langkah serupa. Hal ini menunjukkan potensi kolaborasi lebih luas demi memperkuat ketahanan energi nasional. (Info-bks/*