KABARBURSA.COM - PT Pertamina (Persero) mempertegas langkahnya dalam menjaga transparansi dan melawan disinformasi publik di tengah gencarnya era media sosial.
Melalui semangat “Energizing The Information”, Pertamina menghadirkan inovasi digital pada sistem layanan informasi publik yang berfokus pada keterbukaan, kepercayaan, dan aksesibilitas.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, keterbukaan informasi publik merupakan bagian dari prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang dijalankan Pertamina.
“Pertamina terus memperkuat ekosistem keterbukaan informasi melalui kanal resmi yang kredibel, mudah diakses, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Transparansi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan publik serta menangkal potensi hoaks dan disinformasi di ruang digital,” ujar Fadjar dalam Pameran Keterbukaan Informasi Publik di Jakarta, dikutip dari keterangan resmi, Rabu 15 Oktober 2025.
Pertamina menghadirkan berbagai kanal resmi yang dapat diakses publik, mulai dari website resmi, media sosial, majalah Energia, Pertamina Call Center 135, email infopublik, hingga aplikasi mobile layanan informasi publik.
“Melalui kanal-kanal ini, masyarakat dapat memverifikasi informasi secara langsung sekaligus memperoleh data dan fakta terbaru mengenai kegiatan serta kebijakan Pertamina,” jelas Fadjar.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi digitalisasi komunikasi korporat agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang terverifikasi, cepat, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kinerja Keterbukaan Informasi Meningkat
Hingga semester satu 2025, Pertamina mencatat capaian signifikan dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik.
Tercatat 153.805 informasi publik tersebar di media nasional, 1,7 juta views di laman website, 219 interaksi melalui PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), 1.692 informasi di media sosial, serta 245.002 interaksi lewat Pertamina Call Center 135.
Tak hanya itu, Pertamina juga menunjukkan komitmen inklusivitas dengan menghadirkan fitur aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di portal layanan informasi publik.
“Sebagai bentuk inklusivitas, Pertamina menghadirkan fitur aksesibilitas seperti pilihan tampilan kontras, pembesaran teks, pengaturan jarak antar teks, opsi ramah disleksia, hingga fitur penghentian animasi. Semua dirancang agar setiap individu bisa mengakses informasi dengan nyaman,” tambah Fadjar.
Energi Informasi untuk Kepercayaan Publik
Lebih lanjut Fadjar menegaskan bahwa, transparansi bukan hanya kewajiban, melainkan energi baru dalam membangun kepercayaan publik.
“Keterbukaan informasi adalah energi baru dalam membangun kepercayaan publik. Dengan transparansi, kita tidak hanya melawan disinformasi, tetapi juga memperkuat budaya akuntabilitas dan partisipasi publik,” tegasnya.
Usaha ini menjadi bukti nyata bahwa Pertamina tidak hanya berperan sebagai pemimpin di sektor energi, tetapi juga sebagai pelopor dalam transformasi informasi publik.
Ke depan, Pertamina terus mendukung agenda transisi energi bersih dan target net zero emission 2060, sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) serta kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) di seluruh lini bisnis dan operasional.
Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat Waspada Hoaks BBM
Di samping itu, Pertamina Patra Niaga juga mengimbau masyarakat agar tetap kritis dan tidak mudah mempercayai informasi palsu yang tersebar di media sosial.
Sebab Pertamina beberapa kali menemukan informasi palsu atau hoaks terkait kebijakan dan operasional BBM.
Pertamina menilai, maraknya hoaks merupakan disinformasi yang menyesatkan dan dapat menimbulkan beragam dampak negatif, mulai dari keresahan publik, mengganggu kenyamanan konsumen, serta mencoreng nama baik perusahaan dan pemerintah.
Dalam hal ini, pemerintah maupun Pertamina tetap berupaya memberikan pelayanan optimal, termasuk penyaluran dan keterseidaan BBM bagi masyarakat.
“Penyebaran hoaks ini sangat disayangkan karena tidak hanya mencemarkan nama baik Pertamina sebagai BUMN, tetapi juga pemerintah yang menjadi pengayom masyarakat,” ujar Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun lewat keterangan resmi, Senin 6 Oktober 2025.
Oleh karena itu, Pertamina Patra Niaga menegaskan pentingnya masyarakat memeriksa kebenaran informasi melalui kanal resmi Pertamina, seperti Pertamina Call Center 135 dan akun media sosial terverifikasi perusahaan.
Deretan Hoaks dan Fakta Sebenarnya
1. Pengujian RON BBM Menggunakan Alat Portabel
Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa alat portabel seperti Oktis-2 tidak dapat digunakan untuk menentukan angka oktan (RON) secara resmi.
Secara internasional, pengujian RON harus menggunakan mesin CFR (Cooperative Fuel Research Engine) sesuai metode ASTM D2699.
“Alat portabel hanya mengukur sifat dielektrik bahan bakar, bukan RON. Tidak ada hubungan antara keduanya, sehingga hasil pengujian dengan alat portabel tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tegas Roberth.
Selain itu, perbedaan standar pengukuran antara RON (Eropa) dan AKI (Amerika Serikat) juga sering disalahartikan. RON 98 setara dengan AKI 91–92, sehingga istilah RON 98 memang tidak dikenal di Amerika Serikat.
2. Hoaks Pembatasan Pengisian BBM
Informasi yang menyebut pembatasan pengisian BBM selama 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan, tidak benar.
Penyaluran BBM subsidi tetap berjalan sesuai ketentuan resmi pemerintah dan Kementerian ESDM, melalui mekanisme digitalisasi yang menjamin transparansi dan ketepatan sasaran.
3. Hoaks Kebakaran SPBU Akibat Pembatasan BBM
Video yang beredar luas mengenai kebakaran SPBU akibat kebijakan pembatasan BBM juga tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan rekaman lama dari insiden kebakaran SPBU di Aceh tahun 2024, bukan kejadian baru.
4. Hoaks Video “Warga Geruduk SPBU Lumajang”
Pertamina juga meluruskan video viral yang disebut memperlihatkan masyarakat “menggeruduk SPBU” di Lumajang.
Kejadian sebenarnya adalah peristiwa karnaval di Desa Sentul, Lumajang pada 17 September 2025, di mana penonton berdesakan berteduh di area SPBU karena hujan deras.
Tidak ada kerusuhan, penjarahan, atau perusakan fasilitas. Hanya ditemukan sampah berserakan keesokan harinya akibat keramaian.
Edukasi Publik Jadi Prioritas
Roberth mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada pesan berantai atau unggahan di media sosial tanpa verifikasi.
“Masyarakat perlu mewaspadai hoaks lainnya seperti pembatasan pembelian BBM, pengujian yang tidak dilakukan oleh ahlinya, hingga rekrutmen fiktif yang mengatasnamakan Pertamina,” jelasnya.
Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus menyampaikan informasi secara transparan, akurat, dan bertanggung jawab agar masyarakat tetap tenang dan mendapat pelayanan terbaik.
Melalui langkah proaktif ini, Pertamina berharap masyarakat semakin bijak dalam menyaring informasi dan hanya mempercayai sumber resmi dari pihak perusahaan. (info-bks/*)