Logo
>

BEI Pelototi Lonjakan Transaksi CBRE, Ada Temuan ini

Aktivitas perdagangan saham CBRE melonjak tajam pekan ini. BEI melakukan pengawasan untuk menjaga integritas pasar.

Ditulis oleh Syahrianto
BEI Pelototi Lonjakan Transaksi CBRE, Ada Temuan ini
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat lonjakan aktivitas perdagangan saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE). (Foto: Dok. CBRE)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat lonjakan aktivitas perdagangan saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) dalam sepekan terakhir yang dinilai tidak lazim dibandingkan periode sebelumnya. 

    Lonjakan tersebut tercermin dari peningkatan nilai transaksi, volume perdagangan, hingga pergerakan harga saham yang sangat fluktuatif.

    Berdasarkan data perdagangan, nilai transaksi saham CBRE pada Rabu, 8 Oktober 2025 mencapai sekitar Rp1,13 triliun dengan volume lebih dari 642 juta saham. Angka ini merupakan nilai transaksi tertinggi sepanjang sejarah perdagangan CBRE di pasar modal. 

    Sehari berikutnya, Kamis 9 Oktober, nilai transaksi tercatat sebesar Rp443,76 miliar dengan volume 250,45 juta saham. 

    Pada Jumat, 10 Oktober, nilai transaksi kembali tinggi sebesar Rp300,99 miliar dengan volume 192,05 juta saham.

    Selain lonjakan nilai transaksi, harga saham CBRE juga mencatat rekor tertinggi di level Rp1.800 per saham sebelum mengalami tekanan tajam. Pada perdagangan Jumat, 10 Oktober, saham CBRE sempat menyentuh auto reject bawah (ARB) ke level Rp1.465 per saham. 

    Tekanan harga terus berlanjut hingga perdagangan Senin, 13 Oktober, ketika saham ditutup pada level Rp1.250 per saham. 

    Pergerakan harga ini terjadi di tengah lonjakan kapitalisasi pasar CBRE yang meningkat drastis menjadi lebih dari Rp6 triliun, dari sebelumnya hanya di kisaran ratusan miliar rupiah.

    Menanggapi fenomena tersebut, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang, saat ditanya KabarBursa.com menyampaikan bahwa lonjakan transaksi saham CBRE didominasi oleh pelaku pasar ritel. 

    “Terjadi lonjakan jumlah pihak yang bertransaksi di saham CBRE, yang secara umum didominasi oleh investor ritel,” ujarnya dikutip Selasa, 14 Oktober 2025.

    Kristian menjelaskan BEI telah melakukan langkah pengawasan terhadap saham CBRE. Bursa menilai pergerakan harga saham tersebut masuk kategori tidak biasa sehingga perlu dilakukan langkah antisipatif. 

    “Bursa telah melakukan tindakan pengawasan yaitu penyebaran unusual activity, suspensi cooling down dan Suspensi sampai pengumuman lebih lanjut untuk memberikan awareness kepada investor bahwa pergerakan harga dari saham CBRE adalah tidak biasa,” kata Kristian.

    Langkah pengawasan ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap investor dan untuk memastikan aktivitas perdagangan berjalan secara teratur, wajar, dan efisien. 

    Bursa berharap investor mendapatkan informasi yang cukup sebelum mengambil keputusan investasi atas saham terkait.

    Kristian menambahkan, pemantauan terhadap saham CBRE dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. 

    “PT Bursa Efek Indonesia senantiasa melakukan pemantauan terhadap saham-saham yang tercatat sesuai dengan Peraturan Bursa Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas,” ujarnya.

    Saham CBRE menjadi salah satu emiten yang paling aktif diperdagangkan di BEI dalam sepekan terakhir, dengan nilai transaksi yang melonjak tajam di tengah fluktuasi harga yang signifikan. 

    Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya minat investor ritel terhadap saham-saham berkapitalisasi menengah dan kecil, yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami pergerakan ekstrem di pasar.

    BEI mengimbau para investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, khususnya terhadap saham yang mengalami lonjakan harga dan volume secara tidak lazim. 

    Pengawasan yang dilakukan bursa diharapkan dapat menjaga integritas pasar modal dan mencegah potensi praktik perdagangan yang tidak wajar.

    Dari sisi distribusi transaksi, data broker summary periode 6 sampai 10 Oktober 2025 memperlihatkan aktivitas besar pada beberapa broker utama. Broker DR mencatatkan nilai beli bersih terbesar sebesar Rp190,3 miliar. Broker BY membukukan transaksi Rp84,3 miliar untuk 508,53 ribu lot dengan harga rata-rata Rp1.694 per saham. 

    Pembeli berkode CP mencatat Rp65,6 miliar untuk 1,15 juta lot dengan harga rata-rata Rp987, XC sebesar Rp27,5 miliar (164,73 ribu lot), AZ Rp25,5 miliar, CC Rp26,5 miliar, MG Rp23,8 miliar, DP Rp17,2 miliar (100 ribu lot, rata-rata Rp1.715), KK Rp17,1 miliar, SQ Rp13,2 miliar, YP Rp9,9 miliar, PD Rp6 miliar, AG Rp3 miliar, XA Rp2,9 miliar, dan BQ sekitar Rp912 juta.

    Lonjakan transaksi ini terjadi di tengah komposisi kepemilikan saham CBRE yang relatif terkonsentrasi. Berdasarkan laporan registrasi pemegang efek terbarunya, PT Omudas Investment menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi 61,13 persen atau sebanyak 2.774.000.000 saham. 

    Sementara porsi pemegang saham non-pengendali tercatat 38,87 persen atau 1.764.067.441 saham. Struktur kepemilikan ini tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya.

    Selain itu, ada beberapa pemegang saham individu dan institusi dengan kepemilikan di atas 5 persen. PT Republik Capital tercatat memiliki 11,3 persen atau 513 juta saham, Bes Trust Pte. Ltd memiliki 7,54 persen atau 342 juta saham, serta nama-nama individu seperti Suminto Husin (Direktur Utama), Amanda Octania, Suganto Gunawan, Suwito, dan H.R. Agung Laksono yang tercatat dalam struktur pengendali dan afiliasi. Seluruh alamat korespondensi utama para pemegang saham pengendali berada di kawasan Sona Topas Tower, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan.

    Free float saham CBRE tercatat sebesar 20,03 persen atau sebanyak 909.067.441 saham dari total 4.538.067.441 saham tercatat. Jumlah pemegang saham publik mengalami peningkatan dari 7.431 menjadi 22.428 investor dalam satu bulan terakhir, menunjukkan peningkatan minat investor ritel terhadap saham CBRE.

    BEI juga memastikan proses pemantauan mengacu pada regulasi bursa. “PT Bursa Efek Indonesia senantiasa melakukan pemantauan terhadap saham-saham yang tercatat sesuai dengan Peraturan Bursa Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas,” ujarnya.

    CBRE kini menjadi salah satu saham dengan aktivitas perdagangan tertinggi dalam sepekan terakhir. Lonjakan transaksi dan pergerakan harga ekstrem ini terjadi di tengah meningkatnya minat investor ritel pada saham berkapitalisasi menengah dan kecil. 

    BEI mengimbau investor untuk berhati-hati dan memastikan memiliki informasi memadai sebelum mengambil keputusan investasi atas saham tersebut. Langkah pengawasan bursa diharapkan menjaga integritas pasar modal dan mencegah praktik perdagangan yang tidak wajar. 

    Kendati demikian, jika menilik market kode UMA belum disematkan dalam perdagangan saham CBRE hingga pagi ini. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.