KABARBURSA.COM – Pertamina Group membukukan pencapaian positif dengan berhasil meraih penghargaan di tingkat nasional.
Pertamina mendulang prestasi terbaru lewat ajang Katadata ESG Index Awards 2025 yang dihelat di Jakarta, Rabu 10 September.
Adapun beberapa penghargaan yang diraih PT Pertamina (Persero) kali ini terdiri dari Sektor Energi, Kategori Pilar Sosial, sementara Subholding Gas PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) mendapat penghargaan di Pilar Tata Kelola.
Penghargaan ini diserahkan dalam rangkaian acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 yang menghadirkan sederet perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta dengan kinerja ESG (Enviromental Social Governance) terbaik di Indonesia.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengatakan rasa syukurnya atas penghargaan yang telah didapatkan. Ia juga menegaskan pentingnya kontribusi sosial dalam praktik ESG di lingkup perusahaan.
“Kita bersyukur, Alhamdulillah. Katadata memberikan apresiasi kepada Pertamina untuk kategori ESG, khususnya di bidang sosial. Bidang sosial ini memang menjadi salah satu kontribusi utama Pertamina dalam ESG,” ujar Oki lewat keterangan resmi yang dikutip, Kamis 11 September 2025.
Selama ini, Pertamina terbilang aktif menjalankan program-program sosial yang memberi dampak langsung ke masyarakat.
Beberapa di antaranya adalah program Desa Energi Berdikari yang telah hadir di 176 desa dengan penerima manfaat mencapai 186.316 warga.
Selain itu terdapat program pembinaan UMKM dengan total biaya dukungan mencapai Rp38 miliar. Tak hanya itu, Pertamina juga menggulirkan berbagai program CSR (Corporate Social Responsibility) yang menjangkau beragam lapisan masyarakat.
10 Fokus Keberlanjutan Pertamina
Lebih lanjut, Oki menyatakan komitmen Pertamina dalam ESG tidak hanya sebatas aspek sosial. Perusahaan energi pelat merah ini tercatat telah memiliki 10 Sustainability Focus yang mencakup lingkungan, sosial, hingga tata kelola.
Beragam fokus tersebut meliputi pengurangan jejak karbon, penurunan emisi, perlindungan biodiversitas, penguatan keamanan siber, hingga peningkatan transparansi operasional.
“Harapan Pertamina, ESG dapat menjadi nilai tambah bagi Pertamina. Selain menjaga ketahanan energi, kami ingin menciptakan value creation bagi masyarakat, membangun sentra ekonomi baru, serta menghadirkan dampak sosial yang maksimal bagi masyarakat Indonesia,” papar Oki.
Ia melanjutkan, peran Pertamina kini semakin multi aspek, yakni bukan cuma menjamin ketersediaan energi nasional, tetapi juga menjadi motor dalam pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan sosial.
“Tentunya kami berharap kontribusi Pertamina melalui ESG ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kemakmuran Indonesia,” tutup Oki.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Katadata, Metta Dharmasaputra menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada 28 perusahaan publik dan BUMN yang dinilai berhasil menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasional bisnisnya.
“Penghargaan Katadata ESG Awards ini didasarkan pada Katadata ESG Index yang telah disusun sejak 2022,” jelas Metta.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi tambahan bagi Pertamina untuk terus memperkuat implementasi ESG.
"Keberlanjutan menjadi salah satu komitmen Pertamina, untuk mendorong peningkatan operasional dan menyediakan energi ke seluruh wilayah Indonesia, sekaligus menjaga keberlanjutan alam, lingkungan, dan masyarakat," jelas Fadjar.
Dukungan untuk NZE 2060 dan SDGs
Sebagai perusahaan energi nasional sekaligus motor transisi energi, Pertamina menegaskan dukungannya terhadap target Net Zero Emission 2060. Berbagai program berbasis ESG yang dijalankan juga berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Dengan capaian ini, Pertamina menunjukkan posisinya sebagai penyedia energi serta agen perubahan menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan. (info-bks/*)
Pertamina Ajak Eropa Akselerasi Transisi Energi RI
CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Anis, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mempercepat transisi energi global. Hal ini disampaikan dalam sesi panel Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Berlin, Jerman, pada Kamis 4 September 2025.
John menuturkan, Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina memiliki mandat strategis untuk memimpin transformasi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Misi ini selaras dengan target pemerintah mencapai net zero emission 2060, dengan tetap menjaga aspek ketahanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan.
“Transisi energi bukanlah lomba yang bisa dimenangkan sendirian. Dibutuhkan kerja sama lintas negara, lintas sektor, dan lintas teknologi,” ujar John Anis dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 September 2025.
Menurutnya, kemitraan dengan investor dan teknologi dari Eropa menjadi peluang besar, tidak hanya dalam penyediaan modal, tetapi juga transfer pengetahuan dan inovasi.
John juga mengungkapkan tiga tiga hal utama yang akan menjadi kunci dalam memperkuat kerja sama Indonesia–Eropa yang juga akan memberi manfaat penuh bagi Indonesia.
Pertama adalah investasi dan inovasi bersama, yaitu bentuk kerjasama dengan konsep investasi bersama, pendanaan konsesional, serta transfer teknologi untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia, termasuk hidrogen hijau, e-fuels, dan teknologi baterai.
Kedua, pembelian jangka panjang dan jejaring pasar, dimana kepastian pasar melalui kontrak jangka panjang dan akses ke pasar Eropa untuk komoditas hijau seperti hidrogen dan amonia. Kemudian yang ketiga adalah membangun kapasitas bersama, kolaborasi dalam berbagi pengetahuan dan keterampilan, manufaktur, serta riset dan pengembangan agar Indonesia juga menjadi pusat inovasi berkelanjutan.
Selain itu, John juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi menuju energi rendah karbon. Pertamina NRE, kata dia, menerapkan strategi ganda, yakni tetap mengoptimalkan bisnis energi konvensional sembari mempercepat pengembangan energi baru seperti surya, bioenergi, hidrogen, dan bahan bakar berkelanjutan.
“Pertamina NRE sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra Eropa maupun internasional dalam upaya mencapai target net zero emission (NZE) tahun 2060. Karena ini semua tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, mari kita bangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bersama,” tutup John Anis.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina melalui Pertamina NRE mengembangkan energi transisi di Indonesia, termasuk membangun ekosistem sehingga penggunaan energi transisi dapat dimanfaatkan secara luas.
"Kami mengoptimalisasi energi baru dan terbarukan sebagai energi masa depan, yang akan berdampak untuk penurunan emisi karbon, juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan," tambahnya.
Sekadar informasi, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*)