KABARBURSA.COM - Pendiri blockchain Tron, Justin Sun, mengumumkan telah menginvestasikan dana sebesar USD30 juta, setara dengan Rp475 miliar (kurs Rp15.843), di World Liberty Financial, sebuah platform kripto yang berafiliasi dengan Donald Trump.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Justin Sun melalui akun media sosial resminya pada Selasa, 26 November 2024.
“Kami sangat antusias menjadi investor terbesar di World Liberty Financial @worldlibertyfi dengan investasi sebesar USD30 juta,” tulis Justin Sun dalam sebuah unggahannya di platform X yang dikutip, Selasa, 26 November 2024.
World Liberty Financial adalah platform kripto yang memiliki misi untuk menjadi semacam bank digital berbasis aset kripto. Platform ini menawarkan layanan pinjam-meminjam dan investasi menggunakan mata uang digital kepada para nasabahnya.
Donald Trump, melalui entitas Limited Liability Company (LLC) miliknya, telah melisensikan namanya untuk digunakan oleh perusahaan tersebut. Sebagai imbalannya, Trump LLC menerima miliaran token WLFI dan hak atas 75 persen pendapatan yang diperoleh perusahaan setelah melewati ambang batas pendapatan sebesar USD30 juta.
World Liberty Financial baru-baru ini meluncurkan token digitalnya, WLFI, dan telah memulai tahap penjualan awal.
Dalam peta jalan pengembangan mereka, perusahaan menargetkan penggalangan dana sebesar USD300 juta dengan valuasi total mencapai USD1,5 miliar.
Menurut laporan terkini, hingga Senin sore, 25 November 2024, perusahaan telah berhasil menjual token senilai USD51,2 juta. Penjualan ini melampaui target awal sebesar USD30 juta, menandakan potensi minat pasar terhadap token WLFI.
Salah satu pendiri World Liberty Financial, Zachary Folkman, mengungkapkan bahwa lebih dari 100.000 investor telah bergabung dalam daftar putih untuk membeli token WLFI. Namun, data dari Etherscan menunjukkan bahwa hanya sekitar 20.400 alamat dompet unik yang telah membeli token tersebut. Jumlah ini mencerminkan sekitar 20 persen dari total pendaftar yang tertarik dengan penawaran tersebut.
Investasi besar Justin Sun menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap potensi World Liberty Financial sebagai salah satu pemain utama di sektor kripto. Dukungan dari figur publik seperti Donald Trump juga memberikan daya tarik tersendiri bagi perusahaan ini.
Dengan target ambisius penggalangan dana dan valuasi yang tinggi, World Liberty Financial berpotensi menjadi inovator di sektor bank digital berbasis kripto. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam menarik investor baru, membangun ekosistem yang berkelanjutan, serta memastikan kepercayaan pasar terhadap token WLFI.
Kerja sama antara tokoh terkemuka dan inovasi teknologi kripto ini menarik perhatian luas dan dapat membuka peluang baru di dunia aset digital. Namun, seperti semua investasi di sektor ini, risiko tetap menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh calon investor.
Transaksi Aset Kripto RI Sentuh Rp475,13 Triliun
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan, jumlah transaksi aset kripto di Indonesia telah mencapai Rp475,13 trilun sepanjang Januari-Oktober 2024.
Angka tersebut melonjak 352,89 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp104,91 triliun.
“Hal ini membuktikan perdagangan aset kripto merupakan salah satu pilihan perdagangan yang diminati masyarakat,” ujar Kepala Bappebti Kasan, dalam keterangannya, Kamis, 21 November 2024.
Kasan mengatakan, bahwa perkembangan transaksi aset kripto akan mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor pajak. Perlu diketahui penerimaan pajak dari transaksi aset kripto mencapai Rp942,88 miliar sejak 2022 hingg Oktober 2024.
Kasan menuturkan, jumlah pelanggan aset kripto hingga Oktober 2024 mencapai 21,63 juta pelanggan. Sementara itu, pelanggan yang aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) pada Oktober 2024 berjumlah 716 ribu pelanggan.
Adapun jenis aset kripto dengan nilai transaksi terbesar di PFAK pada Oktober 2024 yaitu Tether (USDT), Ethereum (ETH), Bitcoin (BTC), Pepe (PEPE), dan Solana (SOL).
Peningkatan jumlah pelanggan saat ini menunjukkan potensi pasar aset kripto di tanah air yang masih sangat besar. Ke depan, Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu pemimpin pasar kripto di dunia.
Edukasi dan Literasi Komprehensif
Kasan menyebut, tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto harus diimbangi dengan edukasi dan literasi yang komprehensif.
Dia bilang, penguatan literasi diharapkan menjadi langkah efektif dalam meningkatkan perlindungan kepada masyarakat, memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri, dan mengurangi aduan.
“Langkah strategis ini juga diharapkan mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dalam perdagangan aset kripto di Indonesia,” jelasnya.
Di sisi lain, Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita, menyatakan, selain fokus pada peningkatan transaksi, Bappebti, SRO, dan PFAK juga harus konsisten dalam memberikan literasi untuk penguatan perlindungan kepada masyarakat. Terlebih, mayoritas pelanggan perdagangan aset kripto adalah generasi muda.
Menurutnya, perdagangan aset kripto di Indonesia terus mengikuti tren di pasar global dan masih menjadi pilihan perdagangan yang diminati masyarakat.
“Berdasarkan data demografi yang tercatat di Bappebti, sebanyak 75 persen pelanggan aset kripto berusia 18-35 tahun. Untuk itu, penguatan literasi mutlak diperlukan. Bappebti meyakini, perdagangan aset kripto di Indonesia akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan minat pelanggan usia muda,” pungkas Olvy. (*)