Logo
>

Potensi Ekonomi di Wilayah Perbatasan Sangat Menjanjikan

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Potensi Ekonomi di Wilayah Perbatasan Sangat Menjanjikan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (KADIN) Indonesia Bidang Pembangunan dan Kawasan Perbatasan Edy Suryadi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi dan pendapatan yang signifikan dari wilayah perbatasan, terutama di sektor pariwisata dan ketahanan.

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga memproyeksikan pendapatan pajak Indonesia yang mencapai USD178 miliar pada tahun 2024 berasal dari pengembangan kawasan perbatasan.

    Hal itu disampaikan Edy dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Strategi Pengelolaan Kawasan Perbatasan dalam Rangka Menjaga Keamanan Laut dan Meningkatkan Perekonomian Serta Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau', Selasa, 16 Juli 2024.

    “Di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia dan Timor Leste terdapat potensi besar untuk mengembangkan industri pariwisata yang dapat dapat menarik wisatawan domestik dan internasional,” kata Edy.

    Untuk membangun wilayah perbatasan, Edy mengungkapkan, Kadin telah berkunjung ke perbatasan Serawak untuk berkoordinasi dengan beberapa pihak.

    Menurut dia, stakeholder yang ada di perbatasan antusias dengan rencana pembangunan pintu perbatasan yang sebelumnya menjadi hambatan dalam kesenjangan harga dan masalah di sektor logistik bagi pihak Indonesia.

    Ia mencontohkan, perbedaan harga barang di Kalimantan Barat dengan harga di seberang perbatasan yang terlampau jauh. Tingginya harga barang tersebut terjadi karena sebelum sampai ke perbatasan proses logistik barang harus berputar.

    Oleh karena itu, pihaknya telah menyampaikan kepada pengurus KADIN di Medan, Aceh dan Riau agar pintu perbatasan di masing-masing daerah menjadi daerah pusat bisnis. Menurutnya, agar logistik dapat berkesinambungan harus ada kebersamaan karena wilayah Kalimantan dan Serawak berada di satu pulau.

    "Coba bayangkan saja, ikan di Aceh itu bergelimpangan sementara di Serawak minta dipasok ikan, karena mereka kekurangan. Maka dari itu bagaimana caranya ekspor ikan dan ekspor lain-lainnya yang dari perbatasan menuju ke sana bisa lebih murah. Kalau harganya mahal karena harus berputar, otomatis mereka tidak akan melirik ikan kita,” ujarnya.

    “Makanya kami, KADIN di perbatasan bersama masyarakat dan pemerintah daerah berharap agar melalui pintu perbatasan itu barang Indonesia bisa keluar dan bisa masuk ke sana. Cara atau jalan mana yang lebih murah untuk mengurangi atau mencegah sesuatu yang ilegal keluar dan masuk,” jelasnya.

    Kata Edy, karena tingginya harga suatu barang dan hal-hal yang serba terbatas, alhasil wilayah perbatasan hanya jadi wilayah rawan terhadap kegiatan ilegal seperti penyelundupan.

    Aksi Penyelundupan di Wilayah Perbatasan

    Masalah keamanan di perbatasan dibenarkan oleh Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamala RI, Laksamana Muda Bakamala Gregorius Agung.

    Mengutip data Bakamala, wilayah perbatasan rentan dengan aktivitas ilegal dan isu keselamatan. Tercatat dalam satu bulan terdapat dua kasus dari 47 kasus di seluruh Indonesia. Kasus yang terjadi antara lain, kasus kapal asing yang terapung dan kebakaran kapal.

    “Ada satu kejadian keamanan dari sebanyak delapan kejadian pada bulan Juni 2024 di Anambas dan Natuna. Dari 37 kejadian di seluruh Indonesia, kejadian itu adalah satu human trafiking, satu illegal loging, satu illegal mining, satu pelanggaran wilayah dan penyelundupan narkoba dan kejadian perompakan dan pencurian,” ungkap Gregorius.

    Dia berpendapat, beragam kejadian tersebut menunjukkan jika pembangunan wilayah perbatasan di Natuna dan Anambas harus memperhatikan hal yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya telah memetakan wilayah perairan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap ancaman atau tindak pidana di laut dan menjadikan pemetaan tersebut sebagai pedoman dalam patroli.

    Posisi Strategis Natuna dan Anambas

    Gregorius mengungkapkan, wilayah Natuna dan Anambas memiliki potensi yang luar biasa berkat lokasinya yang strategis di Laut Cina Selatan (LCS). Menurutnya, wilayah ini tidak hanya penting sebagai geografis dan geopolitik tetapi juga secara ekonomi dimana kaya akan sumber daya alam termasuk minyak, gas, perikanan dan pariwisata.

    Ia menambahkan, kedua kabupaten di Kepulauan Riau tersebut memiliki keanekaragaman hayati kaya akan sumber daya alam menjadikan sebagai salah satu wilayah perikanan penting di Indonesia. Selain itu, kedua wilayah ini juga menjadi pintu gerbang utama perairan internasional.

    “Letaknya juga berada di jalur pelayaran internasional menjadikan Natuna dan Anambas sebagai salah satu titik kunci dalam menjaga keamanan laut Indonesia serta stabilitas di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya. (cit/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.