KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan memproyeksikan potensi transaksi produk hasil laut Indonesia mencapai USD35,8 juta atau setara dengan Rp557 miliar. Lebih dari 50 persen dari transaksi berasal dari produk rumput laut dan telur ikan terbang (dried flying fish roe).
Adapun hal tersebut dipaparkan saat pameran The 26th Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) yang berlangsung di Tokyo Big Sight, Jepang, pada 21—23 Agustus 2024.
“Jepang merupakan salah satu pasar utama bagi produk perikanan Indonesia. Selama tiga tahun terakhir ini Jepang berada di posisi ketiga negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi produk perikanan dan mendorong peningkatan kinerja ekspor ke Jepang," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Mardyana Listyowati melalui keterangannya, Kamis, 29 Agustus 2024.
Selain itu, melalui pameran ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkenalkan tarif preferensi untuk beberapa produk perikanan yang tercantum dalam perubahan protokol Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), yang baru saja ditandatangani pada 8 Agustus 2024.
The 26th Japan International Seafood and Technology Expo 2024 adalah pameran tahunan berskala internasional dengan konsep business-to-business (B2B). Pameran ini menampilkan berbagai produk ikan dan olahan ikan, hasil laut, serta teknologi pemrosesan dan pengemasan produk ikan.
Selain menampilkan produk, para peserta juga melakukan penjajakan bisnis melalui business matching dengan calon pembeli, yang sebagian besar berasal dari Jepang.
Mardyana mengungkapkan, salah satu produk yang banyak diminati pada ajang promosi ini adalah rumput laut.
“Rumput laut dari Indonesia akan diekstraksi dan digunakan oleh perusahaan dari Jepang sebagai bahan baku dalam berbagai produk turunan, termasuk produk makanan, farmasi, kosmetik, serta tekstil. Selain itu, rumput laut digunakan untuk pakan ternak. Produk lainnya yang juga menarik perhatian adalah telur ikan terbang (dried flying fish roe) yang merupakan bahan masakan khas Jepang,” urai Mardyana.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid, menjelaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran JISTE 2024 merupakan langkah nyata untuk menjaga kerja sama dengan mitra di Jepang dan sekaligus mempromosikan produk-produk perikanan unggulan lainnya yang diminati oleh pasar Jepang.
“Pada pameran JISTE 2024, Paviliun Indonesia memfasilitasi sembilan pelaku usaha yang menampilkan beragam produk unggulan yang diminati oleh pasar Jepang seperti udang, gurita, cumi-cumi, kepiting, ikan tuna, cuttlefish, telur ikan terbang, dan produk rumput laut,“ ujar Miftah.
Menurut Miftah, produk-produk lain yang populer di pasar Jepang meliputi udang vaname, cumi-cumi, gurita, dan sotong, yang digunakan dalam berbagai hidangan laut, baik dalam bentuk segar maupun olahan.
“Produk-produk ini tidak hanya diminati oleh industri restoran, tetapi juga oleh sektor ritel yang menjual langsung ke konsumen akhir, mengingat tingginya konsumsi makanan laut di Jepang,” tambah Miftah
Adapun tahun ini, sekitar 25.000 pengunjung dari berbagai negara, termasuk distributor, penjual grosir, dan ritel produk perikanan, hadir dalam pameran ini. Acara tersebut menampilkan lebih dari 1.000 stan dan diikuti oleh 15 negara peserta, yaitu Amerika Serikat, Norwegia, Kanada, Jerman, Vietnam, Taiwan, India, Tiongkok, dan Korea Selatan.
Lebih lanjut, Wakil Duta Besar RI untuk Jepang, Maria Renata Hutagalung, dalam sambutannya saat membuka Paviliun Indonesia, menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme para pelaku usaha yang datang langsung dari Indonesia untuk mempromosikan produk perikanan berkualitas asal Indonesia.
Pada periode Januari–Juni 2024, ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar Jepang tercatat mencapai USD 194,5 juta. Sementara itu, pada tahun 2023, total ekspor produk perikanan mencapai USD 463,5 juta, dengan produk utama yang diekspor meliputi udang, cakalang, tuna, kepiting, dan moluska. Tren ekspor produk perikanan Indonesia dari tahun 2019 hingga 2023 menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,7 persen.
Negara-negara eksportir produk perikanan ke Jepang meliputi Chile, Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia, Norwegia, Korea Selatan, dan Vietnam. Meskipun menghadapi persaingan dari negara-negara tersebut, ekspor produk perikanan Indonesia diharapkan terus menunjukkan tren yang positif, mengingat potensi besar dan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional. Untuk itu, produk perikanan Indonesia perlu dikelola secara berkelanjutan dan dapat ditelusuri.
Keberhasilan Indonesia dalam pameran JISTE 2024 merupakan hasil dari kolaborasi solid antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Perwakilan Perdagangan di Jepang (Indonesia Trade Promotion Center/ITPC Osaka dan Atase Perdagangan), serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, dengan dukungan dari ASEAN Japan Center. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.