Logo
>

PR Besar SKK Migas: Welder Langka Dibajak Negara Lain

Ditulis oleh KabarBursa.com
PR Besar SKK Migas: Welder Langka Dibajak Negara Lain

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mulyanto, mewanti-wanti Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang tengah mencari tenaga ahli pengelasan untuk eksploitasi sumur gas dan minyak Indonesia.

    Mulyanto menilai, pencarian seorang juru las atau welder bukan sebuah tantangan bagi industri hulu migas. Meski demikian, lanjutnya, sumber daya manusia (SDM) welder berkualitas banyak dibajak negara lain. Karenanya, dalam mencari SDM welder yang berkualitas, Mulyanto meminta SKK Migas lebih aktif berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    “Kelangkaan welder karena banyak yang dibajak negara lain itu menandakan kemampuan SDM kita sangat baik. Karena itu SKK Migas harusnya lebih aktif bekerjasama dengan Kementerian ESDM dalam mencetak tenaga welder sesuai kebutuhan,” kata Mulyanto, Sabtu, 10 Agustus 2024.

    Mulyanto juga mendesak Menteri ESDM untuk menggerakkan Pusat Pembinaan KESDM bersama-sama dengan SKK menyambut peluang tersebut. Menurutnya, tarikan pasar ini harus direspons secara agresif oleh Pemerintah untuk mendorong penyediaan ahli pengelasan kita.

    Mulyanto menyebut, kebutuhan tenaga ahli di sektor migas membuka peluang bagi pasar tenaga kerja domestik. Dia pun meyakini, tenaga welder Indonesia juga turut diperhitungkan oleh negara-negara luar.

    “Kalau sebelumnya banyak tenaga engineer kita yang lari ke luar negeri, kini tenaga terampil seperti tukang las juga turut dibajak. Ini artinya kualitas SDM kita diakui oleh pihak internasional. Karenanya menjadi peluang kita untuk mencetak kembali SDM tersebut. Lembaga-lembaga diklat kita harus dihidupkan,” tutupnya.

    Untuk diketahui, SKK Migas menyampaikan kepada media soal tersebut, Rabu, 7 Agustus 2024 melalui Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko. Adapun tenaga ahli di sektor hulu migas banyak yang bekerja di pihak asing. Setelah banyak tenaga engineer yang beralih menggarap proyek migas di luar negeri, kini tenaga terampil seperti tukang las juga turut dibajak.

    SKK Migas kini tengah menyediakan pembinaan sumber daya manusia (SDM) di sektor hulu migas. Sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bekerja sama dengan Solo Technopark untuk pembinaan SDM.

    Dorong SDM Industri Hulu Migas

    SKK Migas melalui Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi SKK Migas menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) Sumber Daya Manusia (SDM) Hulu Migas Semester I Tahun 2024, Rabu 31 Juli 2024 lalu di Kantor SKK Migas, Jakarta. Sekretaris SKK Migas, Luky A. Yusgiantoro menuturkan, tugas berat hulu migas yaitu long term plan (LTP) 1 juta barel per hari (bopd) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (Bscfd) pada tahun 2030.

    Luky berharap setiap pimpinan SDM dan peserta raker ikut serta berkontribusi dalam tercapainya target rencana strategis (Renstra) IOG 4.0 sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

    “Ujung-ujungnya adalah SDM. Bagaimana kita menggerakan dan mendorong SDM untuk terus melakukan inovasi, kreativitas, dan lain sebagainya agar target tersebut dapat tercapai. Sampai saat ini kemajuan Renstra terus meningkat dan diharapkan dapat tercapai meskipun banyak kendala dalam setiap implementasinya,” katanya.

    Luky mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh, hingga akhir tahun lalu terdapat 18.627 orang tenaga kerja nasional dan 183 orang tenaga kerja asing yang bekerja di industri hulu migas. Dengan jumlah tersebut Luky berharap akan adanya transfer ilmu dan transfer teknologi di industri hulu migas.

    “Sebagai mesin bagi industri hulu migas kita dan memastikan mereka dapat menjalankan peran-peran penting guna mencapai target Renstra yang kita harapkan bersama,” ujarnya.

    Diketahui, Raker SDM Hulu Migas Semester I Tahun 2024 dilaksanakan karena perlunya dilakukan monitoring atas pencapaian rencana kerja 2024 pada semester 1 untuk memastikan keselarasan dalam mendukung Renstra dalam pencapaian target 1 juta bopd dan 12 Bscfd.

    Raker ini mencakup focus group Discussion (FGD) perubahan pola pikir dan FGD HR Blueprint yang dilaksanakan untuk memantapkan penyiapan pekerja SDM Hulu Migas sebagai agen perubahan dalam proses transformasi di industri hulu migas.

    Beberapa waktu lalu Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, menyatakan bahwa saat ini banyak tukang las di sektor migas yang "dibajak" oleh negara lain. Dalam konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024, Rudi mengungkapkan bahwa kekurangan tenaga ahli ini menyebabkan keterlambatan dalam proyek-proyek besar seperti proyek Forel.

    Rudi menjelaskan bahwa sebelumnya banyak tenaga engineer yang berpindah ke proyek migas di luar negeri, dan kini tantangan yang sama juga terjadi pada tenaga terampil seperti tukang las. "Jadi yang diambil ke luar negeri bukan hanya engineer, tapi tenaga terampil kita juga dibajak," katanya.

    Untuk mengatasi tantangan ini, SKK Migas fokus pada pembinaan sumber daya manusia (SDM) di sektor hulu migas. Beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) telah bekerja sama dengan Solo Technopark untuk pembinaan SDM, termasuk Pertamina. Rudi menambahkan bahwa meskipun tenaga ahli migas pindah ke luar negeri, SKK Migas berupaya menciptakan tenaga ahli baru, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi pengangguran.

    "Artinya tidak masalah (tenaga ahli migas ke luar negeri). Enggak apa-apa diambil mereka, kita buat yang baru. Jadi mengurangi pengangguran," pungkasnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi