KABARBURSA.COM – Pemerintah kembali menambah amunisi pasokan minyak nasional. Presiden Prabowo Subianto meresmikan lonjakan produksi 30 ribu barel per hari dari Blok Cepu—lumbung minyak andalan di Jawa Timur—sembari menegaskan bahwa kenaikan output ini menjadi batu loncatan menuju kemandirian energi.
“Kita sangat bersyukur, bangsa Indonesia diberi karunia potensi-potensi dan kekayaan yang luar biasa. Saya telah memberi target untuk menjadi swasembada energi dan hasilnya sudah menunjukkan produksi kita meningkat luar biasa,” kata Prabowo dalam peresmian daring, Jumat, 27 Juni 2025.
Prabowo mengatakan sektor energi adalah tulang punggung kedaulatan negara. “Kita bersyukur memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa,” ujarnya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyebut kenaikan produksi berasal dari proyek pengeboran Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Menurut dia, keberhasilan proyek menunjukkan kemampuan industri hulu migas domestik dalam menggarap teknologi kompleks dan mengeksekusi proyek multikilometer bawah tanah.
“Proyek ini menunjukkan bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat meningkatkan produksi serta mendukung pencapaian target produksi nasional,” terang Simon.
Rig pengeboran BUIC dirancang dan dibuat sepenuhnya di dalam negeri, menambah daftar bukti kemandirian teknologi sektor energi nasional.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan pengeboran tujuh sumur baru di BUIC yang dimulai sejak April 2024 telah rampung dalam waktu 10 bulan—lebih cepat dari target semula. Produksi dari sumur-sumur ini diperkirakan mencapai 30.000 barel per hari.
“Rata-rata produksi tahunan Blok Cepu pada tahun 2025 diperkirakan akan melampaui 150.000 barel per hari dan dengan penambahan dari sumur BUIC, produksi puncak diperkirakan akan mencapai 170.000 – 180.000 barel per hari,” jelas Fadjar.
Kesuksesan pengeboran BUIC ditopang oleh kinerja anak usaha Pertamina, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yang dinilai berhasil menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.
Blok Cepu sendiri merupakan salah satu blok strategis dengan kontribusi lebih dari 25 persen terhadap total produksi minyak nasional. Blok ini mencakup wilayah kerja di Kabupaten Blora (Jawa Tengah), Bojonegoro dan Tuban (Jawa Timur).
Komposisi kepemilikan Blok Cepu terdiri dari PT Pertamina EP Cepu (45 persen), ExxonMobil Cepu Limited sebagai operator (45 persen), dan BUMD dalam Badan Kerja Sama Blok Cepu (10 persen).
Peresmian proyek ini turut dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, serta President of ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd.
Pertamina menegaskan komitmennya dalam mendukung target net zero emission 2060 melalui penguatan program transisi energi dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini usaha. Inisiatif ini sekaligus memperkuat kontribusi Pertamina terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).(*)