KABARBURSA.COM - Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Kementerian ini merupakan pemisahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang ada di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penunjukan ini menandai pertama kalinya mantan politisi PDIP yang beralih ke Gerindra ini menjabat sebagai menteri.
Sebelumnya, pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Maruarar sempat digadang-gadang akan menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, namun hal itu tidak terwujud.
Maruarar memulai karir politiknya di PDIP, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI selama tiga periode: 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Selama berada di parlemen, pria yang akrab disapa Ara ini ditempatkan di Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan.
Sebagai informasi, Maruarar Sirait adalah anak dari politisi senior PDIP, Sabam Sirait.
Hengkang dari PDIP, Bergabung ke Gerindra
Menjelang Pemilihan Presiden 2024, Maruarar Sirait, yang telah bergabung dengan PDIP selama hampir 20 tahun, mengejutkan publik dengan keputusan untuk meninggalkan partai berlogo Kepala Banteng Moncong Putih itu. Ia berpamitan setelah mengunjungi kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 15 Januari 2024.
Dalam pernyataannya, mantan Ketua Taruna Merah Putih ini menyatakan rasa terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
"Setelah berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan," ungkap Maruarar saat itu.
Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil sebagai bentuk dukungan terhadap arah politik Presiden Jokowi, meskipun tidak merinci lebih lanjut mengenai dukungan tersebut. Namun, belakangan, Maruarar menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sementara itu, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. Pada awal April 2024, Maruarar secara resmi bergabung dengan Partai Gerindra.
Harta Kekayaan Maruarar Sirait
Mengutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Maruarar Sirait terakhir kali melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 April 2020, untuk tahun pelaporan 2019. Dalam laporan tersebut, total kekayaan Maruarar mencapai Rp85.803.512.722.
Kekayaannya terdiri dari 31 bidang tanah dan bangunan yang berlokasi di Jakarta Utara, Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung, Subang, Bogor, Humbang Hasundutan, dan Samosir.
Dari total tersebut, nilai aset yang diperoleh dari hasil sendiri dan hibah tanpa akta mencapai Rp74.478.386.200.
Selain itu, Maruarar memiliki tiga unit mobil, yakni Fotton Ambulance 2012 senilai Rp94.500.000, Toyota Alphard 2017 senilai Rp713.775.000, dan Toyota Fortuner 2017 senilai Rp344.000.000.
Harta bergerak lainnya tercatat senilai Rp7.424.428.504, surat berharga Rp11.075.899.078, dan harta lainnya sebesar Rp5.505.790.252. Dia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp19.955.426.358.
Namun, Maruarar juga memiliki utang sebesar Rp33.788.692.670, yang mempengaruhi total kekayaannya.
Prabowo Pilih Fahri Hamzah Jadi Wakil Menteri Perumahan
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa Maruarar Sirait akan menjabat sebagai Menteri Perumahan, dan Fahri Hamzah sebagai Wakil Menteri Perumahan dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Menteri Perumahan akan dipegang oleh Pak Maruarar Sirait, dan Pak Fahri Hamzah akan menduduki Wakil Menteri Perumahan," kata Hashim Hashim saat ditemui di Gedung Makara Art Center Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu, 16 Oktober 2024.
Dirinya sendiri, lanjut Hashim, akan tetap berperan aktif di Satgas Perumahan. Dirinya akan memberikan arahan kepada Maruarar dan Fahri Hamzah dalam menjalankan tugas-tugasnya di pemerintahan.
"Saya akan menjadi penasihat. Saya akan membimbing mereka ke depannya," jelas Hashim.
Sebelumnya, Maruarar Sirait telah dipanggil oleh Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024. Pertemuan tersebut menjadi sinyal kuat mengenai penunjukan Maruarar sebagai Menteri Perumahan. Namun, ketika ditanya tentang kepastian posisinya setelah pertemuan, Maruarar tidak memberikan komentar secara gamblang.
"Nanti Pak Prabowo yang akan menyampaikan secara resmi," katanya singkat.
Ia hanya menceritakan pesan dari Prabowo yang menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi.
"Kami berdiskusi mengenai tanggung jawab besar yang diberikan kepada kami, semoga tugas ini bisa bermanfaat bagi banyak rakyat Indonesia," ucap mantan politisi PDIP tersebut.
Sementara itu, Fahri Hamzah dipanggil Prabowo, Selasa, 15 Oktober 2024. Dia tetap memilih merahasiakan posisinya. Namun, dia membicarakan soal masalah ketersediaan perumahan yang harus direalisasikan secepatnya.
Menurut Fahri, banyak persoalan yang dihadapi masyarakat, terutama di sektor perumahan, membutuhkan perhatian serius. Dia menekankan pentingnya peran Satgas Perumahan yang dibentuk Prabowo untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.
"Banyak sekali masalah yang akan menjadi pekerjaan kita bersama, terutama dalam menangani kebutuhan perumahan rakyat. Satgas Perumahan telah bekerja keras untuk mengidentifikasi berbagai persoalan yang ada, terutama yang dialami oleh masyarakat di lapisan paling bawah," jelas Fahri.
Mantan Wakil Ketua DPR RI, menambahkan, Satgas Perumahan telah mengerjakan berbagai kajian terkait permasalahan perumahan, dan ia berharap langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini dapat dilakukan dengan cepat.
"Kita telah intensif bekerja mengidentifikasi masalah-masalah tersebut. Semoga solusi dapat segera diambil dan masalah-masalah ini bisa diselesaikan dengan lebih cepat," ujarnya. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.