Logo
>

Puja-Puji Erick Thohir ke BUMN: Diakui OECD

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Puja-Puji Erick Thohir ke BUMN: Diakui OECD

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) telah mengakui tata kelola perusahaan pelat merah di Indonesia mampu bersaing dan setara dengan perusahaan swasta.

    Erick menjelaskan bahwa langkah simplifikasi dan penataan regulasi Peraturan Menteri BUMN bertujuan untuk mengantisipasi perubahan global, namun tetap berlandaskan hukum agar bisnis BUMN tetap relevan dan prudent.

    "Saya berharap terobosan ini menjadi panduan dalam menghadapi globalisasi. Kita tidak terkungkung dalam persoalan yang sama, sehingga dapat mengantisipasi perubahan cepat dengan kebijakan dan keputusan yang prudent," ujar Erick dalam keterangan dikutip Jakarta, Senin 22 Juli 2024.

    Tata kelola ini didukung program less bureaucracy yang dicanangkan sejak 2020. Salah satunya melalui penyederhanaan regulasi Peraturan Menteri BUMN dari 45 menjadi tiga pada 2022.

    Terobosan Kementerian BUMN mempercepat daya saing BUMN dengan aturan main yang jelas, menjadikannya tidak hanya berskala nasional tetapi juga internasional.

    Laporan OECD mengenai indikator Product Market Regulations (PMR) menyebutkan tata kelola BUMN sudah selaras dengan negara-negara OECD. Hal ini menandakan Kementerian BUMN berada di jalur tepat dalam transformasi regulasi.

    Upaya penyederhanaan regulasi dan Peraturan Menteri BUMN mengikuti UU Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

    UU 13/2022 lahir dengan pertimbangan agar penyusunan peraturan perundang-undangan menambahkan metode omnibus serta memperkuat partisipasi masyarakat.

    Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN berkomitmen mengadopsi best practices yang direkomendasikan oleh OECD. Langkah ini memastikan persaingan sehat antara BUMN dan perusahaan swasta.

    Dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, BUMN tidak lagi diberi perlakuan istimewa. Semua perusahaan, baik BUMN maupun swasta, memiliki kesempatan yang sama, menciptakan iklim persaingan yang sehat dan adil.

    Keterlibatan pemerintah dalam operasi bisnis komersial BUMN juga berkurang signifikan. Ini menunjukkan upaya pemerintah memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas kepada BUMN dalam mengelola operasional mereka.

    Saat ini, Indonesia dalam proses menjadi anggota penuh OECD. Tujuan ini untuk memperkuat daya saing global, termasuk BUMN. Pencapaian ini membawa Indonesia semakin dekat dengan target menjadi anggota penuh OECD.

    Target Setoran Dividen

    Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan setoran dividen dari laba tahun buku 2024 sebesar Rp85,5 triliun, meningkat Rp5 triliun dari target sebelumnya sebesar Rp80,8 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir, menyatakan bahwa target setoran dividen tersebut akan disumbang oleh berbagai sektor, mulai dari industri keuangan, telekomunikasi, hingga pertambangan.

    “Namun, dalam dua sampai tiga tahun ke depan, kami harapkan lini usaha yang lain juga dapat memberikan dividen,” kata Erick saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, belum lama ini.

    Naiknya setoran dividen ini juga memberikan berkah bagi investor pasar modal. Mereka akan dapat menikmati pembagian dividen dari emiten pelat merah. Ada beberapa emiten BUMN yang diproyeksikan memberikan dividen jumbo, terutama yang tergabung dalam indeks IDX High Dividend20, yaitu:

    Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho, memproyeksikan bahwa BUMN dari sektor komoditas berpotensi memberikan dividend payout ratio (DPR) yang besar, terutama karena harga komoditas seperti batu bara sudah kembali stabil.

    Secara historis, emiten tambang termasuk yang royal dalam memberikan setoran jumbo, misalnya ANTM, mengalokasikan 100 persen laba bersih tahun 2023 sebagai dividen, sebesar Rp3,08 triliun. Pembagian ini memberikan setiap pemegang saham ANTM keuntungan sebesar Rp128,07.

    PTBA juga pernah membagikan seluruh keuntungannya kepada pemegang saham lewat dividen dari laba tahun buku 2021 dan 2022. Namun, dari laba 2023 DPR PTBA hanya memberikan 75 persen keuntungan.

    Selain sektor komoditas, BUMN sektor telekomunikasi dan semen juga berpeluang memberikan DPR yang menarik kepada investor.

    Adityo memproyeksikan bahwa dividen dari emiten bank pelat merah tahun ini akan cukup konservatif, karena perbankan perlu dana untuk memperkuat modal.

    Di sisi lain, Senior Research Analyst Lotus Sekuritas Fath Aliansyah, memproyeksikan dividen jumbo akan datang dari BMRI, BBRI, BBNI, dan TLKM dari sektor infrastruktur. Fath menambahkan, perbankan memiliki permodalan yang kuat sehingga tidak memerlukan suntikan dana dan memiliki laba yang masih bertumbuh dengan persentase satu digit hingga double digit di tahun ini.

    “Untuk TLKM, kinerja arus kas tergolong stabil, jadi potensi pembagian dividen bisa dipastikan untuk tahun ini,” ucapnya.

    Dengan target setoran dividen yang meningkat dan berbagai sektor yang berkontribusi, Kementerian BUMN berharap dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

    • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
    • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
    • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
    • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
    • PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
    • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
    • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.