KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bertekad akan meningkat ekspor ke kawasan Arab Teluk usai perundingan Indonesia-Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement (I-GCC FTA).
Perundingan I-GCC FTA digelar pada tanggal 9-13 September 2024 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
“Perundingan berjalan sangat produktif dan diharapkan momentum tersebut akan terus terjaga,” kata Johny dalam siaran pers, Minggu, 15 September 2024.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Johni Martha selaku Ketua Negoisator dari Indonesia. Sementara itu, delegasi GCC dipimpin oleh General Coordinator for Free Trade Agreements Negotiations, GCC Raja Munahu Al-Marzoqi selaku Ketua Negoisator GCC.
Johni mengatakan, dengan peningkatan kerja sama dengan GCC maka semakin terbuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan penetrasi produknya.
“Ini tidak hanya berlaku untuk negara-negara di kawasan Teluk, tetapi juga mencakup negara-negara lain di seluruh kawasan Timur Tengah. Selain itu, cakupannya juga meluas hingga ke wilayah Afrika dan Eropa,” ujarnya.
Johny mengungkapkan, dalam perundingan pertama tersebut banyak hal yang dibicarakan yaitu soal perdagangan barang, ketentuan asal barang, termasuk aturan produk spesifik, prosedur-prosedur kepabeanan dan fasilitas perdagangan.
“Selain itu dibicaraka juga tentang kebijakan sanitari dan filosanitari (SPS), hambatan teknis perdagangan, pemulihan perdagangan, perdagangan jasa, investasi, perdagangan digital, jasa keuangan, jasa telekomunikasi, perpindahan orang perseorangan, serta ekonomi islam,” jelas Johni.
Kata Johni lagi, perundingan pertama itu akan ditindaklanjuti dengan pertemuan intersesi secara virtual yang akan dilaksanaka pada Oktober 2024. Dalam pertemuan nanti akan dibahas isu dan kerja sama lainnya, seperti terkait usaha kecil dan menengah, persaingan usaha, kerja sama ekonomi dan isu yang terkait akses padar perdagangan barang.
Sebagai informasi, GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar.
Pada 2023, total perdagangan Indonesia-GCC mencapai USD15,7 miliar dengan rincian yaitu, ekspor Indonesia ke GCC sebesar USD6,1 miliar, dan impor Indonesia dari GCC sebesar USD9,6 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke GCC di antaranya mobil dan kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, perhiasan, kapal suar, kertas, dan kertas karton tidak dilapisi.
Sementara itu, impor utama nonmigas Indonesia dari GCC di antaranya produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan, alkohol asiklik, belerang, polimer dari etilena, dan aluminium tidak ditempa.
Adapun I-GCC FTA menjadi perjanjian dagang ketiga Indonesia dengan mitra dagang di kawasan Timur Tengah setelah Persatuan Emirat Arab dan Iran.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah optimis kerja sama dengan GCC akan meningkatkan pasar ekspor Indonesia ke seluruh negara anggota GCC dan semakin mengokohkan hubungan dengan semua negara Arab di Teluk.
“Sudah bertahun-tahun hal ini dibahas, tetapi baru kali ini perundingan perjanjian bisa diluncurkan. Untuk itu, saya mengajak kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan dagang melalui perjanjian dagang ini,” kata Zulkifli Hasan saat penandatanganan Pernyataan Bersama (Join Statement) Perundingan I-GCC FTA di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
Menurut dia, penandatanganan Join Statement Perundingan I-CGG FTA merupakan langkah awal yang baik bagi Indonesia dan GCC untuk segera memulai perundingan.
“Kami optimis perundingan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 24 bulan sebagaimana disepakati kedua pihak,” ucapnya.
Zulkifli Hasan menilai, kerja sama Indonesia-GCC memiliki potensi ekonomi yang besar dan kuat. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar. Begitu juga dengan negara-negara di Teluk jumlah penduduknya juga besar.
“Untuk itu saya kembali mengajak untuk bersama-sama meningkatkan perdagangan Indonesia-GCC ini. Dengan melalui FTA, kita sudah memulai sesuatu yang baik,” ujar pria yang akrab disapa dengan sebutan Zulhas ini.
Sementara itu, Sekjen GCC Jasem Mohamed Al-Budaiwi menyakini peluncuran I-GCC FTA menjadi tonggak sejarah bagi hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Arab di kawasan Teluk.
Kata Al-Budaiwi, nilai perdagangan kedua pihak akan terus meningkat, khususnya dengan adanya perjanjian kerja sama yang baru.
“Peluncuran perjanjian dagang kedua negara ini menjadi sejarah bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan Teluk. Kami sangat yakin perjanjian ini dapat membawa kebaikan bagi kedua pihak, khususnya di bidang ekonomi,” katanya. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.