KABARBURSA.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan selesai pada pertengahan tahun depan. Adapun saat ini, progress pembangunan proyek strategis nasional itu sudah mencapai angka 91 persen.
Menteri ESDM, Arifin Tafsir menuturkan, RDMP paling lambat akan rampung pada September 2024. Hal itu dia ungkap saat meninjau progress pembangunan proyek tersebut di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Minggu, 11 Agustus 2024.
"2022 waktu saya kesini. Dulu kan baru civil works banyak. Tapi sekarang semuanya sudah terbangun. Jadi tinggal finishing saja. Progress-nya sekarang 91 persen lebih," ujar Arifin dalam keterangannya, Senin, 12 Agustus 2024.
Arifin memastikan bahwa September 2025 adalah tenggat waktu terakhir untuk penyelesaian proyek RDMP Balikpapan. Pasalnya, kata dia, pembangunan RDMP akan menimbulkan kerugian seandainya molor dari target yang ditetapkan.
"Kita tidak mau proyek ini terlambat, sehingga output yang sudah kita targetkan jadi mundur. Kalau additional income, efisiensi bisa kita lakukan. Kalau terlambat kan kita loss," imbuh Arifin.
Di sisi lain, Arifin mengungkap, sepanjang pembangunannya, RDMP mengalami sejumlah hambatan pembangunan, dari pendemi Covid-19 hingga geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Adapun gejolak politik kedua negara tersebut mempengaruhi rantai pasok logistik komoditas migas dunia.
"Kemudian antara proyek owner dengan kontraktor. Nanti mudah-mudahan bisa diselesaikan secara tuntas. Kita minta manajemen Pertamina untuk bisa ambil langkah. Bagaimana bisa menyelesaikan sehingga selesai tepat waktu dan tepat kualitas," jelasnya.
Adapun proyek RDMP Balikpapan sendiri memiliki nilai investasi hingga USD7,4 miliar dengan rincian, USD4,3 miliar dari ekuitas, USD3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Proyek ini akan meningkatkan ketahanan energi nasional, karena akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang sebanyak 100 ribu barel per hari. Sehingga kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman mengatakan bahwa penyelesaian proyek RDMP Balikpapan masih on track untuk rampung pada September tahun depan, karena progress sekarang sudah mencapai 91,6 persen, dan target hingga akhir tahun meningkat menjadi 96 persen.
"Masih ada 8,4 persen lagi sampai operational acceptance September 2025. Itu yang secara kontraktual, kita masih punya waktu sampai September 2025 untuk menyelesaikan sampai 100 persen," pungkasnya.
Kompleksitas di Balik Kilang RDMP
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa selain melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas, proyek RDMP Balikpapan juga berdampak pada peningkatan kompleksitas kilang.
Teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2. Setelah proyek RDMP selesai seluruhnya di tahun 2025, Nelson Complexity Index (NCI) Kilang Balikpapan akan meningkat jadi 8.
“Artinya, kilang Balikapan akan memiliki kemampuan memproduksi berbagai varian produk,” jelas Taufik.
Pengembangan proyek ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur pemeliharaan yang sangat penting. Salah satunya adalah penyelesaian proyek pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan, dengan kapasitas maksimal 125 juta standar kaki kubik per hari.
Pipa ini mengutamakan pemanfaatan sumber daya gas dalam negeri yang diproduksi oleh Pertamina Hulu Mahakam, sehingga Kilang Balikpapan dapat beroperasi dengan efisien tanpa membakar LPG, dan LPG dapat diekspor untuk kebutuhan masyarakat.
Proyek RDMP Balikpapan juga mencatat pencapaian penting lainnya, termasuk penyelesaian proyek Balikpapan Revamp sebagai tahap pertama RDMP. Beberapa unit yang telah selesai dimodifikasi meliputi penambahan Unit Pre-Flash Column, modifikasi Unit Crude Distillation Unit (CDU) IV, dan modifikasi Unit Hydrocracker HCU-A dan HCU-B.
Selain itu, bagian utilitas proyek, seperti Sistem Udara dan Instrumen Udara Pabrik, Sistem Generator Turbin Gas, dan Sistem Air Pendingin Utilitas, juga sudah mulai beroperasi.
Proyek RDMP Balikpapan telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. Pada puncak pelaksanaan proyek, sekitar 24.000 pekerja terlibat dalam berbagai aspek konstruksi dan pengembangan.
Proyek ini juga menunjukkan komitmen terhadap penggunaan bahan dan teknologi dalam negeri, hingga saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek RDMP Balikpapan telah mencapai 35 persen.
Proyek ini juga mencerminkan sinergi yang kuat antara berbagai subholding Pertamina, mulai dari subholding Gas Pertamina hingga subholding Commercial & Trading (C&T), yang semuanya berkontribusi pada kesuksesan proyek ini. Dengan berbagai pencapaian tersebut, RDMP Balikpapan diharapkan siap beroperasi penuh pada tahun 2025.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.