KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menilai tantangan di bidang infrastruktur dan pembangunan di bidang kewilayahan adalah sesuatu yang kompleks.
AHY mengatakan, sektor infrastruktur yang merupakan tulang punggung pembangunan merupakan kerja bersama dan harus dikawal dengan baik agar dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Menurutnya, kompleksitas di sektor konstruksi ini membuat pemerintah merasa perlu untuk menunjuk kementerian koordinator yang khusus membidangi sektor infrastruktur.
“Ini menunjukkan ada sebuah urgensi dan ada visi besar dari bapak Presiden Prabowo Subianto untuk bisa mengangkat peran pembangunan infrastruktur ini menjadi yang terdepan sekaligus menjadi yang paling fundamental. Kita tahu pembangunan tidak boleh berhenti,” kata AHY dalam sambutannya membuka pameran Konstruksi Indonesia 2024 di ICE, BSD Serpong, Tangerang, Selasa, 6 November 2024.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan, pembangunan infrastruktur harus terus dilanjutkan dari pemerintahan sebelumnya. Sementara, di masa kepemimpinan Presiden Jokowi, lanjutnya, fokus di pembangunan proyek strategis nasional.
“Kini saatnya Presiden Prabowo Subianto dengan pemerintah dan kabinet merah-putih ini kita melanjutkan segala yang sudah baik ke depan,” tuturnya.
Oleh karena itu, putra sulung presiden ke-6 itu mengapresiasi pameran Konstruksi Indonesia 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sebagai upaya memajukan sektor konstruksi, khususnya untuk mengangkat produk-produk dalam negeri.
“Saya senang karena Konstruksi Indonesia tahun ini akan menghadirkan lebih dari 150 brand dari nasional sampai internasional dan ekspektasinya ada 15 ribu pengunjung. Saya harap kita bisa saling berbagi pengalaman, best practice, lessons learned dalam forum diskusi dan dialog,” kata AHY.
Pembangunan Menjadi Kunci
AHY juga menuturkan, bahwa tantangan di berbagai sektor, terutama konstruksi, harus segera dihadapi karena Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi yang dihormati.
“Sebagai anggota G20, kita berharap juga bukan hanya GDP yang besar, tapi juga income per kapita kita juga semakin tinggi. Kita harus keluar dari middle income trap. Sekali lagi, untuk menuju Indonesia yang semakin maju dan sejahtera, dibutuhkan pembangunan yang berlanjutan,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur akan mendukung Indonesia dalam menghadapi tantangan. Oleh karena itu, ia mendorong semua pihak, terutama stakeholder yang selama ini telah mengawal pembangunan infrastruktur di Indonesia, untuk dapat menghadapi tantangan bersama.
Semua pihak, lanjut dia, harus bersama-sama dalam membangun kapasitas diri, kompetensi, meningkatkan sinergi dan berkolaborasi dalam merobohkan tembok-tembok egosektoral karena melibatkan banyak pihak yang bergerak di bidang infrastruktur dan pembangunan.
Selain menghadapi tantangan dari dalam, AHY menuturkan bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah disrupsi teknologi. Menurutnya, disrupsi akan terus terjadi seiring waktu dan harus dihadapi.
“Disrupsi ada yang baik dan tidak baik. Kita harus berani menghadapi kemajuan pesat di bidang teknologi, termasuk teknlogi konstruksi. Ini harus kita kuasai dan kita tidak boleh bergantung kepada bangsa lain. Kita harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menggunakn itu dengan optimal,” ujarnya.
Tantangan lain yang harus dihadapi, kata AHY, adalah gejolak dari ketegangan geopolitik yang dampaknya dapat dirasakan secara langsung dan tidak langsung, terutama dalam hal supply chain.
Pameran Konstruksi Indonesia 2024
Sebelumnya, AHY membuka pameran Konstruksi Indonesia 2024. Pameran ini merupakan wadah untuk memberikan penghargaan bagi pelaku jasa konstruksi atas kontribusi positif mereka dalam mendukung kemajuan industri konstruksi dan pembangunan infrastruktur nasional.
Pameran ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat bagi para pemangku kepentingan di sektor konstruksi untuk memiliki pola pikir yang progresif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi, sehingga ke depannya sektor ini dapat terus bertumbuh dengan kualitas yang lebih baik.
Pada rangkaian acara Konstruksi Indonesia 2024 yang dimulai sejak Juli, terdapat enam agenda utama, termasuk konferensi, workshop, seminar, dan diskusi terkait perkembangan industri, inovasi teknologi terkini, serta isu-isu lain di sektor jasa konstruksi. Konferensi dibagi menjadi tiga subtema dengan kapasitas total 600 peserta, sementara workshop memiliki 23 subtema dengan kapasitas 150 peserta.
Agenda berikutnya adalah pameran produk di sektor konstruksi yang diikuti lebih dari 150 eksibitor, yang memamerkan 80 persen produk dalam negeri, termasuk 10 persen produk UMKM. Sisa 20 persen terdiri dari produk impor yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.
Selain pameran produk, pameran ini juga menyelenggarakan Malam Penghargaan Konstruksi 2024. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada perangkat daerah, asosiasi badan usaha konstruksi, dan penyedia jasa dalam tujuh kategori, seperti peningkatan penggunaan produk lokal, pembinaan perangkat daerah, konstruksi berkelanjutan, dan penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SFKG).
Untuk menambah kemeriahan, diadakan Lomba Tenaga Kerja Konstruksi dengan kategori seperti pembuatan rumah darurat, building information modelling, surveyor, dan operator alat berat.
Kegiatan lain yang turut digelar adalah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia, serta lomba foto dan video.
Kompetisi ini bertujuan sebagai media informasi dan dokumentasi yang positif mengenai capaian pembangunan infrastruktur Indonesia, yang diikuti oleh 530 peserta dalam kategori foto dan video Konstruksi Indonesia 2024.(*)