KABARBURSA.COM - Indeks S&P 500 ditutup menguat tipis pada Senin, 9 Juni 2025 terdorong oleh saham Amazon dan Alphabet.
Sementara itu, investor masih menanti perkembangan pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China yang bertujuan meredakan ketegangan yang mengguncang pasar keuangan selama beberapa bulan terakhir.
Pejabat tinggi dari kedua negara memulai kembali diskusi untuk menindaklanjuti kesepakatan awal yang sempat meredakan ketegangan dagang bulan lalu.
“Pasar menganggap setiap dialog dengan Beijing sebagai kemajuan, terlepas dari hasil konkretnya. Pasar akan mengikuti narasi dari pemerintah sampai terbukti sebaliknya,” ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma, kepada Reuters.
Saham Amazon dan induk Google, Alphabet, masing-masing naik lebih dari satu persen, membantu menjaga posisi S&P 500 di zona hijau. Amazon juga mengumumkan rencana investasi senilai minimal USD20 miliar di Pennsylvania untuk memperluas infrastruktur pusat data, sekaligus mendukung pengembangan kecerdasan buatan.
Di sisi lain, saham Apple turun 1,2 persen setelah perusahaan meluncurkan konferensi pengembang tahunan dengan pembaruan perangkat lunak yang dinilai kurang menggugah minat investor.
S&P 500 naik 0,09 persen dan berakhir di 6.005,88 poin. Nasdaq menguat 0,31 persen menjadi 19.591,24 poin, sementara Dow Jones ditutup mendatar di 42.761,76 poin.
Dari 11 sektor dalam indeks S&P 500, enam sektor melemah, dipimpin oleh sektor utilitas yang turun 0,66 persen dan sektor keuangan yang kehilangan 0,55 persen.
Ekspektasi kesepakatan dagang baru antara AS dan mitra utamanya, didukung laporan keuangan yang solid serta data inflasi yang jinak, mendorong reli saham AS pada Mei.
S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan bulanan terbaik sejak November 2023. Meski demikian, S&P 500 masih sekitar dua persen di bawah rekor tertingginya pada Februari, sementara Nasdaq terpaut sekitar tiga persen dari rekor Desember.
Saham Warner Bros Discovery turun tiga persen setelah mengumumkan rencana pemisahan divisi studio dan layanan streaming dari bisnis TV kabelnya yang bermasalah. Sebelumnya, saham sempat melonjak hingga 13 persen usai pengumuman.
Saham McDonald's turun 0,8 persen setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat saham dari "overweight" menjadi "equal-weight". Sementara itu, Robinhood turun hampir dua persen setelah gagal masuk dalam daftar rebalancing terbaru S&P 500, meski sebelumnya sempat dikaitkan dengan spekulasi masuk indeks tersebut.
Data penting pekan ini mencakup inflasi konsumen bulan Mei yang akan dirilis Rabu dan klaim awal tunjangan pengangguran pada Kamis.
Investor umumnya memperkirakan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga minggu depan, namun tetap mewaspadai sinyal kenaikan inflasi akibat dampak tarif baru yang diusulkan oleh Donald Trump.
Jumlah saham naik di dalam indeks S&P 500 sedikit lebih banyak dibanding saham yang turun, dengan rasio 1,1 banding satu. S&P 500 mencatat 16 level tertinggi baru dan 4 terendah, sementara Nasdaq mencatat 97 tertinggi dan 46 terendah dalam 52 pekan terakhir.
Volume transaksi di bursa AS tergolong ringan, dengan 17,1 miliar saham berpindah tangan, dibanding rata-rata 17,8 miliar dalam 20 sesi sebelumnya. (*)