Logo
>

Trump Bikin Tim Khusus Buat Atur Bitcoin dan Kripto

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Trump Bikin Tim Khusus Buat Atur Bitcoin dan Kripto

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Presiden AS Donald Trump resmi membentuk kelompok kerja baru yang fokus mengatur Bitcoin dan aset kripto lainnya. Tim ini, yang dipimpin oleh David Sacks, si “czar” kripto dan kecerdasan buatan Gedung Putih, bakal mengkaji potensi penyimpanan Bitcoin nasional serta merancang kerangka regulasi baru.

    Dilansir dari Marketwatch di Jakarta, Senin, 27 Januari 2025, anggota tim termasuk petinggi Departemen Keuangan, Departemen Kehakiman, dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Dalam 180 hari, mereka diminta menyusun laporan lengkap untuk presiden berisi usulan regulasi dan kebijakan legislatif.

    Bitcoin sendiri pada Kamis kemarin turun sekitar 1 persen ke harga USD103.000 (sekitar Rp1,65 miliar). Namun, di balik pergerakan harga ini, perintah Trump juga melarang pemerintah membentuk mata uang digital bank sentral (CBDC), meskipun faktanya, belum ada langkah serius untuk menciptakan itu di AS.

    Sewaktu kampanye, Trump sudah jelas menyatakan promosi kripto bakal jadi prioritas utamanya. Ia bahkan berjanji mengakhiri “pembersihan” kripto yang dilakukan SEC di bawah kepemimpinan Gary Gensler sebelumnya. Di forum World Economic Forum di Davos, Kamis pekan lalu, Trump kembali menegaskan ambisinya menjadikan AS sebagai pusat kripto dunia.

    Langkah awal pemerintahannya menunjukkan pendekatan yang cukup ramah terhadap aset digital. Paul Atkins, pilihan Trump untuk memimpin SEC, adalah konsultan yang pro terhadap industri kripto. Sementara itu, Ketua Sementara SEC, Mark Uyeda, minggu ini membentuk gugus tugas khusus untuk mengembangkan kerangka regulasi baru di bawah pimpinan Komisaris SEC, Hester Peirce, yang dikenal sebagai pembela keras industri ini.

    Tugas kelompok kerja ini termasuk mempelajari aturan terkait stablecoin, jenis kripto yang biasanya dipatok pada dolar AS dan didukung cadangan. Tahun lalu, DPR AS sudah meloloskan RUU tentang stablecoin dengan dukungan bipartisan, tetapi gagal melaju di Senat. Regulasi baru terkait kripto kemungkinan besar membutuhkan dukungan Demokrat untuk bisa jalan.

    Namun, perintah ini belum sampai ke tahap membentuk cadangan strategis Bitcoin, meski hal itu didorong oleh pendukung industri seperti Senator Cynthia Lummis dan CEO Coinbase, Brian Armstrong. Sebagai gantinya, kelompok kerja akan mempelajari masalah ini, termasuk kemungkinan pemerintah tidak menjual kripto yang disita lewat tindakan hukum.

    “Ekosistem aset digital harus optimistis dengan perubahan arah ini, tapi juga realistis soal tantangan panjang ke depan,” ujar Direktur Riset kebijakan di BTIG, Isaac Boltansky. Dengan pendekatan ini, AS tampaknya berusaha menciptakan jalan tengah yang mendukung inovasi sekaligus menjaga stabilitas ekonomi.

    Nilai Tertinggi Sepanjang Masa

    [caption id="attachment_108741" align="alignnone" width="678"] Ilustrasi Bitcoin 2025. (Foto: The Cryptonomist)[/caption]

    Pasar kripto diprediksi bakal mencapai titik tertinggi sepanjang masa di tahun 2025. Optimisme ini muncul setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat, diiringi dengan regulasi yang dianggap lebih ramah terhadap kripto. Hal ini diungkapkan CEO Binance, Richard Teng, dalam wawancaranya dengan Consumer News and Business Channel, Selasa, 21 Januari 2025, lalu.

    Teng, yang mengambil alih kepemimpinan dari Changpeng Zhao tahun lalu, mengatakan regulasi di bawah pemerintahan Trump akan menjadi angin segar bagi pasar kripto. “Jika melihat siklus sebelumnya, tahun ini akan menjadi momen baru di mana industri kripto mencetak rekor tertinggi,” ujarnya dalam sesi bincang santai di World Economic Forum di Davos, Swiss, dikutip dari Consumer News and Business Channel.

    Tahun lalu, Bitcoin berhasil menembus angka psikologis USD100.000 untuk pertama kalinya. Para trader kala itu penuh harap pada masa depan industri ini di bawah kepemimpinan Trump. Hingga Selasa, harga Bitcoin berada di kisaran USD104.000, meski sempat turun 3 persen dalam 24 jam terakhir karena pelemahan pasar yang lebih luas.

    Menurut Teng, narasi seputar kripto telah bergeser cukup drastis sejak tahun lalu. “Saya mendengar banyak sentimen positif dari para pemimpin politik dan korporat di Davos,” katanya.

    Dalam konteks legislasi baru, Teng memprediksi kemajuan besar di AS, termasuk di bidang penerbitan token, perdagangan, dan pengelolaan aset. Lebih jauh, Teng menilai Trump bukan satu-satunya tokoh pro-kripto di politik AS. “Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat sekarang jauh lebih pro-kripto dibandingkan masa lalu,” katanya.

    Selain itu, Presiden Trump telah menunjuk Paul Atkins, seorang pengacara yang dihormati di Washington, untuk memimpin Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Langkah ini memberikan harapan pada komunitas kripto, mengingat SEC sebelumnya dikenal keras terhadap industri ini.

    Teng juga optimis kepemimpinan Trump akan memberikan kepastian dan pengakuan terhadap sektor kripto, termasuk rencana pembentukan cadangan strategis Bitcoin oleh AS. “Hal ini sesuai dengan janji kampanyenya, dan bisa menjadi katalis besar bagi industri kripto,” kata Teng.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).