KABARBURSA.COM - Pasar saham di Asia dan Eropa pada penutupan perdagangan Kamis pagi WIB, 7 November 2024, bergerak bervariasi dengan reaksi yang beragam terhadap kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Sentimen positif yang berasal dari penguatan Wall Street tidak sepenuhnya dirasakan di pasar Asia, dan bahkan membawa kekhawatiran di pasar Eropa.
Di Asia, beberapa pasar saham mencatat penguatan, sementara yang lain mengalami tekanan.
Nikkei 225 Jepang mengalami lonjakan signifikan sebesar 2,61 persen, ditutup di level 39.480,67, sementara indeks Topix naik 1,94 persen ke 2.715,92. Penguatan ini didorong oleh pernyataan Bank of Japan yang siap menaikkan suku bunga jika pertumbuhan ekonomi dan inflasi sesuai ekspektasi. Pernyataan ini menciptakan optimisme di kalangan investor Jepang.
Namun, kondisi berbeda terlihat di Korea Selatan. Indeks Kospi turun 0,52 persen ke level 2.563,51, sementara Kosdaq yang lebih volatil terkoreksi lebih tajam, turun 1,13 persen ke 743,31. Tekanan yang dirasakan pasar Korea Selatan mencerminkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi regional yang masih rapuh, meski ada kabar baik dari pasar AS.
Pasar saham di Hong Kong tidak kalah mengecewakan. Indeks Hang Seng jatuh 2,5 persen pada sesi perdagangan terakhir, menunjukkan kekhawatiran besar dari para pelaku pasar di wilayah ini.
Sementara itu, di Tiongkok, indeks CSI 300 turun 0,5 persen menjadi 4.024,28. Investor di Tiongkok menunggu hasil dari Kongres Nasional Rakyat yang diharapkan akan menghasilkan kebijakan baru untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Di Australia, pasar saham relatif stabil dengan S&P/ASX 200 menguat 0,83 persen dan ditutup di level 8.199,5. Penguatan ini dipengaruhi oleh prospek ekonomi domestik yang positif meskipun ada ketidakpastian dari luar negeri.
Trump Effect Tekan Bursa Saham Eropa
Di Eropa, kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS membawa dampak negatif yang besar. Pasar saham Eropa ditutup di zona merah pada Kamis pagi WIB, 7 November 2024.
Indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, turun 0,59 persen pada penutupan perdagangan. Sebagian besar sektor di Eropa mengalami tekanan, kecuali sektor jasa keuangan yang mencatat kenaikan sebesar 1,84 persen.
Di sisi lain, sektor utilitas mengalami penurunan terbesar, yakni sebesar 2,61 persen.
Indeks utama di beberapa negara Eropa juga menunjukkan pelemahan yang signifikan.
Di London, FTSE 100 turun tipis 0,07 persen ke level 8.166,68, sedangkan di Jerman, indeks DAX mencatat penurunan lebih dalam, turun 1,13 persen atau 216,96 poin ke posisi 19.039,31.
Indeks CAC 40 di Prancis turun 0,51 persen, sementara FTSE MIB di Italia melemah 1,54 persen. Indeks IBEX 35 di Spanyol mencatat penurunan terbesar, yakni 2,9 persen.
Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran luar biasa dari para investor terhadap dampak kebijakan Trump pada ekonomi global.
Optimisme AS, Kekhawatiran Global
Reaksi yang beragam di pasar Asia dan Eropa ini mencerminkan pandangan yang berlawanan tentang dampak dari kemenangan Trump.
Di AS, Wall Street menyambut kemenangan Trump dengan euforia, terutama karena ekspektasi bahwa kebijakan ekonomi Trump akan mendukung pertumbuhan domestik, khususnya sektor industri dan keuangan.
Saham-saham AS melesat pada perdagangan Rabu malam, 6 November 2024, dengan Dow Jones Industrial Average melonjak lebih dari 1.500 poin ke level tertinggi sepanjang masa, dipimpin oleh saham Tesla dan bank-bank besar seperti JPMorgan Chase dan Wells Fargo.
Namun, di Eropa, investor menunjukkan kekhawatiran yang lebih besar terhadap kebijakan proteksionis yang diusung Trump, yang berpotensi mengganggu perdagangan internasional dan melemahkan ekonomi global.
Kemenangan Trump, bersama wakilnya, Senator JD Vance, juga meningkatkan ekspektasi bahwa Partai Republik akan menguasai Senat AS, yang semakin memperkuat ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan global.
Selain kemenangan Trump, para investor di Eropa dan Asia kini menantikan keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan pada Kamis, 7 November 2024.
Mayoritas pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen, melanjutkan tren pelonggaran setelah pemangkasan sebesar 0,5 persen pada September 2024.
Langkah ini diharapkan dapat menenangkan pasar yang sedang cemas, meskipun potensi dampak kebijakan Trump masih menjadi faktor utama yang diawasi investor global.
Kemenangan Trump dalam pemilu AS telah memicu euforia di pasar saham AS, tetapi reaksi di Asia dan Eropa justru lebih beragam. Sementara Jepang dan Australia mencatat penguatan, pasar saham di Korea Selatan, Hong Kong, dan Tiongkok menghadapi tekanan.
Di Eropa, kekhawatiran terhadap kebijakan proteksionis Trump membuat pasar saham melemah, dengan sektor utilitas mengalami tekanan terbesar.
Dengan kemenangan Trump yang semakin pasti, investor global akan terus mengawasi dampak kebijakan perdagangan dan ekonomi dari pemerintahan Trump, terutama terkait dengan suku bunga dan kebijakan moneter di AS.
Investor di seluruh dunia kini menantikan langkah selanjutnya dari Federal Reserve, yang dapat menentukan arah pasar dalam beberapa minggu mendatang.(*)