KABARBURSA.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah menunjukkan kesiapan untuk menjalin kemitraan strategis di sejumlah sektor penting, termasuk energi hijau, infrastruktur perumahan, dan pertahanan di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Luhut usai pertemuan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Al-Mazroui, yang berlangsung di Jakarta.
Salah satu poin utama dalam diskusi tersebut adalah komitmen UEA untuk menyumbangkan 50 juta dolar Amerika Serikat guna mendukung upaya reforestasi hutan di Indonesia. Inisiatif ini akan diwujudkan melalui kunjungan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia, ujar Luhut dalam rilis DEN yang diterima di Jakarta pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Di bidang energi hijau, Luhut menegaskan, UEA berkomitmen untuk berinvestasi dalam proyek-proyek geothermal, pembangkit listrik tenaga air, energi angin, dan panel surya untuk mempercepat transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Kerja sama dalam sektor perumahan juga menjadi prioritas, dengan UEA siap memberikan dukungan dalam pembangunan dan pembiayaan hingga 3 juta unit rumah di Indonesia.
“Pembangunan 3 juta rumah juga menjadi fokus, dengan bantuan UEA dalam konstruksi dan pendanaan. Selain itu, pengembangan pelabuhan seperti Tanjung Priok dan Makassar akan dinaikkan ke standar internasional, seiring dengan potensi kerja sama sektor kelistrikan yang mencapai 62 GW,” tambah Luhut.
Di sektor pertahanan, Luhut menyebutkan bahwa UEA menunjukkan minat untuk bekerja sama dalam produksi senjata ringan serta senapan serbu.
Menurut keterangan resmi DEN yang diterima pada Sabtu, rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo, yang difasilitasi oleh Presiden UEA Mohamed bin Zayed (MBZ), menegaskan betapa besarnya perhatian UEA terhadap stabilitas hubungan bilateral kedua negara.
“Kami juga membahas beberapa proyek strategis yang sedang berjalan, seperti pembangunan RS Kardiologi Emirates-Indonesia di Surakarta yang hampir selesai, pengembangan Bandara Bali Utara yang masih dalam tahap studi, serta program hilirisasi alumina,” jelas Luhut.
Selain itu, Luhut juga menyampaikan bahwa investasi UEA turut mencakup pembangunan Pusat Data Nasional, pengembangan Financial Center di IKN, serta pendirian International Mangrove Research Center di Bali.
Tak hanya itu, pembahasan lebih lanjut mencakup pengelolaan pelabuhan dan bandara di Jakarta dan Bali agar lebih transparan dan efisien. UEA juga menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor perhotelan BUMN melalui skema joint venture.
Seluruh inisiatif ini mencerminkan komitmen yang mendalam untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Luhut optimis bahwa kerja sama antara Indonesia dan UEA akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara.
Tiga Poin Awal
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohammed Al Mazrouei, pada Sabtu, 23 November 2024, di Hotel Emirates, Abu Dhabi, UEA. Dalam kesempatan tersebut, keduanya membahas tiga poin utama mengenai kerja sama bilateral.
“Pada kesempatan ini, saya meminta Menteri Suhail untuk membentuk tim kerja yang dapat menyusun rencana konkrit beserta timeline yang jelas, dengan target pencapaian dalam dua bulan ke depan,” ujar Bahlil setelah pertemuan yang berlangsung di sela-sela kunjungan Presiden RI, Prabowo Subianto, ke Abu Dhabi. Pernyataan tersebut dikutip dari rilis Kementerian ESDM di Jakarta, dikutip Senin 25 November 2024.